29. Code

4.7K 198 2
                                    

"Eh, bocah! Mau ikut?"
Ajakan Fernanda membuat Diandra yang masih mengeringkan rambutnya menoleh.

Masa OSPEK yang melelahkan baru saja selesai kemarin, dan sekarang adalah hari Minggu. Jadi para mahasiswa bisa bersantai sejenak.

"Kemana?" Alis Diandra berkerut-kerut.

"Danau," ucap Fernanda, "kalo ikut, siap-siap!"

Diandra mengangguk sekenanya dan langsung mengganti bajunya.

Cukup sederhana. Kini gadis itu memakai tanktop putih, dipadu cardigan pink, serta rok lipit merah persis diatas lutut sebagai bawahan. Rambutnya hanya digerai bebas karena biasanya udara di danau itu sejuk. Itu menurutnya.

"Udah? Cepet!" Fernanda tiba-tiba sudah muncul kembali membuat Diandra tersentak.

Gadis itu memanyunkan bibirnya sejenak walau akhirnya diikuti juga langkah kakakknya.

Di sepanjang perjalanan menuju parkiran, banyak yang berbisik-bisik tentang kakak-beradik itu. Para Mahasiswa pasti tahu Fernanda sudah punya Bella--itupun sudah cukup membuat mereka patah hati, tapi kenapa tiba-tiba bersama perempuan lain?

Bukannya risi, Diandra malah terkekeh pelan dan menggamit lengan kakakknya.

"Loh? Kita jalan kaki?" Diandra mengernyit menyadari mereka malah melewati parkiran dan langsung menuju gerbang.

"Nggak jauh."

"Dan kita ngapain masih disini?" Diandra menatap arloji putih yang melingkar di tangan kirinya.

"Nunggu Bella," ujar Fernanda kalem.

"Ah!" Diandra bersidekap. "Ntar gue jadi obat nyamuk."

Fernanda menatap adiknya dan tersenyum penuh arti. "Gue jamin lo gak jadi obat nyamuk."

Sebenarnya Diandra ingin menanyakan maksud dari ucapan kakakknya, tapi Bella keburu datang.

Dan dia tidak sendiri, ada Rizky, seorang cewek, dan...Dika!

Sontak Diandra membulatkan matanya ketika melihat penampakan cowok putih tinggi itu. Rasanya ia ingin berteriak, tapi itu tak kan mungkin.

"Udah? Yuk," ajak Bella.

Tapi melihat arah pandangan Diandra, mereka semua ikut melirik perempuan yang kini berada di antara Dika dan Rizky.

Perempuan itu begitu cantik. Rambutnya hitam panjang, kulit langsat, dan perawakan yang cukup tinggi.

Pikiran Diandra mulai menerawang. Apa ini gadis ini 'dibawa' Dika dari Australi? Siapa dia? Tapi wajahnya tak seperti orang luar.

"Gue Elis. Semester tiga sastra inggris." Gadis itu menjabat tangan Diandra dan tersenyum ramah. Suaranya juga lembut dan terdengar kemayu.

"Emm, Elis ini pacarnya...." Bella menggantungkan ucapannya.

Diandra menahan napas dan merapal doa dalah hati.

"Rizky. Cuma lo sama Elis yang belum saling kenal," lanjut Bella dan langsung tersenyum--yang menurut Diandra senyum ledekan.

Hembusan napas lega Diandra terdengar samar.

"Dia Diandra, adek gue," ucap Fernanda.

"Udah yok, jalan," ajak Rizky.

#####

Awalnya mereka duduk ber-enam di pinggir danau. Itu awalnya, sebelum....

"Yang, kita di sebelah sana yuk!" Rizky langsung menggamit lengan Elis.

Bad vs BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang