6. Awal dari segalanya

1.9K 125 8
                                    

Kiara menatap judes laki-laki yang duduk tepat didepannya, seenaknya saja ngusir Hana dari tempatnya, dan bodohnya Hana mau-mau aja disuruh pindah tempat oleh Deno.

"Jadi nama lo siapa?"tanya Deno dengan wajah sok gantengnya.

Kiara mendengus, "Kepo."

Deno tersenyum jahil, "Gue udah tahu kok nama lo, Kiarakan?"

Kiara memutar bola matanya, "Udah tau nanya, ck."

Dinda yang melihat ketidaknyamanan Kiarapun mendengus, "Udah deh den godain Kiaranya, Kiara bukan cewek yang gampangan kayak yang lo goda biasanya."

Deno tertawa kecil, "Yeu, ngapa lo yang sewot din. Kiaranya aja nyantai, ya gak ki?"

"Din, kantin yuk."ajak Kiara dan menghiraukan Deno.

Dinda mengangguk dan menjulurkan lidahnya ke Deno.

Kiara dan Dinda berjalan menuju pintu kelas menuju kantin.

Deno tersenyum karena, jarang-jarang ada yang menolak pesonanya dengan mentah-mentah seperti Kiara, dan itu membuat Deno tertarik ingin mendekati Kiara dengan cara yang tak biasa dia lakukan terhadap perempuan-perempuan lainnya.

***

Sebelum bel masuk berbunyi Kiara dan Dinda segera membeli sebotol aqua, dan membayarnya. Mereka berduapun kembali berjalan menuju kelas. Kiara mencoba membuka tutup botol aquanya, tapi itu tidak bisa terbuka. Dinda pun mencoba membuka aquanya Kiara, dan tidak berhasil juga.

"Gimana nih din? Gue haus banget lagi."keluh Kiara sambil cemberut.

Dinda tersenyum dan menyondorkan botol aquanya, "Minum punya gue aja nih."

Kiara menggeleng, "Gak ah."

Tiba-tiba dari arah barat datanglah sang ketua osis dan wakilnya, Derly dan Karel. Mereka berdua memang bersahabat akrab, mereka juga the most wanted di sekolah ini. wajar saja, kalau setiap langkah mereka diringi dengan tatapan terpukau dari para kaum hawa. Derly yang melihat Kiara cemberut menghampiri gadis tersebut, Karelpun memutar bola matanya dan mengiringi Derly.

Derly yang melihat Kiara memegangi sebotol aquapun tersenyum sebelum sampai menghampiri Kiara, "Rel, tuh bukain tutup aquanya Kiara, kasian dia kelihatannya haus."bisik Derly.

Karel berdecak kesal, "Kok gue sih? Mending lo aja sana."

Derly menatap kesal Karel, "Itu buat permintaan maaf lo karena gak bisa nganter dia pulang kemarin."

Karel menghembuskan nafasnya dengan kasar, dan segera menghampiri Kiara yang hendak berjalan menuju kelasnya.

"Sini biar gue bukain."ucap Karel datar dan merebut botol tersebut.

Mata Kiarapun langsung berbinar-binar melihat jari-jari Karel yang mulai membuka tutup botolnya itu.

"Nih."

Kiara tersenyum senang, "Makasih kak!"

Karel berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Gitu aja terus, dasar singa es."gerutu Kiara, sambil meneguk airnya, "Eh tapi dia kok jadi baik gitu? Aneh banget."

Dinda menepuk bahu Kiara, "Ki, kenapa sih? Kak Karel tumben baik?"

Kiara menggeleng tak peduli dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

***

Kiara baru saja malangkahkan kakinya masuk ke kelas, dan Deno langsung menghampirinya. Kiara menatapnya tajam, Deno tersenyum manis.

Noisy and QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang