MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}

Dream

"And sleep, that sometime shuts up sorrow's eye, Steal me awhile from mine own company." - A Midsummer Night's Dream - William Shakespeare

Satu bulan telah berlalu,

Hari-hari berjalan dengan monoton di kehidupan Rendy. Ia menjadi semakin dingin dan tertutup. Tidak ada yang bisa membuat hatinya cerah ataupun tersenyum, yang tertinggal hanyalah kebekuan dalam hati. Ibunya selalu berusaha mengajaknya refreshing ke luar kota bahkan keluar negeri. Namun, ia tanggapi hanya sebatas angin lalu dan tidak ia lakukan.

Dan ketika dimalam hari, ada satu waktu ia terlalu penat dan mungkin alam bawah sadarnya menuntun kepada mimpi. Mimpi yang ditampakkan adalah bertemunya ia kembali dengan wanita munggil bermata coklat itu disuatu tempat yang tidak bisa ia ingat kemudian terkejut dan terbangun dari tidur serta membuyarkan semua isi dari mimpi tersebut.

Setelah mimpi itu membangunkan ia dari tidur, ia jadi susah tidur dan hal tersebut membuatnya akan menjadi badmood dikantor. Kenapa dalam tidur saja ia tidak bisa tenang. Ketika ia tidak tidur saja terkadang disela-sela rehat kerjanya masih teringat si Munggil, ini diwaktu tidur juga ia masih diganggu oleh mimpi.

Itu membuat hati Rendy was-was. Ia tidak mau hal tersebut mempengaruhi hidupnya. Cukup sudah hatinya dulu berharap terlalu banyak kepada seorang wanita yang pada akhirnya mengkhianati dirinya. Anak buahnya semakin takut dan ngeri ketika berpapasan dengannya dikoridor kantor atau didepan kantor. Hanya Syarif yang kebal terhadap dirinya. Ia senang anak buahnya itu tidak banyak bertanya seolah tahu ia begini dampak dari perginya Kusuma dari rumahnya.

Dan sekarang Rendy berada dikantor sibuk mempelajari project baru yang akan dibahas oleh Asosiasi Keamanan seluruh Indonesia. Perusahaannya termasuk dalam lima perusahaan pengamanan pribadi yang handal serta cekatan. Maka dari itu akan diadakan seminar besar dikotanya yang kebetulan terpilih juga untuk perhelatan tersebut. Well, ia dan Syarif sibuk mempersiapkan apa saja yang akan 'dijual' pada seminar tersebut .

Dan ketika semua sudah rampung. Rendy menghubungi pihak penyelengaran untuk mengkoordinasi perihal akomodasi menginap yang ditawarkan oleh pihak Asosiasi tersebut. Karena lokasi tempat perhelatan walaupun di Bandung tapi lumayan agak jauh dari rumah Rendy sekitar empat puluh lima menit jika tidak terjadi kemacetan. Dan Rendy berpikir kalau mau bolak-balik ketika seminar telah selesai agak capek. Mengingat seminar itu diadakan selama tiga hari, Rendy tidak mau repot bolak-balik pagi pergi pulang malam dari rumahnya ke tempat seminar. Itu tidak efisien waktu menurutnya.

Syarif yang juga sibuk mengerjakan bagiannya mendapat jatah juga untuk menginap dihotel tempat seminar itu berlangsung. Seminar ini membuat perusahaannya akan semakin sukses. Karena pihak Asosiasi mengundang tidak hanya perusahaan jasa keamanan dari dalam negeri saja namun juga perusahaan dari luar negeri yang menjadikan perhelatan ini membawa nama perusahaannya menjadi semakin baik.

"Rif.. setelah selesai ini, kita akan istirahat dulu.  Kalau kamu mau makan siang silahkan saja. Aku akan makan dikantin saja. Jarang-jarang kan makan dikantin." Rendy berkata kepada Syarif.

Anak buahnya itu mengangguk dan berpikir memang sangat jarang melihat bosnya makan dikantin perusahaan. Entah ada apa dengan bosnya ini hari ini sehingga mau makan dikantin. Biasanya ia makan diluar sendirian. Well, itu tidak masalah baginya. Asal bos senang, hatinya tenang. 

"Baiklah bos, kalau memang bos mau berbarengan dengan saya ke kantin nanti info saja ya bos." Syarif berkata sambil permisi keluar dari ruangan bosnya dan kembali ke ruangannya sendiri.

****

Lembang Bandung,

Aktivitas yang berjalan lancar di ruang laundry sebuah hotel berbintang empat kawasan Lembang, membuat Kusuma sangat senang. Ia menyukai aktivitas kerja barunya ini. Setelah browse di mbah Google serta mengantar surat lamaran kesana-kemari, akhirnya ia berjodoh untuk bekerja disebuah hotel di kawasan Lembang, Bandung.