Bab 15

4.1K 144 1
                                    

Minggu pagi ini dihabiskan oleh Dillana dan Aldino untuk ber jogging ria. Mereka berlari mengelilingi komplek perumahan. Sekitar dua puluh menit kemudian mereka pun duduk dibangku taman.

Dillana menyodorkan isotonik ke Aldino dan pria itu mengucapkan terima kasih tanpa suara. "abis ini mau kemana?" tanya Aldino yang baru saja menghabiskan separuh air mineralnya.

Dillana tampak berfikir "ke supermarket deh Kak, bahan makanan udah abis" Dillana menoleh kearah Aldino.

"oke, yaudah yuk kita balik" Aldino membimbing Dillana untuk pulang kerumah mereka. Canda tawa mengisi mereka tak ada kecanggungan seperti dulu.

***

Aldino membatu ditempatnya karena melihat gadis yang saat ini berdiri angkuh didepan rumahnya. Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu, Aldino dan Diany memang tak lagi berhubungan.

Dillana menghentikan langkahnya melihat Aldino yang terdiam. Ia menyenggol tangan suaminya itu dan Aldino pun tersadar. Dillana mendekati gadis yang ada dihadapannya itu dengan senyum canggung.

"siapa ya?" tanya Dillana lembut.

"gue Diany, teman nya Dino!" Diany menekan kata teman, namun Dillana tak sadar akan hal itu.

"oh, ya udah, yuk masuk Kak" Dillana malah menggandeng tangan Diany masuk. Diany menatap Aldino yang masih mematung dengan senyum sinis.

Dillana menyediakan minuman untuk Diany, ia meletakkannya dihadapan gadis itu "Kakak teman Kak Dino pas kapan? Kayaknya kita gak satu kampus deh"

"gue teman SMA nya" Dillana membentuk o bibirnya. "yaudah, aku tinggal ya, mau mandi dulu" Dillana bergegas menuju kamarnya.

Aldino menghela nafas panjang setelah kepergian Dillana, ia menatap Diany dengan pandangan yang entahlah.

"lo ngapain kesini?" kata Aldino tegas tanpa aku-kamu lagi.

Diany terkekeh sinis "liat! Kamu udah manggil aku seakan aku orang asing"

"kita udah berakhir Diany!"

"itu kata kamu, aku nggak pernah anggap kita berakhir"

"Diany!" bentak Aldino tajam namun Diany menggubrisnya.

"apa? Kamu bilang, kamu cinta sama aku, tapi kenapa kamu ninggalin aku Dino"

"gue udah punya istri, apa lo gak liat gimana polosnya Dillana"

"aku gak peduli"

"jadi apa mau lo" serah Aldino karena ia malas berdebat dengan gadis ini.

"balik kayak dulu Dino!"

"gak bisa!"

Diany mendengus "oke, kasih waktu satu hari buat aku coba untuk ngelepasin kamu"

"fine! Dan sekarang, lo bisa pergi dari rumah gue"

Diany mengangguk dan tersenyum sinis "oke, see you next time, baby Dino"

***

Poor Gio, karena di hari minggu yang cerah ini, ia disuruh atau lebih tepatnya dipaksa Tiana untuk menemaninya nonton film korea. Dan hal itu sangat MEMALUKAN, sekali lagi ME MA LU KAN. Seorang seperti ia menonton drama korea. Hell!

"kenapa muka lo kusut gitu? Gak suka?" sinis Tiana terpaksa membuat Gio tersenyum hambar.

"suka kok, sensi banget dah"

My Destiny [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang