Backsound : Baekhyun EXO ft Soyou Sistar -Rain
***
Dillana melirik kearah jam tangannya. Ia sudah memberi pesan kepada Aldino bahwa ia ingin bertemu dengan pria itu. Dillana menyesap pelan cokelat panas yang sudah mulai mendingin itu. Pikirannya melayang jauh pada awal pertemuan mereka. Ah, itu sudah lama dan itu tak pantas untuk diingat.
“kamu sudah lama menunggu?” Aldino duduk dihadapan Dillana dengan senyum manisnya. Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban.
“apa kamu mau memesan sesuatu?” tanya Aldino lagi, sebenarnya pria itu hanya mengulur waktu, takut. Ia takut ketika Dillana berbicara nanti, dia akan terluka.
“enggak” Dillana menggeleng lagi. Mata gadis itu menatap Aldino, dan pria itu juga menatapnya dengan senyum sendu.
Dillana mengambil berkas yang ia simpan didalam tas, ia meletakkan itu diatas meja. Dihadapan Aldino yang kini diam mematung.
“itu berkas yang Kakak kasih minggu lalu. Aku rasa, aku tak membutuhkannya. Aku sudah bilang bukan? Aku tak butuh harta itu” Dillana tersenyum.
Aldino menatap Dillana sendu “ini hak kamu Dillana, ini harta orang tua kamu” ia tak percaya gadis itu menyerahkan hartanya begitu saja.
Dillana menggeleng “enggak Kak, aku gak mau mengingat itu lagi. Lupakan soal harta, karena itu bisa dicari”
Kali ini, kembali Dillana menyerahkan berkas yang membuat Aldino membeku. “maaf Kak, sepertinya kita udah gak bisa lanjutin ini. Aku mau kita berakhir”
Aldino menatap Dillana dengan tatapan yang berkaca-kaca, ia merasa bodoh dan menyesal. Hah! Apa gunanya penyesalan disaat seperti ini bukan.
“kenapa..kamu...ah, maaf” Aldino menitihkan airmatanya, sedangkan Dillana membuang pandangannya, takut kalau ia akan ikut menangis.
“aku juga minta maaf pada Kakak, mungkin selama ini aku selalu menyusahkan Kakak. Aku hanya ingin bebas, aku hanya ingin bahagia Kak”
“bagaimana...anak kita?!” cicit Aldino, ia menatap perut Dillana yang membuncit.
Gadis itu tersenyum “ia akan tetap jadi anak Kakak, dan Kakak bisa mengunjunginya kapan saja” gadis itu mengusap sayang perutnya.
“apa kamu gak bisa ngasih aku satu kesempatan?” Aldino merasakan sesak dibagian dadanya. Dan airmatanya terus mengalir.
Dillana kembali tersenyum “aku gak mau terjebak kedalam masalah yang sama untuk kedua kalinya Kak. Aku mohon, biarkan aku bebas” tangan Dillana yang lembut pun, mengusap airmata Aldino.
“maafkan aku selama ini aku—“
“udah aku bilang kan, kalo gak ada yang perlu disesali. Ini semua udah takdir” Dillana menepuk pelan punggung tangan Aldino “aku harap, setelah ini Kakak nemuin wanita yang jauh lebih baik dari aku” gadis itu berdiri dari duduknya. “aku permisi Kak”
***
“lo...lo mau berhenti kuliah?!” Tiana membelalakan matanya, ia menatap Dillana tak percaya.
“Tia, jangan kayak orang kesurupan deh. Ngapain lo teriak?!” balas Dillana, ia menatap Tiana kesal.
“ta..tapi—“
“gue gak akan kenapa-napa Tia! Lo tenang aja, gue akan lewati semua ini dengan senyum. Oke” tak sengaja mata Dillana menatap jari manis sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [✔️]
RomanceAku fikir dia adalah takdirku. Karena jujur aku sungguh mencintainya sejak lama. Aku sangat menunggu akan hal ini. Kami menikah, dia menikahiku. Aku pikir karena memang dia mencintaiku. Ternyata aku salah, aku hanya menjadi tamengnya. Dan dia tak pe...