5. Dialah Deno

2.1K 126 26
                                    

Kiara yang sedang santai di tempat tidurnya terbangun gara-gara melihat notifikasi di handphonenya.

[LINE]

Karel Azhar added you by id line

Kiara langsung menjerit melihat nama singa es-Karel di handphonenya, "APAAN NIH ANJIR?"

Cintia yang kebetulan sedang ada di rumah, terkejut mendengar jeritan anak semata wayangnya itu, karena Kiara lupa menutup pintunya tadi, saking kelelahannya.

Cintia masuk ke dalam kamar Kiara, dan menghampiri anaknya itu, "Kamu kenapa ki?"

Kiara yang sering mencurahkan isi hatinya ke Cintiapun langsung menunjukkan handphonenya, "Nih mi, masa singa-Karel add Kiara lewat idline sih? Tau darimana ya dia mi?"

"Singa apa kata kamu?"

Kiara cengengesan, "Maksudnya Karel mi."

Cintia mengusap rambut putrinya, "Karel itu siapa kamu?"

"Wakil ketua osis sekolah sekaligus senior Kiara yang menyebalkan, dingin, jutek, cu-"

Cintia tersenyum, "Kamu kok menjelek-jelekkan dia sih?"

Kiara menatap mamanya bingung, "Emang kayak gitu orangnya, mi."

Cintia menghela nafasnya, "Awas lo Kiara nanti jadi suka sama Karel."

Kiara menggeleng cepat, "Apaan, gak mungkin-"Kiara melihat ke arah handphonenya yang bergetar, ternyata line dari Karel.

Karel Azhar : lo baik-baik aja kan?

"ANJIR KOK?!"Kiara langsung melempar handphonenya ke sisi tempat tidurnya.

Cintia yang bingung dengan tingkah putrinya itu langsung mengambil handphone Kiara dan membaca pesan yang dikirim Karel. Cintia tersenyum misterius, "Dia peduli tuh sama kamu, ki."

Kiara menelan salivanya dan menggeleng, "Gak-gak mi! aneh banget tuh orang mi."

"Bales aja ki, kasihan Karelnya khawatir sama Kiara. Tanyain juga dapet darimana idline Kiara gitu."saran Cintia sambil terkekeh geli.

Kiara terdiam lalu mengambil handphonenya dan mengetikkan balasan untuk Karel.

Kiara Putri : baik, knp kak? Tau idline gue darimana?

Kiara menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan, Cintia yang melihat itu langsung tertawa geli, "Selow aja kali ki. Mending temenin mami makan, ada pizza tuh di bawah."

Mata Kiara langsung berbinar-binar begitu mendengar kata pizza, kebetulan Kiara lagi lapar juga saat ini, "Ayo mi!"

"Kaki kamu udah gak berdarah lagi kan lukanya?"tanya Cintia khawatir.

Kiara menggeleng dan tersenyum untuk menjawab pertanyaan maminya itu.

***

Karel memilih untuk mendiamkan pesan dari Kiara, "Bodo amat." Karel memilih menunggu adiknya, Lia keluar dari kelas lesnya.

Untungnya, Lia cepat keluar dari kelasnya dan langsung menghampiri abangnya.

"Yuk kita pulang?"ajak Karel sambil menggandeng tangan mungil Lia.

Lia menggeleng, "Lia mau cokelat."

Karel tersenyum menatap Lia, "Lia kan udah sering dibeliin bunda cokelat?"

Lia melepas tangan Karel, "Udah lama Lia gak dibeliin bunda. Pokoknya Lia mau cokelat."

Karel menghela nafasnya dan mengalah pada adiknya, "Yaudah deh, kita mampir ke minimarket beli cokelat."

Noisy and QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang