Feeling Unwell

4.7K 189 9
                                    

Kusuma merasakan kepalanya berputar-putar membuat dirinya tidak bisa menahan diri untuk pingsan. Tubuhnya melayang dan ia larut dalam ketidaksadaran dengan sayup-sayup memdengar suaminya berbisik khawatir.

Ia merasa dibaringkan disofa dan selimuti oleh sesorang. Stethoscope dingin menyentuh jantungnya membuat ia tersentak dari pingsannya.

"Mass..?" suara Kusuma serak memanggil suaminya.

"Iya.. mungil.. iya.. aku disini." ujar Rendy dari atas kepalanya.

"Tenanglah dulu. Ibu dokter lagi memeriksa kamu ya." Rendy mengusap-usap kepala Kusuma dengan penuh kasih sayang.

Ibu dokter Niar ahli kandungan memeriksa tekanan darah dan detak jantung serta bola perut Kusuma. Ia yakin bahwa wanita ini sedang mengandung baru masuk 3 minggu.

"Hmm.. nak.. istri kamu ini tidak apa-apa. Malah sangat sehat. Ia hanya butuh sedikit istirahat yang agak banyak dan menyantap makanan yang bergizi karena didalam perutnya sudah berkembang anak kalian." tutur ibu Niar dengan suara lembut dan tenang.

Mereka berdua terdiam mendengar ada yang berkembang didalam perut Kusuma itu. Lalu, tiba-tiba Kusuma berteriak sangat kencang sehingga membuat dokter Niar terkejut dan Rendy waspada.

Kusuma bangkit dari sofa dan memeluk suaminya dengan erat dan berkata ditelinga suaminya itu, "Kita akan punya baby mas, baby.. baby.."

Rendy yang duduk disandaran sofa langsung berdiri membawa istrinya itu ke dalam pelukannya dan berputar-putar membuat kedua orang itu pening. Dokter Niar hanya melonggo melihat sikap kedua orang itu yang akan bersiap-siap mempunyai anak.

"Iya..kita akan mempunyai baby... ternyata staminaku tidak sia-sia siang dan malam untuk program cepat punya anak ini." ungkap Rendy dengan bahagia membuat wajah Kusuma memerah dan ibu dokter nyengir lebar.

"Iya.. mas.. thank you.." balas Kusuma.

Rendy menarik kepala istrinya itu dan mencium bibir Kusuma dengan rasa senang dan istrinya itu membalas ciuman itu dengan bersemangat sampai suara deheman dokter Niar membuat mereka berdua tersadar dan tersentak bahwa mereka tidak hanya berdua

Pasangan muda yang bergejolak batin ibu Niar memandang wajah mereka berdua yang terlihat memanas itu.

"Hmm.. maafkan kami ibu dokter. Terlalu bersemangat. Iya kan sayang?" tanya Rendy yang memandang wajah istrinya itu malu karena ada dokter Niar yang mengamati mereka berciuman tadi.

"Eee,, iya bu dokter. Maaf atuh.. kelepasan.." Kusuma tersenyum minta maaf dan nyengir sekaligus berbarengan.

"Iya.. tidak apa-apa kok. Ibu mengerti. Selamat ya atas berita baik ini."

Ibu dokter membereskan semua peralatan dokternya. Rendy membawa istrinya kembali ke sofa dan mendudukkan Kusuma disana sebentar.

"Sebentar ya mungil." ujar Rendy sambil mengecup dahi istrinya itu.

Jantung Rendy berdebar-debar dengan kencang. Ia akan menjadi seorang ayah. FATHER!! Yes!! batin Rendy berteriak kesenangan. Ia menarik sebuah cek dari laci kerjanya dan menuliskan sejumlah uang untuk dokter itu karena telah memberikan kabar gembira serta memberikan istrinya obat vitamin serta konsultasi secara berkala nanti.

Rendy mendekati ibu dokter yang sedang bercakap-cakap dengan istrinya itu.

"Hmm.. maaf dokter. Ini ada sedikit rezeki untuk konsultasi istri saya nanti." Rendy menyerahkan cek yang sudah ditandatangani oleh dirinya itu kepada dokter Niar.

Dokter itu terlihat enggan untuk mengambil cek tersebut karena ia tadi diinfokan sudah mendapatkan biaya dari dokte Silvi selaku dokter keluarga Prawijaya.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang