part 22
Tsuzuki dan Shira duduk di ruang makan tanpa bersuara. Izumi bahkan tidak berselera makan. Dia pergi setelah merasa kenyang. Shiro hanya terdiam.
"Ada apa dengan Izumi?"
"Dia bertengkar dengan Lucian."
"Dimana Lucian?"
"Dia tidak kembali?"
"Dia tidak kembali, kami hanya bertemu dengannya di pintu gerbang. Dia hanya diam berdiri di sana, Shira memanggilnya tapi dia sama sekali tidak menyahut."
"Jangan bilang dia tidak akan kembali?!"
"Tidak mungkin."
"Apa dia baik-baik saja? kenapa mereka bertengkar?"
"Lucian tidak mau berhenti bekerja di toko Hana. Dan Hana memecatnya karena Izumi tidak suka Lucian bekerja padahal dia tidak kekurangan."
"Kenapa sensei Izumi melarang Lucian.."
"Izumi tidak mau sekolah Lucian terganggu. Lucian adalah tanggung jawabnya. Bagaimana jika orang tua Lucian tahu? Lucian akan dibawa pulang dengan paksa."
"Jadi begitu..Izumi hanya tidak mau Lucian pulang ke Jerman."
"Iya. Dia menyanyangi kalian berdua. Dia ingin yang terbaik untuk kalian berdua."
"Izumi tidak perlu merasa bertanggung jawab. Lucian juga berhak menentukan pilihannnya."
"Iya. kau benar juga. Tapi apa kau tahu Hana itu sudah berumur ?"
"Aku tidak menyangka Hana lebih tua dari kalian berdua."
"Dia makan apa hingga awet muda begitu?!"
Shira hanya tertawa kecil mendengar celotehan keduanya.
"Umur mereka jauh beda, kalau Izumi tahu bagaimana?!"
"Ah! Aku tidak tahu! Mereka beda jauh dari 10 tahun! Kenapa Lucian sukanya paman-paman?!"
"Mungkin saja dia juga salah sama seperti kita saat melihatnya."
"Benar juga. Karena dia sudah menyukainya, dia tidak peduli dengan umur yang jauh ini."
"Begitulah."
Mereka pun hanya berbincang kecil menunggu Lucian pulang. Tapi Lucian tidak juga kunjung pulang.
Lucian berdiri di depan toko bunga Hana yang sudah dia tutup sejak sore tadi. Hana tidak mood membuka tokonya kembali, dia pun hanya duduk melamun dibawah kotetsu karena memecat Lucian secara sepihak. Tapi itu bukan maunya, orang yang menyanyangi Lucian tidak mengizinkannya bekerja.
Dia tahu berpikir bahwa ada orang lain yang tidak mengizinkannya. Dia benar-benar memperkerjakannya karena merasa nyaman bersama Lucian.
Dia hanya menghela napas panjang.
Pagi-paginya Izumi sudah berangkat ke sekolah. Tsuzuki dan Shira pergi setelahnya karena menunggu Lucian, tapi orang yang ditunggu tidak kunjung muncul. Dan ternyata dia tidak pulang dari semalam.
"Lucian tidak pulang Tsuzuki."
"Dimana anak itu?!"
"Mungkinkah di rumah Hana?"
"Bisa jadi. Nanti juga Shira akan bertemu dengannya di kelas."
"Benar juga. Ayo kita berangkat, nanti kau terlambat."
"Iya."
Balas Shira segera masuk ke dalam mobil. Karena Tsuzuki bukan lagi anak sma, mereka pun harus berpisah di pintu gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The One I Love
Romance"Onii chan..Onii chan...Jangan sedih.." Ucap bocah kecil itu sambil tersenyum manis. "Onii chan kenapa menangis?" Tanyanya lagi dengan wajah sedih "Onii chan baru saja kehilangan ibu onii chan.." "Jangan menangis onii chan.. ibu onii chan pasti suda...