14

48.9K 4.2K 7
                                    

suasana ruangan besar itu tampak sunyi, hanya detik jam yang mengisi kesunyian di ruangan yang hanya di isi dengan sepasang makhluk yang berlain jenis.

Pria itu menatap tajam wanita yang berdiri tertunduk di depan nya, menandakan dia tidak senang dengan apa yang sudah di lakukan wanita ber Dress unggu lembut, yang masih tidak mau membuka suara sedikit pun.

"Apa alasan mu?" datar dan tajam, membuat nyali Wanita di hadapan nya menciut seketika

"Sa_saya sedang tidak sehat Pak, Ja_"

"Apa kau sanggup, membayar pesangon mu untuk perusahaan ini, Nona" potong Arsen cepat, tak memberi Lyn kesempatan berbicara apapun

"Kau sudah menandatangani kontrak, dan selama 1 tahun kau bekerja di sini kau tidak boleh mengundurkan diri, jika kau melanggar maka kau harus membayar denda, begitupun sebalik nya jika perusahaan memecatmu kurang dari 1 tahun, maka kami yang akan membayar mu"

bibir Lyn, mengatup rapat entah kenapa perut nya menegang mendengar ucapan tajam dari pria berstatus bos nya itu.

"Tapi pak, saya merasa tidak punya pilihan, tolong beri saya kemudahan" lirih Lyn menatap Mata Biru jernih pria di hadapan nya.

"Baik, tapi berikan aku alasan yang masuk akal dan jangan coba coba kau karang"

Lyn, menggigit pipi bagian dalam nya tidak mungkin dia mengatakan yang sebenar nya.

"Saya mau menikah, pak!" sahut Lyn cepat ,hanya itu alasan nya saat ini

"Menikah?" Sahut Arsen menaikkan sebelah alis nya remeh, meletakkan kepala nya di atas tumpuan tangan nya dan kembali menatap Lyn yang menatap nya.

"Baik lah, tapi hubungi calon suami mu dan suruh datang kemari"

Lyn mengumpat dalam hati, kenapa Resign saja susah sekali?

belum sempat Lyn menjawab, suara ketukan nyaring mampu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu yang di ketuk dari luar

"Masuk"

"Permisi pak, Ini pesanan anda" itu Caroline yang datang mengantar minuman pesanan Arsen tadi, setelah meletakkan kopi hitam itu di meja Arsen. wanita itu segera pergi dan kembali menutup pintu dari luar

"Sampai mana kita tadi?" tanya Arsen santai dan menyesap kopi pahit itu pelan

Lyn, mulai merasa kepala nya pusing mencium bau kopi yang begitu menusuk dan pekat, membuat perut nya tidak nyaman.

Lyn melengguh pelan, bau kopi itu benar benar memperburuk kadaan nya yang masih lemas karena muntah parah tadi pagi.

"Nona Lee?" panggil Arsen pelan, membuat Lyn kembali menatap pria di hadapan nya ini berusaha menahan pusing yang semakin kuat menghantam kepala nya

"Pak say_"

belum sempat Lyn berucap, perut nya begejolak kuat dan mendorong isi perut nya untuk keluar, Lyn berlari secepat yang dia bisa ke arah kamar mandi pribadi di ruangan sang direktur.

kaki nya gemetar hebat, dia sudah terlalu lemas, entah sudah keberapa kali nya dia muntah sejak tengah malam tadi, lambung nya benar benar perih,dan tengorokan nya serasa terbakar.

sebuah isakan akhirnya lolos dari bibir tipis nya. Tak lama wanita itu kembali mumuntahkan cairan lambungnya.

setelah kembali memuntahkan cairan bening, di topang nya tubuh nya yang bergetar hebat, dengan perpegangan erat pada pinggiran wastafel.

Sangkin lemas nya, Lyn hampir Limbung dan kepala nya hampir membentur pinggiran wastafel jika tak cepat sebuah dengan kuat memeluk pinggang wanita itu.

Dengan lemah Lyn, memutar pandangan nya ke belakang mencoba melihat siapa yang menolong nya.

"Pak, maaf..."

dan gelap

Lyn, pingsan dan kepalanya bersandar lemas di dada Arsen yang masih diam menatap nya.

"Kau lelah sekali ya?" Arsen mengelus keringat dingin di kening Lyn dan mengelus pipi pucat nya lembut.


TBC

Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang