Bab 21

4.3K 154 2
                                    

Diany terkejut karena ia mendapat tamparan mulus di pipinya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Papanya.

“kamu buat malu saja! Besok kamu akan menikah dengan bangsat itu” desis Varo dan meninggalkan puterinya begitu saja.

Diany menangis dan Farida mencoba menenangkannya “apa benar kalau Aldino itu ayah dari anak kamu?”

Diany menggeleng “bukan Ma, aku merasa berdosa karena telah membohongi istrinya”

“minta maaflah Nak kalau kamu merasa bersalah” Diany menangguk dalam pelukan Farida. Ia memeluk erat Mamanya itu.

***

Aldino tersadar dan kepalanya sangat pusing, ia menoleh kearah tangan kirinya yang dipasangi infus dan melihat sekelilingnya, ya pasti ia berada dirumah sakit.

Aldino mengerang, membangunkan Tiana yang tertidur disofa. “kenapa lo?” tanya gadis itu ketus namun tetap menghampiri Aldino.

“Dilla..na dimana?” tanya Aldino serak karena tenggorokkannya sangat kering. Tiana menyodorkan minum tanpa menjawab pertanyaan Aldino.

Tiana kembali duduk di sofa dan memainkan ponselnya. Sebenarnya ia disini bersama Gio, namun pria itu keluar karena masih emosi melihat Aldino.

“g..gue bego” ucap Aldino, Tiana hanya diam, ia sebenarnya juga sangat emosi pada Aldino, namun ia mencoba menahannya.

“Dillana pasti benci banget sama gue” Aldino tertawa sedih, Tiana menatap pria itu sekilas. “lo kenapa nolongin gue? Kenapa gak biarin gue mati aja dalam rasa bersalah! Kayaknya itu lebih baik, biar Tuhan yang hukum gue”

Tiana menggigit bibir bawahnya mencoba menahan tangisannya, entah kenapa, ucapan Aldino menyayat hatinya.

“gue jahat banget asal lo tau, gue nyuruh Dillana ngegugurin kandungannya karena gue gak yakin itu anak gue” Tiana menatap Aldino dan pria itu membalasnya dengan pandangan yang sangat sendu.

“gue gak pantas dimaafin! Gue cowok bego dan pengecut! Kenapa Dillana bisa suka sama gue?”

“g..gue keluar” Tiana meninggalkan Aldino seorang diri, gadis itu menghapus airmatanya yang jatuh begitu saja.


“seandainya maaf bisa ngembaliin lo disini”

***

“saya terima nikahnya Diany Fannya binti Alvaro Robin dengan maskawin tersebut tunai” Valdo menghembuskan nafas senang karena ia mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar.

Ia menyematkan cincin dijari manis Diany begitupun sebaliknya, dan Diany mencium tangan Valdo  sedangkan Valdo mencium kening Diany.

Acara dilakukan dengan sederhana, hanya keluarga dari kedua belah pihak lah yang hadir. Mereka agak kaget karena muka Valdo dipenuhi lebam-lebam. Begitupun Diany, namun gadis itu berpura-pura tidak tau.

Sikap Varo pun masih begitu dingin dan bahkan terlihat membenci Valdo, namun pria itu tak menggubrisnya mencoba bersikap biasa saja.

***

Tiana duduk disamping Gio yang ternyata duduk didepan kamar rawat Aldino. Gadis itu menatap Gio yang hanya diam sedari tadi.

“apa yang lo pikirin Gi?” tanya Tiana membuat Gio menoleh kearah gadis itu dengan pandangangan sendu.

“Dillana! Gimana sama dia?” Tiana menghembuskan nafas panjang mendengar pertanyaan Gio.  

‘gue juga khawatir sama dia Gi, masalahnya begitu banyak saat ini. Apalagi nyokap-bokapnya udah gak ada”

My Destiny [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang