31

41.5K 3.3K 18
                                    

"Kau harus kembali.harus!!,kami bertiga menunggumu. kau jangan lari dari tanggung jawab!" 

Lyn berbisik lirih,entah pada siapa.dirinya sendiri atau pada anak anaknya yang tertidur setelah perut kecil mereka terisi penuh dengan susu.

Lyn tersentak..dadanya terasa kosong,dan juga perih.seperti tertusuk benda tak kasat mata yang menusuk tepat di jantungnya.

"Sakit sekali!" Lyn terisak dari rasa sakit tang menghantam tepat di jantungnya.

"Arsen!" Lyn,teringat pesan Cezza."Jika pasanganmu sakit kau juga mersakan sakit.bgitu pula sebaliknya,tidak secara gamblang sakit itu langsung di rasakan oleh pasangan.tapi apabila hati kalian yang berbicara sakit itu akan secara langsung di rasakan oleh pasangan. 

Lyn menyibak selimut yang menutupi tubuhnya cepat,namun tak menganggu ke dua bayi serigala yang tidur saling menindih.

di ambilnya baju kemeja Arsen di dalam lemari kayu kecil di sudut ruangan.memakai pakaian dalamnya cepat.sakit dan lelahnya sedikit berkurang saat mengingat sakit yang di rasakan Arsen lebih dari yang dia rasakan.

Lyn meraba lehernya,Kosong.kalungnya tidak ada di situ."Dimana??" lirihnya takut.

Tiba tiba dia tersentak.saat masuk tadi dia membuka kalungnya dan menempelkan nya di tembok."Pasti tertinggal di luar!" runtuknya .tadi dia terlalu takut dan perutnya juga sakit,tak memperhatikan jika kalung itu pasi tertinggal di luar.

"Arsen..Ku mohon.tolong kami!" Dia terisak,bagaimana bereka bisa keluar dari sini jika kalung itu tidak ada,belum lagi ruangan ini tidak ada yang tahu.

Lyn berlutut di depan tembok penghubung itu,menangis terisak begitu lirih.semakin terisak saat merasakan sakit di punggung dan kepalanya.

"Arsen!!,kau kenapa??.Jawab aku!!,Arsen!!"Lyn terisak keras."Kau kenapa??,tolong Jawab aku".

berlutut dan menangis mengumamkan "Aku mencintaimu Arsen.tolong jawab aku!" Lyn tak sadar entah sudah berapa kali dia menggumamkan kata kata itu.

matanya sudah membengkak,dan tubuhnya seakan sudah tak mampu lagi untuk menanngung beban apapun.

Lyn berjalan pelan ke tempat anak anaknya.dengan menjadikan pinggiran lorong tempatnya berpegangan.

di baringkannya tubuh ringkihnya di samping bayinya,meringkuk dengan meletakkan bayinya di sekitar perutnya.

"Arsen,Tolong kami.Mereka membutuhkanmu,aku membutuhkanmu.jemput kami" batinya berteriak,berharap Ayah dari bayinnya bisa mendengar.Lyn tak yakin tapi entah kenapa hatinya meyakininya."Aku mencintaimu,maafkan aku karena selama ini mengacuhkanmu.aku mohon kembalilah". Air matanya meluruh sampai membasahi  kemeja Arsen yng di pakainya.bau pria itu melekat di baju ini,membuat Lyn semakin merindukan pria dingin itu."Kau sudah berjanji,kau haus menepatinya"

Lyn tersentak saat ruangan yang di tempati nya bersama anak anaknya bergetar,lampu kristal tampak bergoyang di atasnya.

dengan sigap Lyn bangkit,membungkuk berlutut melindungi anak anaknya jika saja ruangan ini runtuh.

"Mommy akan melindungi kalian,Kalian tenang saja ya??" Lyn menangis.airmata nya tepat mengenai tubuh anak anaknya yang tertidur pulas.

getaran tak kunjung berhenti,malah kadang terdengar suara dentuman keras dan suara bantingan.

Getaran berhenti,dan Lyn mulai melihat sekitar meyakinkan sudah tak ada getaran mengerikan seperti tadi.

  tiba tiba suara gemuruh terdengar,itu suara pintu tempat ini.Lyn yakin.

dengan cepat wanita itu berdiri,dia tak yakin siapa yang masuk.mungkin saja itu musuh,berdiri tegak untuk melindungi ke dua anaknya.walaupun harus mati dia bersumpah akan melindunggi buah hatinya,anaknya dengan Arsen.

Tapak bayangan mulai tampak mendekati lokasi Lyn dan anak anaknya,Lyn takut.biasanya ada Arsen yang selalu menjadi tamengnya.

Lyn tercekat,matanya membulat sempurna,tubuhnya gemetaran hebat.Air matanya turun dengan mulusnya menuruni pipinya.

Lyn berjalan pelan,mendekati seseorang yang berdiri di depannya dengan langkah pelan dan tangan bergetar.

Lyn mengulurkan tangannya pelan,"Arse_"

dia hampir terjungkal ke belakang karena pelukan tiba tiba dari pria besar di hadapannya.

"Maaf,maaf membuatmu menunggu.maafkan aku!" Lyn menangis,memeluk pria di depannya erat,tak memperdulikan pria di depannya yang masih berbau Anyir.

"Tidak,aku senang kau kembali.walaupun tampangmu seperti gelandangan,aku senang!" isak Lyn keras.

bagaimana tidak Arsen datang dengan tampang acak acakan,kemeja biru dongker yang di pakainya tadi kini sudah tercabik di sana sini,sudut bibirnya mengeluarkan darah,rambut yang biasaya rapi kini tampak acak acakan dengan banyak bercak darah,Arsen meyakinkan itu bukan darahnya.

punggung yang memiliki sedikit luka,tapi entah kenapa bajunya terkoyang panjang.

dan pipinya yang biasa bersih kini ada bercak darah dan bekas debu,tanah dan kehitaman.

Arsen tersentak saat dia menyadari memeluk Lyn terlalu erat,karena tidak merasakan benda penghalang yang selalu membuatnya tidak bisa memeluk wanita di depanya erat.

"Perutmu.." bisik Arsen pelan,lirih.takut terjadi sesuatu dengan Lyn dan anak anaknya.

Lyn mengurai pelukan mereka,dan menarik tangan Arsen pelan.
"Mereka di sana"

 lyn mendorong tubuh Arsen yang membeku,dengan pelan."Mereka menunggumu" bisik Lyn pelan di telinga Arsen.

dengan langkah sangat pelan Arsen menghampiri anak anaknya,menyentuhnya pelan merasakan kelembutan nya,walau pun masih ada bercak darah di bulu bulu putih mereka.

Brukkkgghh

Arsen menoleh ke belakang,matanya melotot kaget saat melihat Lyn pingsan di tempat di mana wanita itu berdiri tadi.

"Lyn!!"



*****

To Be Continued





yeyyyyyy 1 Chapter lagiehh



Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang