17

44.9K 3.8K 26
                                    

Gelap malam,dengan bulan yang mengantung terang di Langit mampu menerangi kamar Lyn yang memang gelap karena sang pemilik sedang tidur dengan tenang nya di kamar nya yang nyaman.
Lyn tersentak bangun,menghidupkan Lampu tidur di Nakas sebelah tempat tidur nya.

suasana kamar nya terasa dingin,membuat gadis 24 tahun itu bergidik kedinginan.

"Kenapa ssekali!" runtuk gadis itu,dan kemudian bangkit dari tempat tidur nya untuk menghidupkan Lampu kamar.

Lyn,terkejut bukan main saat lampu menerangi kamar seluruh nya,seorang pria tua tampak berdiri di dekat jendela kamar nya.

"Siapa kau!??" tanya Lyn takut takut,pria di hadapan nya itu adalah pria yang dia Lihat sewaktu di kafe kemarin.

"Jangan Mendekat!!" hardik Lyn keras saat pria itu berjalan kearah nya dengan seringaian yang membuat Lyn semakin takut,dan Mundur secara perlahan.

"Bayi itu..." desis pria tua itu pelan,membuat lyn memeluk perut nya posesif dan semakin mempercepat langkah mundur nya.

Lyn,tersentak entah sejak kapan pria itu memegang pergelangan tangan nya kuat,hingga Lyn memekik sakit dan merasakan tangan nya mati rasa.

"Sebentar Lagi,Aku benar benar akan memiliki nya.." Pria itu menatap lyn tepat di mata nya,membuat Lyn semakin ketakutan karena pria itu tampak seram dengan taring panjang yang mencuat di sela sela bibir nya,di arahkan nya tangan ringkih Lyn ke Mulut nya dan_

Arghhhh

Lyn,terlonjak bangun,dan melihat tangan kanan nya,ada bercak biru keunguan yang melingkar jelas di sana dan meringis sakit saat dia menyentuh nya.

"Mimpi apa itu,ada apa sebenar nya ini" Lirih Lyn pelan dan memijat pelan pelipis nya dia sedikit pusing karena tiba tiba terbangun dan duduk karena mimpi buruk nya.

di lirik nya jam dinding di atas pintu kamar nya.

06.30 Am

"Sebaik nya aku,Pergi" keluh nya pelan dan beranjak dari kasur nya.

*****

"Kirimkan jadwal ku sampai akhir bulan ini Felix,dan satu lagi jangan Lupa kau kirimkan laporan keuangan perusahaan 4 bulan terakhir ini,aku perlu mengecek sesuatu" celoteh Arsen,pagi ini dan berjalan ke arah ruangan nya dengan Felix yang hanya manggut manggut mengerti di belakan nya.

"Pergilah,aku akan masuk sendiri" putus arsen dan membuka pintu ruangan nya,Felix langsung pergi sesaat setelah arsen menutup kembali pintu besar itu.

"Lyn??" panggil arsen binggung saat melihat sekertaris nya itu masuk kantor hari ini.

Lyn mendongak dari bacaan nya,dan menatap Arsen yang sedang berdiri tak jauh dari meja nya.

"Kenapa kau masuk??,ini bahkan hari keduamu Libur!" tanya Arsen,seraya berjalan ke Arah Meja kebesaran nya,dan duduk nyaman di kursi besar nya.

"Aku,hanya merasa Bosan di rumah" sahut Lyn sambil berjalan ke arah meja Arsen dan meletakkan beberapa Laporan yang harus di tandatangani sang CEO.

"Akhh,Sakit"Pekik Lyn keras saat Arsen menarik pergelangan tangan Lyn yang memar dengan sedikit kuat.

"Kenapa ini??" tanya Arsen dengan nada yang kurang bersahabat di telinga Lyn,membuat Lyn mengerutkan kening nya binggung.

"Aku,terjatuh.." lirih nya pelan

"Siapa??"

"Eh??"

"Siapa yang melakukan nya??!!"

"Apa maksud Anda??"

"Aku tanya Siapa yang melakukan nya!!" bentak Arsen,membuat Lyn kaget dan menundukkan kepala nya.

"maaf!!" kata arsen kemudian,dan melepaskan pergelangan tangan Lyn pelan

"Aku tidak tau.." sahut Lyn pelan,membuat Arsen menatap nya tertarik

"saat aku terbangun,keadaan ku sudah seperti ini"

pengakuan Lyn,membuat gigi arsen bergemeltuk geram.

"Kau ingat orang nya??"

"Maksud Anda??" tanya Lyn tak mengerti

"Orang yang mendatangi mu,di dalam Mimpi??"

"Entah Lah aku tidak yakin,dia Mirip dengan Pria yang ku lihat di kafe kemarin"

"Kau harus pindah!!"

Peryataan Arsen membuat Lyn binggung dan tertawa sumbang mencairkan suasana yang agak kurang nyaman.

"Rumah Ku baik baik saja pak,itu hanya mimpi" sanggah Lyn dan berjalan kembali ke meja nya.

"Kau harus pindah,Aku Memaksa!!"

*

*

*
*
*
*

To Be Continued



Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang