Perhatian! Very bery long part! Haha
---
Pukul 20.00 WIB, suara acara televisi
juga tawa seorang gadis menggelegar di kediaman keluarga Adi Pratama.Gadis itu, Zarina sedang duduk bersantai di sofa dengan memangku setoples keripik balado kesukaannya. Sesekali ia tertawa cekikikan bahkan berteriak.
"Berisik banget lo!" Zero melewatinya sambil merebut toples yang dipegang gadis itu kemudian ia duduk di sampingnya.
"Zero! Ganggu banget sih!" Zarina tak terima, ia merebut toples yang sudah dipeluk Zero.
"Eh, apaan lo! Gantian napa, sekali kali gue yang ngabisin nih keripik!" Zero kekeh, ia terus menghindar ketika tangan mungil itu berusaha meraih.
"Zero! Balikin! Jangan ganggu gue!!" Zarina tak berhenti mengambil toples itu dari tangan Zero dan sesekali ia berteriak memanggil nama kembarannya itu.
Kini tubuh mereka sudah bertumpuk. Zarina memeluk Zero yang menyembunyikan toples di bawah tubuhnya, memeluknya erat.
"Zero balikin bego!!" teriak gadis itu lagi.
"Ehh! Ini pada ngapain sih?" suara bunda membuat keduanya menghentikan aksi rebut merebut, menatap bundanya yang berkacak pinggang tak jauh dari jarak mereka.
"Ini Bun, Zero resek! Ganggu orang terus kerjaannya." Zarina kembali menggerakkan tangannya yang masih memeluk Zero dari belakang.
"Bo'ong Bu!" Zero berteriak.
"Udah! Udah! Lepas ih!" bunda mulai melepas pelukan mereka.
"Toplesnya," rengek Zarina ketika sudah melepas pelukannya. Bunda segera mengambil toples ditangan Zero dan memberikan ke Zarina. Gadis itupun tersenyum penuh kemenangan.
"Curang ih! Bun, aku mana?" Zero ikut merengek.
"Bagi dua! Kalo Bunda keluarin semua nanti abis kalian makan!" bunda duduk di tengah-tengah mereka. Mengambil remote yang tergeletak di meja dan mengganti channel.
"Lha Bun, jangan diganti!" Zarina hendak mengambil remote ditangan bundanya namun sang bunda lebih gesit menghindar.
"Kamu kan udah dapet toples. Bunda mau liat acara masak Chef Juna yang ganteng." bunda senyum-senyum membuat saudara kembar tersebut saling lirik.
"Bunda genit!" teriak keduannya bersamaan.
"Ayah!! Bunda genit nih! Ayah!! Bun--"
"Ish! Kalian berisik banget sih! Ayah lagi kerja, jangan diganggu! Eh, kalian nggak pada belajar?"
"Nggak ada pe-er Bun."
"Udah tadi."
"Ya udah sana tidur! Udah malem," perintah bunda.
"Lha, masih sore ini mah Bun. Aku belom kelar nonton Spongebob the movie, Bun!" rengek Zarina.
"Udah tidur! Udah malem!" perintah bunda, pandangannya masih mengarah ke layar televisi.
Saudara kembar itu saling lirik dan menaik turunkan alisnya. Akhirnya mereka beranjak dari sofa.
"Kak Zero.. gendong," rengek Zarina sambil menahan tangan Zero. Sedangkan yang disuruh menaikkan satu alisnya.
"Manja Zarina!" ucap sang bunda.
"Ya udah aku mau nonton!" baru saja tangannya ingin mengambil remote lagi-lagi keduluan bunda.
"Kak, cepet gendong Adek ah!" ucap bunda.
"Ih, jangan panggil aku Adek!"teriak Zarina.
Zero menghela napas kesal. "Cepet naik!" ia sudah berjongkok di depan Zarina.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TWIN [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSaudara kembar? Bagi seseorang yang mendengar itu pasti yang ada dibenak mereka, Keren! Wow! Seru! Tapi menurut gue? Nggak sama sekali! Karena gue saat ini merasakannya. Nama gue Zarina Putri Permata Adi dan gue punya kembaran, Zero Putra Pratama Ad...