Pagi ini para OSIS sedang sibuk menyiapkan rangkaian puncak acara perpisahan yang akan dimulai bulan depan.
Setelah ujian yang memusingkan, para siswa diberi penyegaran pada acara perpisahan."Dik, lo nyampein kesan lo sebagai mantan ketua OSIS!" Perintah Bella keki. Gadis yang dipaksa menjadi Ketua Panitia itu sedang membuat susunan acara.
Dika mengangguk. "Ada berapa pengisi acara?"
"Dua band bintang tamu, sisanya kreativitas siswa, belom tau mau apa aja," jawab Indri.
"Dance kreasi biasanya," tambah Bella.
"Team Cheerleader gue bisa nyumbang pertunjukan, biar beda aja sama yang dulu, enggak dari awal sampe akhir acara dance mele...," usul Maria.
Dika memutar otak. "Good idea, tapi kayaknya masih kurang juga. Ada yang bisa nyumbang nyanyi gitu?"
Seluruh OSIS di ruangan melirik Dika.
Dika menghela napas, "Lho, 'kan gua udah ngasih pengalaman gue, masa dobel?"
Pandangan beralih pada seorang cowok yang duduk di pojok.
"Gimana elo aja! Lo kan ketos baru." ujar Dika.
Cowok itu mengangguk, "Oke, tapi kalau nggak ada halangan waktu itu."
#####
"APHAAA?!" Diandra nyaris menyembur jus alpukatnya ke wajah Doni, "tapi aku nggak bisa, Kak!"
Teriakan Diandra mengundang tatapan sengit dari penjuru kantin. Beberapa diantaranya menatap iri 'Udah cakep, adiknya Fernanda, deket sama Doni, bisa ngelawan Dika. Menang banyak banget tuh cewek."
"Tapi Suara kamu bagus!"
"Iya aku nyadar, kok!" Jawab Diandra tengil sambil kinyis-kinyis.
Doni mendecih, "Please, acara masih perlu sumbangan, masa kamu nggak bangga diliatin satu sekolah plus sekolah-sekolah undangan?"
"Nggak!"
"Ck!"
"Ck," sahut Diandra tak mau kalah.
"Okedeh, kamu maunya apa? Ntar aku kabulin deh. Tapi jangan aneh-aneh ya!"
Diandra berpikir sejenak, "Yadeh, mungkin. Eh, waktu ini Kakak boncengin Dara, itu kenapa?" Wajah Diandra sedikit
tertekuk.Doni menelan mie-nya, " Emang kenapa?"
Diandra tersentak dan bingung sendiri, "Lha iyaya, kenapa emangnya?" Batinnya berkecamuk.
"Nggak sih," jawabnya, "nggak takut ntar ada yang jealous?" ucapnya agak ketus.
"Andre tau kali, aku sama Dara sepupuan."
"APPHAAAH?!" Diandra kembali membuat sesisi kantin mencibir. Doni membalas gadis itu dengan pelototan.
"Waktu itu Dara udah mau telat gara-gara mobil Papi-nya di kempes dan dibawa ke bengkel, jadi aku ditelepon, ya aku anterin aja."
Diandra tersenyum dalam hati. Ada rasa lega bergumul di dadanya.
"Okedeh, aku mau!"
"Mau apa?" Tanya Doni tolol.
"Nyanyi bareng!"
#####
"Nggak bisa!" Ujar Bella.
Cewek itu tengah berdebat dengan Doni. Bukan masalah jabatan dan sebagainya, mereka memperebutkan seseorang. Diandra.
"Dia harus jadi MC!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad vs Best
Teen FictionStart : 12 Juli 2016 Finish : Agustus 2017 Rate : 13+ Highest rank #1 Rokok #1 Balapan #2 Cheesy #1 Perubahan *** Kalau hidup hancur dideskripsikan dengan 'brokenhome', maka hidup Diandra tidak hancur. Kalau hidup hancur dideskripsikan dengan 'angg...