7. Deno suka Kiara?

1.9K 111 23
                                    

Kiara berjalan dengan kesal menuju kelas, Kiara sangat kesal kepada Karel. Andai Kiara berani Kiara sudah pasti bakalan mencakar wajah seniornya itu, sayang Kiara tidak seberani itu.

Di kelas, mood Kiara kembali dihancurkan oleh Deno, laki-laki itu menjahili Kiara dengan melempar penghapus yang dia potong-potong menjadi kecil.

"GUE LAGI GAK MOOD BERANTEM YA DEN!"bentak Kiara.

Deno yang terkejut dengan bentakan Kiarapun langsung terdiam. Deno memilih duduk ditempatnya Dinda, entah Dinda pergi kemana. Kiara menelungkupkan kepalanya.

"Sorry, gue gak bermaksud buat bikin lo nangis."ucap Deno.

Kiara mengangkat kepalanya dan menatap tajam Deno, "Siapa yang bilang gue nangis? Gue cuman lagi kesel den."

Deno tersenyum, "Kesel kenapa? Gue gak bermaksud buat kepo juga sih."

Kiara menghembuskan nafasnya, "Kebetulan gue butuh temen curhat, Dinda lagi hilang. So, lo gapapa dengerin gue curhat?"

"Kalau dengan cara begini bisa bikin gue deket ama lo, gapapa ki."batin Deno.

Deno tersenyum simpul, "Gapapa. Gue pendengar yang baik kok."

Kiarapun mulai bercerita mengenai Karel dari awal mos, mengenai perkenalannya yang menurut Kiara buruk. Deno mendengarkan dengan seksama.

***

Setelah melewati beberapa jam dengan belajar, akhirnya datang juga waktu istirahat. Ya, hari pertama aja sudah diharuskan belajar, memang sekolah Kiara sekejam itu. Kiarapun menoleh ke arah belakang, tepatnya ke Deno. Kiara tersenyum kepadanya.

"Ki, lo ke kantin sendirian ya. gue soalnya mau ke ruang anak basket."ucap Dinda.

Kiara mengangguk mantap, "Yaudah gue sama Deno aja ke kantinnya."

Dinda melongo mendengar kalimat Kiara, "Hah? Lo udah baikan sama dia?"

Kiara tersenyum misterius, "Gue nyaman aja cerita ama dia tadi, lo sih tadi hilang."

Dinda terkekeh gelid an menoel-noel pipi Kiara, "Cie-cie."

Kiara menepis tangan Dinda, "Apaan sih. Najong."

Dinda mencubit pipi Kiara, "Yaudah gue pergi ya, dadah Kiara."

Pipi Kiarapun menjadi merah karna cubitan Dinda. Kiara menghampiri Deno dan mengajak laki-laki itu ke kantin bersamanya.

"Deno, temenin gue ke kantin yuk?"ajak Kiara dengan memasang wajah lucunya.

Deno terkekeh, "Yaudah yuk." Deno merapikan tempatnya, "Di, Riz gue ke kantin duluan ya."

Laki-laki yang bernama aldi dan fariz pun tersenyum misterius, dan saling menyenggol badan.

"Kita paham kok den."celetuk Fariz.

Aldipun juga mengangguk, "Paham banget malah gue. pdkt kan riz?"

Deno berdecak kesal, "Jangan dengeran mereka, omongan mereka ngaco semua ki. Kita ke kantin aja."Denopun mengajak Kiara pergi dari kelas dengan menggandeng tangan Kiara yang mungil.

Gandengan itu membuat dada seseorang sedikit sesak.

***

Kiara duduk dengan tenang di salah satu meja kantin, menunggu Deno membawakan nasi gorengnya serta teh esnya, bersamaan dengan itu Derly serta Karel memasuki kantin. Kiara yang melihat Derly langsung menyapanya, dan mengabaikan seseorang yang disamping Derly.

"kak Derly!"serunya sambil melambai-lambaikan tangannya.

Derly yang mendengar suara Kiara yang cemprengpun menoleh ke arah Kiara dan tersenyum, "Rel, kita duduk dimeja Kiara aja yuk?"

Noisy and QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang