9. Hurt (Author)

6.5K 249 4
                                    

Pic : Aliando as Gilang. Silahkan bertanya-tanya makhluk apakah Gilang itu mueheheh #ketawasetan

#####

Dika tak bisa melepaskan pikirannya dari kejadian miris kemarin.

"Parah banget!"
Cowok jangkung itu berjalan lesu memasuki kelas Fernanda, dan langsung duduk di depannya.

Fernanda mendongak, mengangkat alis.

"Adik lo," jawab Dika singkat.

Fernanda kembali mengangkat alis.

"Ngomong langsung napa! Gue berasa ngomong sama tembok." Dika mendengus, "Dia nggak cerita kemarin? Dia berantem sama kakak yang kampusnya depan sekolah kita!"
Sambungnya dramatis kaya di tipi-tipi.

"Serius?" Fernanda tampak tak terkejut da  memainkan ponsel ditangannya. "Kok bisa? Jambak-jambakan? Dia nggak pulang semalem."

"Ngomong juga lo." Dika terkekeh pelan. "Sama cowok, nyet! Mana ada jambak-jambakan?" Ucap Dika, "Gue tahu dari Ade, katanya Ana ditantang karena belain Mio waktu dipukulin, dia nerima tantangannya, bahkan Ade pun nggak bisa ngelarang, makanya dia bilangin gue."

"Ade preman itu?"

Dika mengangguk. "Jadi gini, dia masuk geng motor-nya Ade, makanya dia ikut ngeroyok anak kuliah itu."

"Hm,"

"Lo udah tau?" Dika mengernyit, "Kok lo nggak keget?'

Fernanda menggeleng. "Apa yang nggak bisa dilakuin tuh bocah?" Fernanda memasukan handphone ke sakunya. "Dia mau bunuh orang juga nggak kaget." Fernanda tersenyum kecil memperlihatkan lesung pipi warisan ibunya. Senyum sederhana yang bisa membuat cewek-cewek di sekolah fangirling.

Dika menyandarkan sikunya pada bangku sebelahnya. "Nyatanya emang begitu. Dia nyaris saling bunuh sama Kak Kevin. "

"Kok bisa?"

Dika mengangkat sebelah alisnya. "Lha, ini lo kaget. Tadi bilang nggak bakal kaget. Itu cowok bawa pisau, padahal janjinya duel tangan kosong. Terus Diandra ngabil pecahan kaca buat perlawanan."

"Mati dia!"

Dika malah terkekeh lagi. "Itu kejadian kemarin. Sekarang adek lo paling lagi di ruang BK atau kepala sekolah. Sorry banget, gue harus laporin."

"Dimatiin bokap!" Fernanda lalu ngacir ke ruang BK.

Sekarang Dika menyadari, wajar saja Diandra bertingkah begitu.

~~~

Di kalangan para siswa, Dika terlihat sempurna.
Nyatanya?

"KAK RIZKY KEYEEEN! GO KAK RIZKY!"

"DIKA! AKU TAK BERPALING! AKU PADAMUU!"

"Mau jalan aja susah banget!" Keluh Rizky.

Mereka sedang menghadapi para fans seusai mereka iseng tanding futsal.
Kemenangan berada di tim futsal atas pimpinan Rizky.
Bagaimana tidak? Tim futsal, melawan tim basket untuk bertanding futsal.

"Lo mau biar gampang?" Tanya Dika ambigu.

Diluar dugaan, Dika memeluk Rizky dari belakang sampai-sampai cowok itu memekik.

"Dik, gila! Homo lo?! Lepasin nggak?! Mau taruh dimana muka gue?!"

Para cewek-cewek yang awalnya seperti kesetanan itu mundur teratur ketika mengetahui fakta baru; Ketua OSIS sekaligus kapten basket yang keren dan Kapten futsal yang beken ternyata maho!

"Diem lu, Riz! Ini cara ngurangin teriakan cewek-cewek itu." Bisik Dika.

Dan cara itu sangat efektif.
Bila Fernanda menolak fans-nya dengan cara yang dingin serta kasar malah membuat penggemarnya makin menggila, Dika mempunyai cara briliant yang terbukti membuat para penggemarnya terngangah-ngangah.

Bad vs BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang