Bab 18

3.7K 141 4
                                    

"loh, Mama, Papa kok kesini gak bilang-bilang" Dillana langsung memeluk kedua orang tuanya itu bergantian.

"kami mau cepat sayang, ini mau pamitan sama kamu. Kita mau ke Seoul beberapa minggu kedepan" ucap Ziah memeluk anaknya itu erat.

"ish, kok gak ngajak sih Ma, Pa, aku kan mau ketemu Lee Min Ho, Kim Soo Hyun, Song Joong Ki, ah Mama" rengek Dillana seperti anak kecil.

"kamu ini ah, udah jadi istri orang masih juga manja!" Kenzo menyentil jidat anak semata wayangnya itu.

"tapi Pa..."

"udah, kami berangkat dulu ya sayang. Jaga diri baik-baik, jangan ngebantah omongan Aldi, hormati dia sebagai imam kamu, ingat ya" pesan Ziah dan diangguki oleh Dillana.

"hati-hati ya Ma, Pa. Bawain cowok Korea kalo pulang" lagi Kenzo menyentil jidat anaknya itu.

"dasar kamu ini" Dillana mengantar kedua orang tuanya sampai ke halaman depan rumahnya dan ber dadah-dadah ria.

***

Aldino sampai dirumah dengan wajah yang sumringah. Ia mendatangi istrinya yang sedang berkutat dengan masakannya.

Ia memeluk Dillana dari belakang dan mencium kepala gadis itu "masak apa?" tanya nya masih dengan senyum yang mengembang.

Dillana berbalik dan melepaskan pelukan Aldino "sup ikan Kak" jawab gadis itu dengan nada datar. Dillana menata makanannya dimeja.

"lo kenapa?" tanya Aldino bingung karena sikap ketus Dillana.

Dillana hanya menggeleng "Kakak mandi aja dulu, nanti baru makan. Atau Kakak udah makan diluar?" nada sindiran halus terdengar dari Dillana.

Aldino menatap gadis itu bingung, kemudian mengangguk "ya, gue mandi dulu" ia bergegas meninggalkan gadis itu.

Dillana menghela nafas panjang. Jujur, ia ingin marah dan memukul kepala Aldino keras. Pria itu sangat tak peka.

Ddrrtt..ddrrtt..ddrrtt

Ponsel Dillana berbunyi, tanda satu pesan chat masuk.

William : hallo adik kecil :) selamat malam

Dillana : malam om

William : enak aja om -___- jahat lo

Dillana : sensi banget dah. Ngapain malam-malam chat gue?

William : kenapa? Masalah buat lo? Hahaha

Dillana : sialan lo Wil!

William : aduh! Adik kecil gak boleh ngomong kasar, nanti gak Kakak kasih donat lagi

Dillana : yah...jangan dong Kak, adik kan baik :)

William : elah lo, kalo ada maunya baik sama gue

Dillana berhenti sejenak karena ia melihat Aldino duduk disampingnya. Mereka saat ini berada diruang keluarga.

"makan aja Kak"

"lo gak makan?"

"udah tadi" jawab Dillana dan kembali fokus pada ponselnya karena spam chat dari Willy.

William : lah parah, di read doang.

William : untung gue orangnya sabar

My Destiny [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang