18

45.4K 3.6K 17
                                    

       sebuah,rumah mewah bergaya kontemporer,berdiri megah di hadapan Lyn membuat wanita hamil itu menghela nafa sekali lagi membuat pria di samping nya mengalihkan perhatian nya pada wanita itu.

"Kau akan aman di sini" kata pria itu dan berjalan terlebih dahulu

"Tapi aku tidak merasa terancam pak!!" ketus Lyn dan mengekori Arsen di depan nya memasuki rumah itu.

"Kita sudah memiliki perjanjian nona Lee,jadi jangan membantah dan turuti semua perintah ku!!"

Lyn bungkam,dia sudah menepati perjanjian dengan Arsen.

Flash Back

"Aku yang akan membiayai pengobatan ibu mu dari sekarang sampai akhir nanti!!" kata kata Arsen mampu membuat Langkah Lyn yang semula akan kembali ke meja nya mengalihkan pandangan nya ke Arah Arsen yang menatap nya.

"Apa Maksud Anda??" tanya Lyn mulai tidak Suka

"Well,Aku akan membiayai IbuMu dan Akan membayar Hutang hutang menumpuk yang di tinggalkan oleh Ayah mu.Bagaimana??"

"Kenapa Anda melakukan ini semua??"

"Kau tinggal memilih,dan jangan balik bertanya!!"

Lyn mengigit bibir bawah nya,benar dia sudah menunggak biaya Rumah sakit dan Pihak Bank sudah Berulangkali mengirimkan surat peringatan masalah Hutang pinjaman ke Bank oleh Ayah nya sendiri.Belum Lagi dia sedang Hamil,

"Bagaimana??,toh tidak ada Rugi nya kan??"

"Aku akan menerimanya,tapi tolong Jawab pertanyaan ku" lirih Lyn pelan dan kembali menatap Arsen yang masih menatap nya.

"Silahkan!"

"Apa?,Kenapa?,Dan Bagaimana Kau bisa melakukan ini semua!!" Hilang sudah sopan santun Lyn,pada Atasan nya ini.

"Aku mengetahui semua tentang Mu,Dan Aku belum bisa memberitahumu sekarang Tapi yang Pasti ini demi kebaikan mu"

Jawaban Arsen mampu membuat Lyn terdiam,dan akhirnya mengangguk dan berbalik kembali ke meja kerja nya.

"Malam Ini,kau harus ikut aku ke Rumah ku"

Lyn kaget dan melotot kaget

"Kau menyuruh ku pindah,tapi bukan kerumah mu maka nya aku setuju Tuan!!" bentak Lyn kesal

"Tentu tidak,Kau harus menurutiku Mulai sekarang dan jangan membantah!!"

FlashBack End.

"Ini kamar mu,dan di sebelah kamarku"

Lyn hanya mengangguk,dan membuka sedikit pintu kamar nya dan menutup nya kembali.

"anda hanya sendiri di sini??" tanya Lyn penasaran karena tidak melihat siapapun di rumah ini kecuali security di gerbang tadi.

"Ya,Aku sendiri dan pengurus rumah hanya datang pagi hinga sore hari saja" sahut Arsen cuek dan sedikit menguap.

"Ah ya,selamat malam sebaik nya anda beristirahat" Lyn,merasa enggan karena melihat wajah lelah Arsen,pria itu sangat sibuk di kantor tadi.

"Lyn??"

"Ya??"

"saat di rumah panggil aku Arsen,jangan Pak atau kata formal lain nya kau mengerti??"

"iya pa_,Maaf Arsen" cicit Lyn malu

"Ya sudah ,selamat malam Lyn,sebaik nya kau langsung tidur"

Lyn hanya menganguk dan memasuki kamar nya dan mengunci pintunya dari dalam.

******

Lyn kembali memuntahkan isi perut nya,entah sudah yang keberapa kali nya pagi ini

niat nya inggin memasak serapan pagi untuk nya sendiri dan Arsen tapi seperti nya Bayi nya tidak suka di bangun pagi.

di tangkup nya air dari keran dan membasuh mulut nya,setelah merasa ringan Lyn kembali ke meja dan memotong sayuran,saat mengambil sosis di kulkas Perut Lyn begejolak hebat saat mencium aroma kulkas yang di dalam nya terdapat ikan mentah.

Lyn,merasa lemas dan menopang tubuh nya di pinggiran wastapel dan menarik nafas nya pelan sesekali mengelus perut nya yang mengencang.

''Duduk Lah!"

Sebuah suara mengagetkan Lyn,dan semakin kaget saat sebuah tangan terselip di antara ketiak nya dan mengangkat nya ringan untuk duduk di kursi meja makan.

"Arsen??,Maaf membangunkan mu" lirih Lyn merasa tidak enak.

"Tak apa,aku sudah biasa mendengar muntahan mu 2 minggu ini"

Sahut Arsen dan meletakkan secangkir teh Mint,dan crackers di hadapan Lyn

"Aku kan sudah minta maaf!!" kesal Lyn menatap Arsen jengkel.

Arsen hanya tersenyum kecil dan mengacak poni Lyn pelan dan Melanjutkan masakan Lyn yang tertunda tadi.

******

Gambar Cekungan di layar monitor membuat Senyuman Lyn berkembang lebar,itu bayi nya mereka ada dua Alias kembar membuat Lyn begitu senang dan bahagia meski terselip rasa sedih jika mengingat asal usul bayi bayi nya.

Setelah selesai Usg,dan pemeriksaan sang dokter meninggalkan Lyn dan Arsen di ruangan itu,Arsen selalu ikut Speksi sejak Lyn tinggal dengan nya.

''Kau kelihatan tidak senang??" tanya Arsen saat melihat raut wajah murung Lyn

"Aku senang,Hanya saja_"

"Kau tidak menyayangi mereka??" kata arsen ketus memotong perkataan Lyn.

"Kau gila??,mereka anak ku tentu saja aku sayang!!"

"Berapa Usia nya??"

"hari ini memasuki Minggu ke-6" sahut Lyn senang dan menarik lengan Arsen keluar dari ruangan,untuk pulang.

"Kita ke kantor??" tanya Lyn saat sudah di dalam mobil,sesekali meminum susu Ibu hamil kemasan yang di sediakan arsen di Mobil nya.

"Ya,Setelah makan siang" sahut Arsen dan mulai melajukan mobil nya meninggalkan pekarangan rumah sakit .





To Be Continued

Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang