You Are The One I Love

4.6K 447 0
                                    

part 15


Lucian dengan senangnya berjalan ke arah kelasnya. Ditengah perjalanan dia melihat Shira yang berjalan dengan tongkatnya. Dia menghampirinya dan menepuk punggungnya. Sedetik kemudian Shira terpatung sambil menahan sakit akibat pukulan Lucian. Yang membuat Lucian kaget dan segera menopang Shira yang hampir terjatuh karenanya.

"Fiuh! Untung tidak jatuh. Ada apa? Kau sakit?"

Tanya Lucian khawatir.

"Ti..tidak. aku bai..baik.. saja."

Ucapnya gugup, Lucian menatapnya bingung. Sesaat mata mereka saling bertemu.

Deg.. deg..

Tenanglah hatiku! Dia milik Tsuzuki. Dia milik Tsuzuki. Kuakui aku juga menyukainya tapi sayang sekali dia milik Tsuzuki.

"Maafkanku."

Ucapnya. Tetapi Lucian tidak mau melepas pelukannya. Dia menatap dalam Shira. Saat itu dia merasakan aura pembunuh di belakangnya.

"Kau ingin menggali lubang kuburmu sendiri!"

Ucap setan di belakangnya. Dia merinding.

"Bu..Bukan begitu. Aku hanya membantunya karena dia akan terjatuh tadi. Kalau dia terjatuh dan terluka gimana?"

"Sekarang dia sudah tidak apa-apa. Lepaskan tanganmu darinya."

Ucapnya menarik Shira ke dalam pelukannya.

"Dasar. Bagaimana bisa kubiarkan orang sepertimu berada disisinya."

Geramnya sambil mengusap tempat di mana Lucian menyentuh Shira.

Kau terlalu posssesive Tsuzuki.. apa mereka sudah melakukannya? Shira tampak beda hari ini? Dia sedikit malu-malu dengan Tsuzuki. Jangan-jangan semalam dia tidak pulang karena menginap di rumah Shira??? Ohh tidak! mereka melakukannya!!!

"Ka..Kalian melakukannya!!??"

Pekik Lucian kaget dan membuat wajah Shira semakin merah. Dia mengerti maksud dari melakukannya.

"Apa urusanmu?! Kami kan saling mencintai. Tentu saja harus melakukannya."

Jawab Tsuzuki enteng. Shira malu minta ampun dan segera beranjak dari tempat mereka berdua. Dia tidak mau mendengar perdebatan mereka. saat dia memasuki ruang kelas. Semua murid tampak diam seperti biasa. Wajah merah nya kembali seperti datar. Dia berjalan masuk dengan ragu-ragu. Hingga langkahnya terhenti karena seseorang menghalanginya. Dia adalah teman sekelasnya yang pernah memukulnya. Shira bertanya-tanya apa dia akan membalaskan dendamnya karena Tsuzuki menghajarnya habis-habisan. Tapi dia iklas dipukul kalau memang itu bisa meredam amarahnya pada Tsuzuki dan dirinya. Pria itu tiba-tiba mengangkat tanganya membuat Shira menutup matanya.

"Maafkan kami yang sudah membuatmu menderita. Yang membuatmu tidak betah disini. Kami minta maaf."

Ucapnya sambil mengulurkan tangannya di depan Shira. Shira terdiam dan menatapnya bingung dan melihat sekelilingnya. Mereka tampak cemas dan menunggu jawaban dari Shira.

"Um.. Iya.."

Ucapnya malu-malu. Membuat yang lainnya tersenyum lega. Di luar pintu Lucian tampak senang karena teman sekelasnya berubah. Terima kasih pada Tsuzuki yang mengotori tangannya dan membuatnya lebih lancar. Tapi masalah Shira dipukul itu diluar perkiraan Lucian. Dia merasa menyesal karena tidak berada di sisinya saat itu.

Tsuzuki berjalan pergi setelah melihat Shira tersenyum malu-malu. Dia tersenyum sejenak mengingat kejadian semalam yang tidak bisa membuatnya berpikir dengan tenang saat ini.

You Are The One I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang