1. Mengenal Kiara Putri Dinata

3.8K 182 6
                                    

Mulmed: Kiara Putri Dinata
.
.
Kiara Putri Dinata namanya, seorang gadis yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Kiara ini orangnya ceroboh, beberapa hari yang lalupun dia baru saja memecahkan pot bunga maminya, Cintia Dinata. Kiara tak sengaja memecahkan, dia buru-buru masuk ke dalam rumah karena dia dikejar orang gila di depan komplek dan menyenggol pot tersebut. Alhasil, gara-gara mengganti pot bunga maminya itu dia harus tidak jajan selama sebulan karena ia harus mengganti setengahnya dari pot itu, bayangkan saja mahalnya pot bunga tersebut. Maminya tidak mau anak satu-satunya mereka menjadi orang yang tidak bertanggung jawab, makanya Kiara disuruh mengganti pot itu.

Kiara juga pencinta drama korea seperti remaja jaman sekarang, ya dia sangat menyukainya apalagi ada drama korea yang ceritanya adalah tentang bedah-bedah. Maka dari itu, dia juga sangat menyukai pelajaran biologi itu akibat dari dia menonton drama korea yang menampilkan pembedahan tubuh manusia. Kiara kalau sedang menonton drama tidak suka diganggu, bahkan ketika papinya, Handi Dinata masuk ke kamarnya saat dia sedang nonton drama koreapun dia menjadi ngambek dengan papinya. Papinya pun hanya tertawa santai ketika melihat putri semata wayangnya merajuk kepadanya, karena menurut papinya lebih baik Kiara menonton drama korea seharian daripada Kiara pergi keluar rumah selama berjam-jam.

Kiara ini juteknya minta ampun ketika orang baru mengenalnya, tapi ketika orang sudah sangat mengenalnya Kiara akan mengeluarkan sifat cerewetnya. Contohnya saja ketika Kiara digodai sama teman-teman sekelasnya sewaktu SMP dia menyahuti mereka dengan sangat jutek. dan ketika beberapa bulan kemudian, Kiara berubah menjadi anak yang cerewet dengan teman-temannya.

Kiara berbadan pendek, jadi orang pendek ini sangat menyebalkan bagi Kiara. Bahkan ketika dia ke perpustakaan hendak mengambil buku yang diinginkannya tidak sampai, Kiara sih berharap ada seorang cowo yang mau ngambilin bukunya itu kayak drama korea yang ditontonnya, tapi apa daya ternyata yang ngambilin harus Kiara sendiri dibantu dengan kursi pastinya.

Hari ini Kiara harus bangun lebih pagi karena dia tidak mau hari pertama MOS dia dicap sebagai anak tidak disiplin, dan endingnya dia dihukum, big no! Kiara tidak mau hal itu terjadi. Kiara mengambil sepatunya di rak dan menyampirkan tasnya dibahu. Kiara memasang sepatunya di kursi teras rumahnya. Rambut Kiara yang panjangpun harus dikuncir dua karena MOS ini, Kiara tampak lebih imut dengan dua kunciran itu.

"Kiara, hari ini sama pak Udin aja ya, soalnya papi sama mami buru-buru mau ke kantor karena ada meeting pagi-pagi."ucap Cintia. Pak Udin itu adalah nama supirnya keluarga Kiara.

Kiara mengangguk mantap, "Mi, doain ya MOS Kiara hari ini gak ada yang aneh-aneh."

Cintia tersenyum dan mengangguk, "Pastinya dong. Eh bukannya kamu berharap MOS kamu ada cowo yang ganteng terus kalian dekat kayak di drama korea kamu itu loh ki."

Kiara menggeleng, "Gak ah, kadang harapan Kiara ini gak pernah terjadi, yang ada malah terjadi sebaliknya."

Cintia tertawa mendengar tuturan putri semata wayangnya itu. Handi yang baru saja keluar rumah tersenyum melihat istri dan anaknya.

"Yuk mi berangkat ke kantor."ajak Handi.

Cintia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat dasi yang dipakai Handi, "Papi ih kebiasaan pake dasi gak pernah rapi."Cintia kemudian merapikan dasi suaminya itu.

"Kalo udah rapiin dasinya papi sama mami gak usah ciuman ya. soalnya di drama korea yang Kiara tonton kalo udah ngerapiin dasi pasti abis itu ciuman."ucap Kiara polos.

Sontak Handi dan Cintia pun tertawa mendengar ocehan putrinya tersebut.

Kiarapun berdiri dan bersalaman dengan kedua orang tuanya tak lupa Cintia mencium putrinya dan berharap tidak ada yang mengganggu Kiara dihari pertamanya MOS.

"Neng Kiara, masih lama lagi ngobrol sama bapak dan ibu?"tanya pak Udin sambil membukan pintu mobil belakang untuk Kiara.

Kiara terkekeh sambil menggeleng, "Gak lah Pak. Yaudah papi, mami Kiara berangkat ya." Kiara pun masuk ke dalam mobil yang sudah dibukakan pak Udin.

Handi dan Cintia mengangguk dan menatap putrinya yang sudah didalam mobil.

***

Kiarapun memasuki kawasan sekolahnya, SMA Cendrawasih sekolahnya ini sangat popular dengan kata cogan dan cecan, tak sedikit juga yang mempunyai otak encer bersekolah disini, oh iya Kiara memilih untuk masuk ke IPA, sayangnya kelas belum dibagi untuk kelas 10 yang baru saja masuk. Dan terlihatlah banyak anak yang memakai atribut MOS seperti dirinya. Kiara mengucapkan 'Bismillah' dan berharap tidak ada kejadian yang membuatnya malu hari ini.

Untungnya hari ini cuman upacara pembukaan MOS dan cuman berkeliling untuk mengenal lingkungan sekolah katanya. Kiara tenang-tenang saja, sampai akhirnya ada seseorang yang menabraknya dari belakang.

"Eh sorry-sorry."ucap perempuan itu.

Kiara hanya mengangguk dan wajahnya datar.

Perempuan tersebut mengulurkan tangannya dan tersenyum, "gue Dinda, lulusan SMP 26."

Kiara membalas uluran tangan dari Dinda, "Kiara, lulusan SMP 25. Lo masuk IPA jugakan disini?"

Dinda mengangguk dan tersenyum , "Lo mau gak jadi temen gue?"

Kiara menampakkan wajah cengo-nya, Kiara bingung bukannya berteman itu bersama-sama seiring waktu dan akhirnya berteman.

"Kok dia kayak nembak gue aja ya? tapi beda sih kalo nembak kan yang diminta jadi pacar bukan jadi temen."

Dinda tertawa melihat ekspresi Kiara yang bingung, "Aneh ya cara gue ngajak temenan?"

Tanpa sadar Kiara mengangguk mengiyakan.

"Tapi gue bolehkan jadi temen lo?"

Dan disitulah dimulai persahabatan antar Kiara dan Dinda. Dinda yang ceria, sabar dan friendly cocok dengan Kiara yang keras kepala, jutek dan tidak sabar.

"Untung ada yang mau temenan sama gue hari ini. Kalau gak, bisa mati kesepian gue gara-gara gak ada temen ngobrol anjay."

Kiara sangat membenci keheningan. Dan setelah ini, Kiara berharap tidak ada yang menegur mereka berdua

"Woi, lo berdua kok ngobrol aja sih tuh temen-temen sejurusan kalian ninggalin. Cepetan, jangan ngegosip aja dong."tegur salah satu seniornya.

Baru saja Kiara berharap tidak ada yang menegurnya.

***

A/n: Hello from my new story!! Semoga betah ya nunggu cerita ini sampai selesai, aku berharap sih banyak yang vote dan comment.

Vote and comment:))

Bye-bye see u next chapter:)

6 November 2016

Noisy and QuietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang