You Are The One I Love

8.1K 829 10
                                    

Part 3


Mereka kembali bertemu di bus yang sama, dan duduk di bangku yang sama.

"Pagi, shira."

"Pagi senpai."

Balasnya kemudian duduk di bangku samping jendela.

"Kau sudah sarapan Shira?"

"Sudah."

Balasnya setelah berpikir sejenak, tapi yang terjadi perutnya berbunyi membuat wajahnya langsung memerah.

"A..Aku akan sarapan di sekolah."

"Hahaha.."

Tawanya lepas.

"Senpai!"

"Ahh maaf. Maaf. Mari makan. Aku membeli roti isi. Kau mau?"

Tanyanya menyodorkan sebuah kue yang terbungkus plastik dan terlihat panas karena masih mengeluarkn uap panas.

"Terima kasih."

Ucap Shira menerima pemberian Tsuzuki. Tsuzuki terlihat senang karena dia tidak ditolak. Tanpa ragu dia menyantap makanannya dengan lahap membuat Tsuzuki senang dan mengambil bagiannya untuk dimakan. Dia terus menerus melihatnya makan, dan dia kadang menghapus saos noda dibibir Shira dengan jarinya kemudian dia jilati membuat Shira salah tingkah dan merona merah.

Waktu berlalu begitu cepat, tidak terasa mereka sudah sampai di halte bus yang dekat sekolah mereka. yang dia sayangkan dia tidak bicara sepatah katapun pada Shira. Begitu juga dengan Shira yang sepertinya sibuk dengan pikirannya.

Apa dia benar-benar tidak mengingatku?

Dia memandangi punggung Shira yang berjalan menjauh.

"Senpai, tidak pergi bersama?"

Tanya Shira berbalik melihat Tsuzuki yang terdiam.

"Baik."

Balasnya sambil tersenyum senang dan segera menyusul Shira. Dia mengalungkan tangannya ke leher Shira dengan sengaja membuat Shira kaget.

"Sen..senpai.. apa yang kau lakukan?"

Ucapnya menengadahkan kepalanya ke atas menatap Tsuzuki yang lebih tinggi darinya.

"Tidak ada apa-apa. Ayo kembali ke kelas."

Ucapnya menarik Shira dengan pelan, Shira mengikutinya.

Sesampainya di bawah tangga mereka berpisah. Tsuzuki harus berjalan ke arah yang berbeda dengan Shira karena berbeda kelas. Kelas 3 berada di lantai 2 dan kelas 1 di lantai bawah. Jadi mereka harus berpisah. Shira melambaikan tanganya pada Tsuzuki yang berada diantara akan menaiki tangga atau mengantar Shira sampai ke kelasnya tanpa gangguan dari orang sebelumnya.

Pada akhirnya dia hanya mengikutinya dengan diam-diam. Dia menyadari pandangan orang-orang di sekitarnya pada Shira yang terlihat mengejek, menghina, atau merasa jijik. Dia merasa begitu kesal hingga ingin menghajar setiap orang yang melihatnya dengan hina. Tetapi Shira sepertinya tidak merasa terbebani dengan sikap mereka. atau dia sudah terbiasa dengan mereka? Apa yang sudah dia alami selama ini? Pikir Tsuzuki dengan kesal. Setiba di kelas tiba-tiba hujan massal di atas kepala Shira yang masih berdiri di ambang pintu dengan tangan yang berada di pegangan pintu kelasnya. Semua orang di dalamnya menertawainya. Seseorang yang duduk dimeja guru tertawa karena jebakannya berhasil mengenai sasaran.

"Hey kau lihat? Dia begitu mudah terjebak dengan jebakan itu."

Ucapnya menertawainya begitu juga dengan yang lain. Shira tidak mempedulikannya dan berjalan masuk dengan tenang. Tapi berbeda dengan Tsuzuki yang tiba-tiba menerobos masuk dan menghajar orang yang duduk dimeja guru hingga tersungkur ke lantai. Membuat semuanya riuh.

"Sen.. senpai?"

Panggil Shira kaget melihat sosok di depannya yang terlihat kesal.

"Kalau kalian berani menyentuh milikku dengan seenaknya, jangan salahkanku jika kalian akan kehilangan sesuatu yang berharga bagi kalian!"

Ancamnya membuat semuanya tercengang termasuk Shira sendiri. Dia menghampiri Shira dan menutupinya dengan jaket dan mengajaknya pergi. Semuanya masih terdiam. Hingga keduanya benar-benar hilang terdengar suara riuh dalam kelas.

"EHHH!!!"



You Are The One I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang