9. Kiara dan Es Krim

1.7K 116 8
                                    

Disinilah Kiara dan Karel, setelah melewati beberapa nasihat dari Cintia. Cintia sangat protektif kalau Kiara pergi malam-malam kayak gini, apalagi sama laki-laki. Cintia sangat menyayangi anaknya tersebut.

"Lo mau apa?"

Kiara berpikir keras, "Choco banana cream."

Karel mengangguk, "Lo tunggu aja sana."

Kiarapun berlalu kea rah meja yang berada disamping jendela kedai tersebut. Kiara menatap kea rah jendela dan tersenyum.

"Ternyata lo gak sedingin es krim kak."ucapnya didalam hati.

Tiba-tiba Karel duduk dihadapan Kiara, dan Kiarapun tidak menyadari kehadirannya. Kiara terus-terusan memandang jendela sambil tersenyum kecil.

Karel menaikkan alisnya, "Kenapa lo? Kesambet?"

Kiara terkejut melihat Karel yang sudah duduk dihadapannya, "Gak kak."

"Oh."hanya itu yang keluar dari mulut Karel.

Kiara memutar bola matanya, "Yaelah singkat lagi."

Terjadilah keheningan diantara mereka berdua, Karel sibuk dengan handphonenya dan Kiara hanya memandang kesal karena handphonenya lowbatt. Kiarapun tidak tahan dengan keheningan yang terjadipun berdeham kecil.

"Hmm, kak?"

Karel masih fokus ke handphonenya, "Hm." Dia cuman berdehem kecil.

"Kok lo tumben mau ngajak jalan sama gue?"tanya Kiara dalam hati, dan Kiara menggeleng.

Kiara menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Es krimnya masih lama? Tanyain dong." Kiara akhirnya memilih pertanyaan itu, karena Kiara yakin Karel tidak menggubris pertanyaan yang terucap didalam hatinya.

Karel terlihat berpikir, "Bentar gue nanya."

Kiara tersenyum melihat Karel yang beranjak dari tempat duduknya. Jarang-jarangkan seorang Karel mau menuruti permintaan seorang cewek, apalagi kayak Kiara.

Selang beberapan menitpun Karel kembali dari sana, dan membawa dua mangkuk yang berisi es krim. Mata Kiara berbinar-binar dan bibirnya melengkung ke atas.

Karel meletakkan es krimnya dan es krim Kiara. Kiara langsung menyambut dengan bahagia.

"Sini come to mama, ice cream."ucapnya dengan tersenyum lebar.

Karel yang melihat kelakuan Kiara yang super lucupun menahan tawanya, Karel gemas sekali.

"Lo kayaknya suka banget es krim."celetuk Karel dengan wajahnya yang datar, padahal dia ingin sekali tertawa.

Kiara yang sedang asyik menyendoki es krimnyapun cengengesan, "Iya kak gue suka banget. Bagi gue es krim itu moodbooster gue, walaupun gue rasanya nih ya mau bunuh orang, kalau orangnya itu bawain es krim, gue bakalan lupa dengan kekesalan gue. yah sebentarlah berhenti kesalnya."

Karel manggut-manggut paham dan tersenyum kecil.

"Kak, lo senyum lagi!"seru Kiara sambil tertawa.

Karel langsung mengubah raut wajahnya, "Gak. Lo salah lihat."

Kiara terkekeh geli, "Padahal lo makin ganteng kalau senyum."

Karel memilih diam dan memakan es krimnya.

Kiara memperhatikan es krim Karel dengan penasaran, "Kak lo rasa apa?"

"Tiramisu."

Kiara terbelalak, "Ada rasa tiramisu?"

Noisy and QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang