Bab 16

3.6K 148 0
                                    

Besok kita ketemuan di Caffe Wanted jam 19.00, aku tunggu kamu

Aldino dengan cepat menghapus pesan itu ketika Dillana masuk kedalam kamar. Gadis itu mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"kenapa Kak?" tanya Dillana karena melihat Aldino yang sepertinya gelisah.

"gak papa, gue ke ruang kerja dulu" Dillana hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"Kak Dino kenapa sih? Aneh"

***

"lo masih PMS?" tanya Dillana karena siang ini ia dan Tiana berencana untuk nonton film disalah satu mall.

"masih, kenapa? Muka gue minyakan ya?" Tiana dengan cepat mengambil tissue dan menghapus minyak berlebih dimukanya.

"enggak Tiana! Lo tetap cantik kok" puji Dillana tulus dan hal itu membuat Tiana terkekeh.

"aish lo mah, bikin gue baper" mereka kembali melangkah menuju antrian yang agak panjang.

"eh, Kak Anggi lo apain? Lo kan kalo lagi PMS ganas kayak singa"

"banyaklah, gue marahin mulu dia nya, padahal dia Cuma diem aja, tetap aja salah dimata gue"

Dillana tertawa lepas dan hal itu menular ke Tiana, gadis itu ikut tertawa "gue ngerasain kok penderitaan Kak Anggi"

"apaan dah lo, gue kalo sama lo baik. Gak aneh-aneh" Tiana mendorong pelan bahu Dillana karena merasa malu.

"iya-in aja deh, biar aman. Eh iya, gue kayaknya udah telat tiga mingguan deh Ya, tapi gue takut cek. Soalnya biasanya gue juga sering telat" ungkap Dillana membuat Tiana membelalak kaget.

"kok lo gak ngomong, aish...gak jadi nonton deh, kita ke Dokter aja" Tiana dengan semangat menarik tangan Dillana dan mendapat pandangan aneh dari orang-orang.

"yah Tiana, pelan-pelang dong"

***

Setengah jam kemudian, Tiana dan Dillana sampai di Dokter Kandungan langganan keluarga Tiana. Setelah nama Dillana disebut, ia dan Tiana masuk keruang Dokter yang ternyata perempuan itu.

"hay Tiana, selamat siang " Dokter Fya menyalami tangan Tiana dan Dillana bergantian "jadi ada keluhan apa?"

"ini Dok temen saya.."

"biar gue aja" potong Dillana dan hal itu membuat Tiana dan Dokter Fya tertawa pelan.

"jadi..saya itu udah telat menstruasi tiga mingguan Dok..tapi karena emang jadwal saya berantakan jadi saya biarin aja"

"terakhir menstruasi kapan Dillana?"

"tanggal enam september"

"oke, kalau dilihat dari jadwal terakhir kamu dapat, usia kandungan kamu masuk empat minggu. Tapi kamu sudah coba cek?"

"nggak Dok, saya takut"

"yasudah, ikut saya keruang USG" Dillana dan Tiana mengikuti langkah Dokter Fya memasuki ruang USG.

Dokter tersebut memberikan gel diperut Dillana dan meletakkan alat khusus, ia mulai melakukan pengecekan.

"iya, ini sudah mulai terlihat ya, masih sangat kecil."

"yang mana ya Dok?" tanya Tiana yang malah kepo.

"ini loh, yang hitam kayak batu kecil ini"

My Destiny [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang