Makan Malam

2.6K 175 5
                                    

Di sela-sela jam makan siang dimanfaatkan Rendy untuk membaca detail rincian laporan di handphone dari koneksinya dihotel ini untuk menanyakan ke bagian personalia perihal perekrutan Kusuma. Ia sangat kagum dengan bakat yang ada didalam diri wanita itu. Sepertinya semua dapat wanita itu lakukan. Tidak ada rasa sungkan atau malu untuk wanita itu dalam bekerja.

Rendy jadi tahu hampir tiga minggu Kusuma bekerja dihotel ini, wanita itu ditempatkan di kasir bagian laundry karena basic akuntansi serta menjadi seemstress karena pengalaman kerjanya dulu pernah menjadi penjahit pakaian wanita. Tipe wanita pekerja keras batin Rendy.

Dilaporan ini dijelaskan bahwa Kusuma tinggal tidak jauh dari hotel alias ngekost di kost khusus wanita, dan wanita itu tinggal sendiri. Hal itu membuat Rendy lega. Rendy agak ngeri dengan perkembangan zaman sekarang, ia agak risih mendengar Syarif yang pernah bilang kalau ada ngekost itu bisa sharing sekamar antara wanita dengan lelaki walaupun mereka bukan pasutri. Sebenarnya itu bukan urusannya, tapi Rendy tidak habis pikir dengan hal itu.

Kusuma bisa berjalan sekitar kurang lebih sepuluh menit dari tempat kostnya. Ia menyimpan nomor telepon rumah induk kost itu yang tercantum dalam laporan jika nanti dibutuhkan. Ibu kost Kusuma bernama ibu Ratna, seorang janda yang baik hati kata pelapornya. Tidak ada yang dikhawatirkan perihal Kusuma setelah membaca laporan ini. Rendy melanjutkan makan siang dengan Syarif yang sibuk membalas pesan diemail perusahaan sambil mengunyah makanan.

Syarif tidak mengetahui bahwa Kusuma ada diBandung bahkan bekerja dihotel ini, bukan Rendy bermaksud untuk menutupi. Namun, biarlah Syarif belum mengetahui hal tersebut. Kalau anak buahnya itu tahu pasti agak heboh jadinya. Entahlah, Rendy menganggap bahwa Syarif terlalu dekat dengan wanita itu jika mereka bersama. Ia merasa hanya ia saja yang boleh tahu apa yang terjadi pada wanita munggil itu. Apa ini cemburu ya batinnya berkata sambil meringgis.

*****
Menu makan siang dikantin hotel hari ini membuat Kusuma lahap seperti biasa, sepertinya cara makannya itu membuat para karyawan wanita disini antara takjub atau nyinyir. Sudah terdengar bisik-bisik yang bilang seperti 'tidak disangka tubuh kecil seperti sedan. Tapi muatannya truk', 'tuh anak baru sepertinya tidak gemuk walaupun sudah makan sebegitu lahap', atau 'pantasan saja cinn, dia kan anak kost. Biar hemat dalam urusan makan'. Apapun itu Kusuma enjoy saja. Toh general manager hotel ini saja tidak masalah kalau makanan dikantin habis. Mungkin malah senang karena tidak mubazir.

Itulah kehidupan dengan kerja ditempat yang mungkin ada beberapa karyawan bermulut julit atau nyinyir. Tidak senang melihat orang senang. Kusuma tidak mempersalahkan jika orang membicarakan menyangkut tubuhnya. Inilah anugerah yang diberikan sang Pencipta terhadap dirinya. Pandai-pandailah bersyukur. Ada sebagaian orang yang berlebihan dalam berat badan ingin langsing bahkan mau kurus. Dan ada sebagian orang yang kurus ingin menjadi gemuk. Itulah manusia, jika tidak pandai bersyukur, hidupnya akan terasa tidak nikmat.

Berlanjut dari siang hari sampai sore, Kusuma bekerja dengan tekun. Ia banyak mengambil ilmu disini. Jika suatu ketika ia tidak bekerja lagi disini. Mungkin kelak ia bisa membuka usaha sendiri. Prinsip yang Kusuma ambil jika bekerja berbeda dengan dasar pendidikannya ialah serap ilmu itu sebaik-baiknya. Tidak ada ilmu yang tidak berguna, asal ilmu itu dipergunakan dengan baik.

Setelah usai shift kerjanya. Kusuma mengganti uniform kerjanya dengan baju biasa diloker kerja. Uniform kerja memang ditinggal dihotel ini alias dicuci langsung oleh pihak laundry. Berhubung ia kerja dibagian ini, yang pasti uniformnya selalu fresh dan harum. Beruntung bukan? Uniform senantiasa rapi dan bersih, urusan isi perut beres sampai sore hari, kost tempat tinggal dekat dengan hotel. Nah, ini jalan terbaik untuk Kusuma setelah resign dari tempat kerja lamanya.

Kusuma pulang ke kost menyusuri jalan seperti biasa. Ia sibuk berpikir tanpa melihat atau memperhatikan ada orang yang mengawasinya dari jauh dan mengikuti dirinya sampai ke kost. Kusuma membuka pintu gerbang dan melihat ada mobil milik anak ibu Ratna, ia membatin pasti sudah pulang kerja juga. Ketika ia mencari kunci dari saku celana panjangnya, bulu kuduknya meremang seolah ada yang memperhatikannya. Ia menoleh ke arah gerbang dan tidak melihat siapapun.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang