28

49.2K 3.6K 20
                                    


 Bulan sudah mengantung indah di Gelapnya langit malam.tak menyurutkan tawa bahagia yang di keluarkan Lyn saat menonton Film Larva yang benar benar membuatnya sakit perut.

"Apa yang lucu dari itu,Lyn??.mereka hanya cacing dengan warna norak" keluh Arsen,karena terganggu dengan tawa Lyn yang mengangu konsentrasinya dengan Tab di tangannya.

"Me..reka Lucu,Arsen" sahut Lyn dan tertawa lagi saat melihat Larva merah balapan dengan mengeluarkan kentut agar lebih cepat.

20 menit kemudian Acara konyol itu selesai.menyisakan Lyn yang mulai bosan dan mengotak atik chanel tv.

"Your majesty" panggilan itu membuat Lyn mengalihkan pandangannya dari tv,begitu juga Arsen yang kini menatap sepenuhnya pada,Dominic.Delta panglima penjaga perbatasan.

"Maaf,Your majesty kita mengalami masalah" Arsen mengerutkan keningnya,dan Lyn tampak tidak tenang dengan keadaan seperti ini.

"Para pemberontak mencoba menembus ke dalam perbatasan dan menuju kemari,pack serigala sudah banyak yang hancur,dan desa desa tempat penyihir juga sama,hutan selatan tempat para peri mereka hancurkan dan di bakar"

Arsen mengeram rendah,dan sedikit taring tajam itu mulai mencuat dari sela bibirnya.

"Siapa otaknya??" desis Arsen geram.

"Mereka di pimpin Oleh Harry,harold dan juga_" perkataan Dominic berhenti,dan menatap ke arah Arsen ragu.

"Siapa??!!" tanya Arsen tegas,dengan suara yang sedikit meninggi,membuat Lyn ciut.

"Maaf,King dia adalah Thomas!"

Lyn berjengkit kaget saat gelas kristal di gengaman Arsen pecah berkeping keping.

"Si..Siapa Thomas,Arsen??" tanya Lyn takut takut.sesekali meremas ujung dressnya.

Arsen Tersentak menyadari nada Istrinya yang mulai bergetar,dan pasti ketakutan.

"Kumpulkan pasukan,pergilah di luan aku akan menyusul!" titah Arsen dan di Angguki patuh oleh dominic.

"Kemari sayang" Arsen memeluk Lyn dan mengendongnya bridal style dan membawanya ke kamar mereka.

di letakkannya Lyn di pinggir tempat tidur dengan posisi duduk dan berlutut di hadapannya.

"Thomas adalah salah satu pemberontak yang tidak terima jika aku yang menjadi raja,sama seperti Harry.tapi dia lebih licik dengan menjadikan orang lemah menjadi tamengnya"

"Lalu kenapa kau tampak Emosi saat mendengar namanya??"

"Dia telah membunuh kakak ku,kakak perempuan saudara kembarku"

Lyn tersentak,tidak mengetahui jika Arsen pernah memiliki saudara kembar.

"Dia membunuhnya tepat di depan mataku,untuk mengancamku untuk turun dari posisiku.awalnya aku mau menurutinya.tapi kakak ku Sena,malah memberontak dan menyerang Thomas,berusaha membuatku tidak melepas posisiku.saat itu juga Thomas membunuhnya,dengan mencabut jantung Sena dari punggungnya!"

Lyn memeluk Arsen,turun dari tempat tidur dan sama sama berlutut seperti Arsen.

"Dia sudah bahagia,sayang.kau tetap pada posisimu" Bisik Lyn mengelus Rambut hitam Arsen lembut.

Arsen mengangguk,dan membawa Lyn kembali berdiri.

"Tetaplah di sini,Lyn.aku harus pergi"

Tubuh Lyn menegang dan menatap Arsen cepat dan langsung mengeleng tidak setuju.

"Aku akan segera kembali" Arsen menyelipkan rambut Lyn di balik telinganya.

"Tidak-tidak Arsen jangan meninggalkan ku!" Tolak Lyn keras kepala,dia takut.

"Lyn,Sayang.dengarkan aku,aku seorang raja dan harus mempertahankan wilayahku,ok??" bujuk Arsen lagi,dan menangkup pipi berisi milik istri nya.

"Aku takut sendiri Arsen!" bentak Lyn ketus.dan menatap Arsen.

"Lyn,kau tetap di kamar.akan ada banyak pengawal di luar untuk menjagamu,begitu juga di depan pintu kamar.aku akan memasang pelindung di kamar ini" Kesal Arsen dan mengeratkan cengkraman nya di bahu Lyn.

"Aku takut Arsen,hanya itu.tak bisa kah kau tetap di sini??".

Suara Lirihan Arsen membuat pria itu frustasi,ada apa dengan istrinya.dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Aku akan kembali,segera." putus Arsen,tak mungkin dia tidak ikut ke medan pertempuran.

"Tapi_"

"Sttttt"

tidurlah sayang,saat kau terbangun nanti aku sudah di sini.

Arsen membaringkan Lyn di atas tempat tidur dan menyelimuti nya sebatas dada.

"dady akan pulang cepat baby" Bisik Arsen mencium perut Lyn,dan mencium kening Lyn kemudian melangkah cepat keluar dari kamar.

"Aku sakit Arsen,perutku sakit" lirih Lyn pelan.perutnya mulai sakit sejak sore tadi tapi karena hilang timbul dia hanya menganggap itu hanya kontraksi bayangan.

Lyn meringis pelan,saat bayi di dalam perutnya mulai berputar cepat mencari posisi.

"Sabar sayang,kita tunggu Dady pulang" 





To Be Continued


Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang