Jogging

4.2K 267 0
                                    

Hari minggu di kota Kembang,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu di kota Kembang,

Sungguh indah karunia yang diberikan Sang Pencipta kepada kita, matahari bersinar lembut menyinari bumi ini.

Sekumpulan lelaki bertubuh tegap sedang melakukan stretching untuk persiapan trainning fisik. Untuk trainning dipilih area jalur taman terbuka yang asri dan rindang. Area ini memang suka dimanfaatkan warga setempat untuk sekedar jalan kaki santai, jogging, nongkrong, cuci mata, dll. Karena spot untuk jogging disini dilengkapi track yang khusus untuk berlari ataupun jalan kaki. Bangku-bangku unik ditaman masih belum terlalu ramai diduduki warga. Selain track jogging nya, ada juga wifi yang gratis yang tersedia di taman tersebut, yaaaa... walaupun speednya tidak terlalu cepat tapi cukup untuk meng-upload foto ataupun mengecek sosial media yang sangat dimanfatkan warga yang datang khususnya kawula muda.

Para lelaki tegap tersebut memulai aktivitas jogging dan ada juga yang terlihat sedang melakukan push-up maupun sit-up. Sungguh meyengarkan mata melihat aktivitas tersebut bagi para wanita yang melintas ditaman itu. Diantara para lelaki, tak lain adalah Rendy yang memantau jalannya trainning. Trainning ini ditujukan untuk mengevaluasi para pengawal pribadi dalam hal ketangkasan fisik. Trainning fisik ini kadang dilakukan dikediaman Rendy sendiri karena ada ruang khusus dirumahnya untuk melakukan latihan fisik. Berhubung udara segar maka hal ini dimanfaatkan Rendy untuk mengajak bawahannya trainning diluar saja.

"Pak, bagaimana kalau setelah trainning ini kita nongkrong dicafe?" Syarif yang berada disebelah Rendy sambil sit-up bertanya kepada bosnya.

"Oke." Jawab Rendy singkat.

Syarif terdiam sebentar mendengar jawaban singkat bosnya, sikap bosnya ini terkadang terlalu dingin. Semua orang dikantor menjadi segan dan agak takut dengan sikapnya tersebut, padahal bosnya itu sebenarnya suka bercanda, sangat jarang sih.

"Baiklah, saya akan menanyakan kepada yang lain, mana tahu mereka mau ikut kita." Syarif berdiri menuju ke rekan-rekannya yang lain.

Sang bos hanya menganggukkan kepalanya saja.

Ternyata yang mau ikutan nongkrong di cafe hanya 5 orang saja, yang lainnya pergi ke tujuan masing-masing. Ada yang alasannya makan siang bersama sang istri tersayang, mau nge-date sama pasangannya, ada juga yang mau mencuci baju karena masih anak kost-kost karena 3 hari baju tidak dicuci. Sayangnya 5 orang tersebut termasuk Rendy memang kebetulan tidak ada kegiatan yang lain untuk hari minggu itu selain trainning fisik tersebut.

"Oke bos, kita siap meluncur untuk makan siang ya... Sudah tidak tahan lagi nih, kriuk-kriuk dan keroncongan bunyinya" Syarif dengan riang beceloteh seperti anak umur 4 tahun saja. Teman-teman Syarif hanya tersenyum mendengar assistant personal bos mereka ini berceloteh.

Mereka semua meluncur ketempat cafe yang telah disepakati bersama. Rendy menaiki mobil Ford Escape warna hitam, sedangkan yang lain menaikin kendaraan mereka masing-masing.

Ketika memasuki cafe yang terletak di Jalan Banda, Bandung. Banyak dari pelanggan disana secara kebetulan lagi para wanita menjadi semakin berisik. Mata mereka mendelik-delik dan mengangga seperti ikan mas koki kekurangan air, mungkin mereka jarang melihat segerombol lelaki keren dan bertubuh tegap seperti permain expendables seliweran dicafe ini. Syarif yang tinggi, berambut cepak ala tentara tak kalah cool nya dengan sang bos yang memang bermuka setengah mirip Dolph Lundgren memasang muka sedingin kutub utara. Brrrr... Dengan muka memasang senyum cengengesan seperti kuda yang antara kesenangan atau apalah Syarif terlebih dahulu mempersilahkan bosnya duduk. Nih, assistant pak bos sikapnya kadang bisa tidak semplak juga ya, batin Rudi rekan Syarif yang ikut ke cafe. Biasanya kalau makan siang dengan mereka di kantin kantor, Syarif langsung menyerbu meja makanan tanpa basa basi.

"Nasi paket ayam beserta lalapnya." ujar Syarif kepada sang waitress yang menanyakan orderan. Yang lain termasuk Rendy juga memesan makan sesuai selera meraka masing-masing.

"Hei... loe pikir ini warung kedai minta lalap-lapan." celetuk Angga dengan bahasa loe..loe..gue..gue.. yang basically ia memang orang Jakarta yang sekarang tinggal di Bandung.

"Maksudnya ini mau minta mentimun, selada, kemanggi, atau kalau ada pete sekalian jengkol deh ya." syarif kembali berujar sambil tersenyum ala kuda ke sang waitress tanpa memperdulikan Angga.

Sang waitress sempat memasang muka shock juga, tapi sambil tersenyum ia menjawab, " Baiklah kang, nanti kalau ada saya hidangkan ya."

"Nah.. gitu dong teteh... Guest is the king."

"King.. king.. kingkong pala' loe rif!" Sembur Angga keki karena mendengar temannya itu pakai bahasa Inggris segala.

Tawa pun berderai mendengar semburan Angga, tak terkecuali sang bos yang biasa bermuka dingin itu. Mereka semua berpandangan dan terkejut mendengar bos mereka tertawa terbahak-bahak. Termasuk para wanita yang terposona duduk tak jauh dari mereka tadi juga terlihat terkejut.

"Ada apa? Tidak pernah dengar orang ketawa ya?" Rendy berujar sambil disela-sela suara tawanya.

"Hmmm.. tidak bos, agak gimana gitu kan jarang saja mendengar bos ketawa."

"Memangnya kalau saya ketawa mau melapor ke kalian begitu?"

"Bukan begitu bos.... Emmm..." jawab Angga

"Iya sudah.. Mari kita makan." potong Rendy

Mereka semua makan diselingi percakapan ringan, dan riuhnya para pelanggan lain yang juga menikmati santap siang mereka. Sampai mereka selesai makan dan bercakap-cakap, mereka pulang ke tujuan masing-masing diiringi hujan yang turun membasahi bumi.

###

####

#####

######



















MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang