Bingung

2.8K 199 2
                                    

Pagi hari tiba,

Kusuma keluar ke arah taman belakang, sebagian kursi masih berada di taman tersebut. Ia berjalan menyusuri jalan khusus untuk diinjak. Bagian taman belakang ini ada pohon rindang seperti pohon mangga, rambutan, dan jambu air. Wah.. kalau berbuah bisa panen nih batinnya tersenyum.

Ia sengaja keluar pagi-pagi untuk menghirup udara segar serta menjernihkan pikirannya, kepalanya malam tadi sedikit pusing. Apa karena kepikiran oleh perkataan ibu Widya ya? Pasti itu sebabnya. Sambil berjalan ia menendang-nendang kerikil yang berada di dekat kakinya, entah ia kesal atau bingung. Bagaimana ini ya nantinya? Ia takut mas Rendy berpikir kalau ia yang berusaha mempengaruhi kehidupan keluarga khususnya ibu Widya ini secara sengaja. Tapi ia kan tidak tahu bakal terjadi seperti ini.

Ketika melihat kursi di bawah pohon mangga, ia duduk dan menengadahkan kepala ke atas memandang ke arah dahan serta dedaunan di atasnya. Ia menikmati udara pagi hari ini, kemudian ia memejamkan mata meresapi suasana di sekitarnya. Ketika memejamkan mata, sayup terdengar lagu yang Kusuma tebak pasti dari kamar Rica, karena kamar itu berada di atas yang jendelanya menghadap ke arah taman belakang sewaktu kemarin ia berada di kamar tidur Rica.

So I'm gonna love you
Like I'm gonna lose you
I'm gonna hold you
Like I'm saying goodbye wherever we're standing
I won't take you for granted 'cause we'll never know when
When we'll run out of time so I'm gonna love you
Like I'm gonna lose you
I'm gonna love you like I'm gonna lose you

****

Rendy bangun dan segera membuka tirai jendelanya. Seketika itu pula ia melihat Kusuma keluar menuju taman belakang rumahnya. Apa yang dilakukannya wanita itu dibelakang ya batin Rendy. Ia segera menyelesaikan urusannya di kamar mandi dan keluar kamar menuju taman belakang. Kenapa akhir-akhir ini ia menjadi lelaki yang suka membuntuti wanita, tapi wanita ini tidak sembarangan. Wanita ini bisa membuat ibunya mengumumkan bahwa dirinya adalah calon menantu dikeluarga Rendy.

Ini kebetulan tanggal libur nasional jadi kantornya tutup. Staff back office tidak masuk kerja. Ya.. hitung-hitung istirahatlah pikir Rendy. Ia menyusuri jalan menuju taman belakang. Ketika sudah sampai di taman ia melihat wanita itu memejamkan matanya, apa ia tertidur ya di kursi itu?

"Hei.. Bangun.. Kenapa tidur disini.. pantesan tidak gemuk-gemuk. Tuh banyak nyamuk menghisap darah kamu." Padahal tidak ada nyamuk satupun di taman itu, karena penata taman dirumahnya selalu rajin membersihkan halaman belakang. Itu akal-akalan Rendy saja untuk memulai percakapan.

Mata Kusuma seketika membuka dan mengerjap. Berani sekali sih menganggu ketenangannya dalam menikmati lagu dari kamar Rica. Ia berdiri dan mendonggakkan kepalanya memandang mas Rendy

"Ada apa sih? Pagi-pagi sudah menganggu ketenangan orang lain. Tidak ada kerjaan yang lain apa? Atau mau mengajak berantem nih?" Kusuma menyerocos dengan satu tarikan napas aja.

Rendy terkesima mendengarnya. Nih gadis pagi-pagi sudah seperti petasan saja. Bagaimana kalau siang hari nanti pasti jadi bom deh pikirnya. Padahal belum sarapan juga sudah ceriwis begitu.

"Bukan begitu.. Aku sih memang tidak ada kerjaan hari ini. Lagian libur nasional hari ini. Lah kamu sendiri kenapa termenung disini. Belum merasa lapar?"

Mendengar kata lapar, Kusuma repleks memegang perutnya. Tatapan Rendy mengarah ke perut langsing itu. Tiba-tiba ia berpikir, bagaimana kalau dia nanti hamil ya? Pasti perut itu membuncit seperti orang kena penyakit busung lapar. Rendy seketika mengalihkan mukanya untuk membuang rasa ingin tertawa akibat memikirkan hal tersebut. Rupanya Kusuma menangkap pergerakan Rendy tersebut.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang