Bab 17

3.5K 135 0
                                    

Pagi-pagi sekali Valdo mendatangi rumah Diany dan menunggu gadis itu tak sabaran. Diany turun dan menatap Valdo tajam.

"lo gak punya jam dirumah?"

Valdo menatap tajam Diany membuat gadis itu sedikit menciut "lo gila! Apa yang lo lakuin Diany!"

"apa maksud lo?" bingung Diany dan berkacak pinggang melawan tatapan tajam Valdo.

Valdo terkekeh sinis "maksud gue? Kenapa lo tidur sama suami orang! Apa lo gak punya harga diri"

Plak! Satu tamparan mulus bersarang dipipi Valdo "jaga ucapan lo Valdo!"

"apa yang salah dengan ucapan gue? Itu fakta kan"

"iya! Jadi apa mau lo!"

"apa lo gak mikir perasaan Dillana, dia lagi ha..maksud gue dia masih polos Diany, dan lo tega ngirimin foto laknat itu ke dia"

"dari mana lo tau?"

"apa itu penting?! Gue gak nyangka kalo lo sekeji itu" Valdo berlalu begitu saja dihadapan Diany.

"ARGHH! VALDO BANGSAT! LO GAK NGERTI" Diany membanting toples yang berada dimeja itu dan kembali menuju kamarnya.

***

"morning Kak" sapa Dillana riang, seolah tak terjadi apa-apa.

Aldino tersenyum sendu "morning" ia mengecup kening Dillana sekilas, namun gadis itu langsung mendorongnya.

Aldino sedikit kaget dengan respon Dillana, namun ia tak memusingkannya dan ia memulai sarapan paginya.

"oh ya, kemarin sebelum gue pergi, katanya lo mau ngomong sesuatu"

"gak jadi Kak, gak penting juga" Aldino hanya menganggukkan kepalanya. Dillana kembali kekamar dan mengambil tasnya.

Aldino yang melihatnya pun bingung "lo mau kemana?" tanya pria itu.

"ke kampus" Dillana langsung berlalu begitu saja, dan hal itu tentu saja membuat Aldino bingung dan tak mengerti.

***

"Dilla! Lo kok masih bawa mobil sendiri sih ke kampus! Kan udah gue bilang, minta anter laki lo, kalo gak ya pakai supir" omel Tiana yang saat ini berkacak pinggang dihadapan Dillana.

"udahlah, gak papa Tia! Gue juga udah biasa" Tiana yang mendengarnya hanya mendengus kasar.

"aish..oh ya, lo udah bilangin ini ke Aldino kan?"

Dillana menggeleng "belum, dia kayaknya lagi sibuk banget" sama selingkuhannya! Tambah Dillana dalam hati.

"lo itu ya! Biarpun dia sibuk, lo harus tetap kasih tau, aduhh kasiannya ponakan gue" Tiana mengelus perut Dillana.

"apasih lo, malu-maluin" Dillana dan Tiana tertawa bersama. Kebahagiaan itu sederhana, hanya bersama dengan orang yang kita percaya dan kita sayang, hal itu membuat kita bahagia.

***

"wehhh, selamat ya bro" Valdo yang datang-datang langsung memeluk Aldino dan hal itu tentu saja membuat Aldino bingung.

Sebenarnya Valdo ingin sekali membunuh Aldino namun ia ingat, sepupu bangsat nya ini merupakan calon ayah.

"buat apa?" tanya Aldino bingung dan hal itu juga membuat Valdo menyerngitkan dahinya.

My Destiny [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang