Married

4.7K 219 5
                                    

Pernikahan dilangsungkan di Bandung dikediaman ibu Widya. Rendy dan Kusuma bersepakat acara ini akan diadakan ditaman belakang rumah saja. Rumah Rendy ada taman belakang yang cukup luas, suasana yang sejuk menemani pesta pernikahan tersebut.

Kusuma dan keluarganya tinggal dirumah ini sehari sebelum acara diadakan. Kusuma merasa ini seperti menikahi seorang pangeran. Semoga saja ia tidak menjadi kodok nantinya seperti di film kartun. Kusuma yang berbeda status dengan keluarga ini menjadi perbincangan oleh orang ditempat tinggalnya. Ada yang bilang ia wanita yang sangat beruntung karena mendapat pasangan tampan, orang berada serta keluarga yang baik. Tapi, ada juga yang nyinyir mengatakan itu mungkin hanya sebuah kebetulan belaka.

Whatever pikir Kusuma ketika ia mendengar berita itu berhembus dari kakak perempuannya. Semua manusia bebas mengatakan pendapatnya, ia tidak terlalu ambil pusing. Toh, yang menjalankan hidup ini hanya dia sendiri. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kecuali keluarga kecil ibu Widya. Keluarganya saja tidak tahu kalau ia menikah karena anjuran ibu Widya. Tapi, keluarganya itu menerima keputusannya dengan sangat pengertian.

******

Hari pernikahan sudah tiba, para tamu berkumpul ditaman belakang rumah besar ini. Suasana terlihat santai. Semua teman, sanak saudara, rekan kerja yang terdekat dengan kedua keluarga ini saja yang bisa menghadiri acara pernikahaan.

Kedua keluarga juga bersepakat untuk tidak mengadakan acara secara besar atas permintaan kedua mempelai. Mereka berkata ini untuk lebih privasi serta santai agar bisa lebih menikmati antara sesama tamu undangan.

Kusuma dan Rendy juga saling mensupport dalam acara ini. Mereka berjanji untuk terlihat serasi dihadapan semua tamu, tidak akan menampakkan apa yang berkecamuk didalam otak serta hati mereka kepada orang luar. Mereka berusaha untuk membuat ibu Widya tetap bahagia.

Semua tamu sudah menikmati hidangan. Kusuma dan Rendy berjalan bersama untuk mengobrol kepada teman dan tamu undangan. Sari, Rika dan mbak Dian selalu mengawal Kusuma dari belakang. Begitu pula Andi dan Syarif yang terlihat seperti bodyguard mereka.

"Jeng Kusuma terlihat sangat manis ya mbak." Desah Sari kepada Dian ketika ia mengiringi Kusuma dari belakang.

"Iya.. mereka terlihat serasi. Yang satu mulutnya comel sedangkan yang satunya terlihat diam. Bukankah kata orang jodoh itu seperti itu, berbeda biar bisa saling melengkapi." Dian terdengar bijak.

Dua orang lelaki dibelakang mereka ini saling berpandangan dan mengangkat alis seolah berkata 'dasar wanita, suka terlalu dramatisir'.

Kusuma memang terlihat sangat manis. Gaun peach pengantinnya ini bergerak ringan ditubuh rampingnya. Rambutnya disanggul cantik dengan ikal menjuntai dari dahinya dilengkapi dengan perhiasan kalung serta anting mutiara asli pemberian dari seserahan keluarga ini.

Rendy juga terlihat sangat rupawan dengan berdiri disamping Kusuma menggunakan setelan jas coklat muda tiga potongnya itu. Tubuh kokoh itu terbalut dengan pas. Sepertinya semua mata para wanita tertuju pada mas Rendy batin Kusuma keki. Ia sih tidak terlalu gusar, toh lelaki itu memang rupawan.

Rendy mengamati wanita disampingnya ini, Kusuma terlihat manis seperti kembang gula batin Rendy gusar. Ia melihat tatapan lelaki para anak buahnya dari kantornya itu.

Sial!! Wanita ini adalah sekarang istrinya. Ingin sekali ia berteriak kepada para anak buahnya itu. Namun, ia hanya bergumam pelan menanggapi salaman dari tamu berjenis kelamin lelaki.

Syarif melihat gelagat tidak enak dari raut wajah bosnya ini. Ada apa gerangan? Syarif mengamati teman-teman lelakinya yang terlalu berlebihan memandangi mbak Kusuma. Mau cari mati semua temannya itu.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang