GYM

3K 208 8
                                    

Apa yang dipikiran wanita ini ya batin Rendy bertanya-tanya sebal dalam hati. Sepertinya Kusuma tidak tertarik dengan lelaki yang bertubuh macho dan berkotak-kotak atau lengan berotot. Ekspresi wajahnya datar begitu melihat dirinya yang sedang keren-kerennya ini mengangkat barbel. Mungkin kalau wanita lain sudah berkipas-kipas mau pingsan melihat pria macho.

"Eeeeheeeeemmmm..." Rica berdehem geli melihat dua orang ini seperti perang saling pandang memandang.

Kusuma langsung menoleh dan memelototkan matanya ke arah Rica. Rendy melepaskan barbel ditangannya dan berjalan menuju Kusuma. Alamak sepertinya Kusuma kurang oksigen karena Rendy mendekat ke arahnya. Rica yang tahu bahwa aa' Rendy memiliki pengaruh besar kepada Kusuma, segera saja ia menarik Kusuma menuju matras untuk pemanasan. Kusuma yang merasa dibantu oleh Rica berpikir dalam hati, sepertinya ia tidak butuh pemanasan karena dekat Rendy saja sudah bikin ia kepanasan.

Rendy terseyum geli melihat tingkah laku sepupunya itu. Seolah-olah berusaha menjauhkan wanita mungil itu dari pengaruh jahatnya. Hohoho..

Sepupunya dan Kusuma sudah melakukan pemanasan dengan merenggangkan tubuh mereka. Ia memperhatikan baju olahraga yang dipakai oleh Kusuma. Baju itu sih sederhana menurutnya. Dengan kaos lengan panjang dan celana olahraga panjang serta rambut yang dikuncir kuda diatas kepalanya, tapi wanita ini terlihat mempesona. Ada apa dengan wanita yang satu ini, selama ini ia tidak bisa melihat hal yang menarik dari wanita-wanita lain. Tapi ia bisa melihat semua hal yang ada pada diri wanita bermata coklat ini. Apakah ini cinta? batin Rendy.

Memikirkan kata itu membuat Rendy ingin langsung lari dengan kecepatan yang maximal di treadmill. Segera saja ini menepis perasaan itu, biarlah waktu yang menjawabnya nanti. Toh seperti kata pepatah 'Tak akan lari gunung di kejar, hilang kabut tampaklah dia'.

"Aa' ini bantuin teteh Kusuma, mau lari di treadmill. Aku mah mau sit-up dulu." Rica berkata dengan menaikkan aliskan memberi isyarat agar sepupunya itu memanfaatkan waktu yang singkat ini.

"Iya.." Rendy berujar dan mendekat ke treadmill. "Ayo kesini kalau mau berlari, daripada lari didekat kolam renang, entar terpeleset terus kejedot jadi benjol." kembali berkata merujuk ke Kusuma.

Kusuma mendekat dengan perlahan ke arah readmill, ia tidak melihat ke arah Rendy, kalau kebanyakan melirik ke arahnya bisa gagal fokus ia nanti. Ketika sudah berada di atas treadmill. Ia melihat tombol-tombol yang tidak ia mengerti. Rendy sepertinya menikmati ketidaktahuannya tersebut. Akhirnya ia melirik Rendy dan menaikkan alisnya isyarat bertanya.

Rendy berjalan ke arah depan treadmill tempat tombol untuk memfungsikan alat tersebut. Ia menekan tombol-tombol ditreadmill itu dan menyesuaikan dengan tingkat pemula seperti Kusuma.

"Letakkan kedua tangganmu disisi masing-masing pegangan ini. Jika nanti sudah terbiasa kamu bisa melepaskan kedua tanganmu itu. Tapi aku sarankan tidak usah dilepas dulu".

Kusuma hanya merespon dengan menganggukan kepala tanda mengerti. Ia mulai berjalan dengan perlahan mengikuti alur gerak mesin tersebut. Rendy masih saja berada didepannya. Lelaki ini sekarang bersedekap memamerkan otot lengannya yang aduhai bikin Kusuma malah tidak konsentrasi.

Kusuma menjadi kesal karena Rendy berpakaian olahraga yang terdiri dari kaos lembut tapi membalut tubuhnya secara pas dan celana panjang olahraga yang justru memamerkan kaki kuatnya itu. Ia pernah menonton aktor Hugh Jackman difilm Real Stell ketika mau mengajarkan teknik tinju kepada robot milik anaknya. Nah begitulah penampilan Rendy sekaran bikin jantungnya kebat-kebit.

"Mas... Apa mas tidak bisa melanjutkan olahraga lain?" Tanyanya sambil mendelikkan mata coklatnya itu.

"Nanti sebentar lagi. Aku kan memantau kamu karena sebagai pemula harus diawasi." Jawab Rendy santai.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang