6

66.7K 4.4K 10
                                    

Tit..Tit..Tit


Suara Monitor penunjuk tanda tanda vital diruangan dingin itu bersahutan dengan Alunan Ventilator yang menandakan bahwa Yang memakai nya masih ada di dunia..meski hidupnya di tanggung sokongan alat medis yang menempel di sana sini.


"Eve,Kau harus menjadi gadis yang kuat,dan tangguh walaupun ayahMu membuang kita kau Akan menjadi wanita Luar biasa Nanti,walapun Ibu sudah tidak bersama mu nanti"

"Apa ibu akan meninggalkan ku"

tanya gadis Yang bernama Eve itu yang sebenarnya adalah Lyn Eve adalah panggilan kecil ibu nya.


"Tidak sayang,..walaupun Ibu menutup mata dan tak bisa Kau lihat Ibu akan selalu di hati mu'' tangan halus ibu nya mengelus kepala Eve lembut,yang kini sedang tiduran di pangkuan ibu nya.


"Tidak!!,Apa pun yang terjadi Ibu harus di sisiku Selama nya,Titik"

 Kekeh Eve muda kesal dengan mengembukan pipinya kesal


"Ha..ha..ha..baiklah Tuan Putri yang manja,Ibu akan selalu di samping Mu"


Lyn tergugu dalam tidur nya,dan tersentak dai tidur nya.

"Ibu.."

lirih nya pelan dan menatap ibu nya dari sofa yang kini di tempati nya

5 tahun yang lalu..ibunya di tabrak lari oleh sebuah mobil,dan menurut keterangan polisi kecelakaan ini di sengaja.

saat itu juga Lyn merasa hidup nya berubah,Ibu nya koma selama 5 tahun dengan kondisi yang sama di setiap detik nya.

bekerja paruh waktu,dan menjual restoran kecil ibu nya..untuk biaya pengobatan di rumah sakit selama ini.

"Aku takut,Ibu.ku mohon bangunlah"

lirihan Lyn berubah menjadi isakan kecil di malam itu.membuat siapapun yang mendengar nya merasa kasihan.



*****

"Selamat pagi Lyn??" 

sapa seorang perawat saat membuka Gorden kamar ibu nya,membuat cahaya menusuk tepat di mata cokelat cerah nya.

"Eumm??,Sudah pagi??"

 tanya Lyn linglung

"Bangunlah Gadis kecil,Mandi dan sarapan lah..biar aku Menyeka ibu mu dan mengganti Alas tidur nya"

kata perawat bernama Erna itu pelan dan menarik selimut yang membungkus tubuh Lyn semalaman

"Aku akan membantu!"

"Tidak!..Tidak usah biar aku dan yang lain saja" 

Potong kepala perawat paruh baya itu cepat,dia kasihan melihat Lyn yang tampak kelelahan.

"Terima kasih Bibi Erna"  sahun Lyn tulus dan menyambar tas dan pergi meninggalkan kamar rawat..dengan sebelum nya memberi ciuman di kening Ibu nya.


"pergilah Cepat,Biar kami yang menjaga ibu mu"

Perintah Erna lagi,dia benar benar menyayangi Gadis itu..dia merasa salut dan Menganggap Lyn sebagai putri nya karena Dia tidak punya anak.


"baiklah,sampai jumpa"

Lyn pegi dan menutup pintu rungan itu kembali.



"Aku harus mencari pekerjaan.." Keluh Lyn ngelangsa dan berjalan keluar dari kawasan rumah sakit


"Lyn..."

"Heii...Sebelah sini"

teriak seseorang yang mengalihkan perhatian Dari Jalan lurus nya,Lyn Binggung dan mencari cari asal suara..

"Aku tidak punya kenalan di Sekitar Sini" 

Pikir Lyn Sambil sesekali Celingak Celinguk mencari Suara itu.


"Lyn!!" 

Lyn menoleh kebelakang dan terperanjat kaget..Dia mengelus dada nya pelan.

"Kau membuat Ku kaget Cezza" 

keluh Lyn pelan.

"Ha..ha..ha ..maaf aku dari tadi memanggil mu,tapi kau tak dengar"

sungut Cezza kesal,sesekali memperbaiki gendongan nya pada Bayi kecil di gendongan nya.

"Aihh...Gendut nya" 

pekik Lyn gemas.

"Anak Mu??"

tanya Lyn tak lepas dari memainkan tangan Gemuk sang bayi.

"Iya Nama nya Ricard.."

sahut cezza sesenang dan mengyunkan tubuh gemuk sang bayi


"Mata nya"

Lyn sempat tersentak saat menatap mata si bayi..berwarna hijau

"Jean" batin nya

Lyn menggelengkan kepalanya cepat

"Tidak mungkin,berdosa sekali aku membandingkan anjing dengan bayi imut ini"

pikir nya lagi


"Kau tak apa Lyn??,kau sakit??"

tanya Cezza sedikit khawatir,karena melihat Lyn yang tiba tiba termenung dan mengelengkan kepalan nya tanpa sebab.




T.B.C



Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang