Kiara menatap layar laptopnya yang memperlihatkan adegan sweet antara Sim Chung dengan Heo Joon Jae, drama korea yang berkisah tentang putri duyung dengan manusia, sang putri duyung rela ke daratan demi menemui manusia, tragis sih kisahnya. Kiara tersenyum ketika Heo Joon Jae mencium kening Chung, bersamaan dengan hal tersebut handphone Kiara yang sedang di charger berbunyi menandakan ada pesan masuk.
Kiara mengambil handphonenya, dan menampilkan sebuah pesan masuk dari seseorang, begitu membaca pesan tersebut, Kiara menghela nafasnya. Pesan tersebut bukan dari seseorang yang ditunggunya.
Deno: ki, pr kimia udah gak?
Kiara menghembuskan nafasnya, dan membalas pesan tersebut.
Kiara: udh, tp gue lagi sibuk nonton drama bhay.
Kiara kembali melanjutkan menonton dramanya. Diapun memutuskan untuk men-silent handphonenya. Padahal pada saat itu juga ada pesan masuk.
Karel: iya, sm2.
Karel: lo udh nyari lagu?
Kiara menghiraukan dua pesan itu, karena dia mengira itu dari Deno.
***
Karel yang sedang mengetikkan laporan MOS tahun ini terganggu dengan dering handphonenya menandakan ada pesan masuk. Karel mengambil handphonenya yang ada di nakas. Karel membaca pesan tersebut dan tersenyum tipis.
Kiara: kak, thanks ya, udah nungguin gue sampe papi mami dateng, tadi malem.
Karel memikirkan balasan untuk Kiara.
Karel: iya sama-sama, gue senang kok nungguin lo. Deleted.
Karel: sm2 Deleted.
Karel: iya, sm2. Send.
Karel memikirkan balasan untuk memperpanjang chatnya dengan Kiara.
Karel: lo udh nyari lagu?
Karel menatap layar handphonenya yang tidak menandakan bahwa Kiara membaca pesannya. Karel mendengus gusar, ia memilih mencharger handphonenya dan mematikan data selulernya.
"Apaan sih lo rel, kok berasa lo nungguin banget chat dari dia?"batin Karel sambil memutar bola matanya.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dan Karel langsung menatap tajam si pembuka pintu.
"Bisa gak sih lo ketuk dulu pintunya?"tanya Karel dengan datarnya.
Si pelaku hanya menyengir, "Rel, temenin gue dong."
Karel menggeleng dan melanjutkan mengetikkan laporannya, "Gak, gue sibuk, bang."
Farel berdecak kecil, ia berpikir keras agar Karel mau membantunya, "Elah rel, sebagai balasannya gue bantuin lo buat laporan deh."
Karel mendelik, "Skripsi lo aja belum kelar, sok-sok'an bantuin laporan gue."
Farelpun kehabisan akalnya berdecak, "Ayolah rel, temenin gue kali ini aja, please."
Akhirnya Karel mengiyakan Farel dengan sangat terpaksa, "Temenin kemana sih?"
Farel tersenyum penuh kemenangan.
***
Ternyata Farel mengajaknya ke supermarket untuk membeli pembalut wanita, Karel langsung kesal setengah mati. Farel membelikan itu untuk gebetannya katanya, lagian mau aja disuruh cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noisy and Quiet
Teen FictionKiara Putri Dinata mengira kehidupan anak SMA itu menyenangkan, seperti yang Kiara tonton di drama korea koleksinya dan juga di novel-novel teenlitnya. Tapi, ekspetasi sangat berbanding terbalik dengan realita yang ada. Ini semua gara-gara ada salah...