10

63.1K 5.7K 28
                                    

        helahan nafas fustasi dan bosan jelas terdengar di ruangan serba cokelat yang hanya di huni oleh Lyn sendiri,kemana Bos nya??

pria itu sedang rapat dan dia lebih memilih membawa sekertaris lama nya yang seorang pria,Felix.


"Haahh!!"


entah keberapa kali nya dia menghela nafas lagi,pekerjaan nya sudah selesai sejak 1 jam yang lalu,dan bos nya belum kembali juga.

di lirik nya jam kulit di pergelangan tangan kirinya,sudah jam 2 dan dia belum makan siang perut terus berbunyi nyaring.


Kriet


Lyn,sigap berdiri dan orang yang di tunggu nya masuk,asik membicarakan hasil rapat tadi dengan Felix yang mengangguk dan menulis di buku note kecil nya.


"kirimkan hasil rapat tadi ke Email ku,untuk keberangkatan ke Macau besok,kau sudah tau kan??"


tanya Arsen,pelan sambil membolak balik kertas laporan yang sudah di kerjakan Lyn tadi dan di letakkan di atas meja nya.


"Saya,sudah tau Pak..Nn.Lee sudah memberitahu saya tadi pagi,saya besok yang akan mewakili anda Rapat dengan LIU Group"


Arsen hanya mengangguk dan membubuhkan tanda tangan nya di berkas yang sudah di baca nya.


"Saya permisi"


Lyn,mengantar Felix sampai pintu dan menutupnya kembali,saat akan kembali ke meja nya suara nyaring dari perut kecil Lyn berbunyi..

membuat Arsen mengangkat kepala nya dari kekasih kertas nya dan menatap Lyn.


"Maaf,Pak"

Lirih Lyn pelan dia sungguh malu,rona merah dengan cepat mengalir di sekitar pipi nya.

"Kau belum makan siang??"

tanya arsen,saat melihat Lyn hanya menundukkan kepala dalam.

"Belum pak,saya menunggu ijin dari anda"

Lyn,semakin malu karena Dia merasa Arsen menatap terlalu lama ke arah nya.

"Ayo ku temani!"

Lyn mengangkat kepala nya cepat,Arsen sudah memakai kembali jas nya yang tadi di selampirkan nya di kursinya.

"Saya sendiri saja pak!"

elak Lyn cepat,dia terlalu sungkan makan bersama dengan atasan nya itu.

"Ini perintah!!"

Dua kata yang membungkam mulut Lyn untuk kembali menolak,Di ambil nya tas sandang kecil nya dan mengekori Arsen yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan.


Restoran,di dekat Kantor tampak sepi karena jam makan siang memang sudah lewat sejak beberapa jam yang lalu,Lyn dan arsen duduk berhadapan membuat Lyn semakin enggan bahkan untuk bergerakpun dia sungkan.

Lyn menatap Pria di hadapan nya,sibuk dengan buku menu nya.

Satu kata "Sempurna"

Bibirnya tidak tebal dan tidak tipis,berwarna merah tapi terlihat segar,hidungnya mancung pas sekali dengan wajah tegas nya,mata nya bulat dan bulu mata nya indah,bola mata nya berwarna biru cerah,begitu teduh dan menenangkan,kulit nya putih pucat namun entah kenapa itu menjadi daya tarik tersendiri..tapi ketampanan nya di tutupi oleh sikap nya yang tidak terbaca,terlalu kaku dan dingin,tak tersentuh.

"Kau memesan apa??"

Lyn tersentak saat beberapa detik tatapan mereka bertemu,dan mengangkat buku menu nya tinggi tinggi menutupi seluruh wajah nya_dia malu terpergok.



Lyn dan Arsen kembali terdiam,Pelayan sudah mencatat pesanan mereka dan sedang di siapkan,Arsen menyibukan diri dengan Gadget nya,membuat Lyn binggung sendiri harus melakukan kegiatan apa.


Lyn,mengedarkan pandangan nya keseluruh pelosok Restoran,hanya ada beberapa orang yang ada di sana,ada yang bersama keluarga ,atau yang sedang bersama kekasih atau istri mereka. saat mata nya melihat ke sudut Restoran,Lyn terkejut,di sana ada seorang pria yang menatap nya tajam,pria itu tampak menarik sudut bibir nya membentuk seringaian membuat Lyn gemetaran,mata pria itu berwarna Merah pekat seakan menghipnotis Lyn,nafasnya sesak seakan dia hidup dalam air.

Lyn menangis,dia benar benar merasa takut,suara nya tidak keluar sama sekali.


Hiks..


satu Lirihan lolos dari bibir nya,membuat Arsen menatap Lyn,aroma Menyengat menusuk penciumannya.

pria itu langsung berdiri dan memeluk kepala Lyn menengelamkan wanita itu di perut nya

menoleh kebelakang dan menatap pria yang di lihat Lyn tadi,dia mengeram marah dan di balas senyuman Miring dari pria itu dan menghilang..tanpa di sadari pengunjung restoran yang lain.


"Sial!!"

umpatan,dari arsen tak di dengarkan oleh Lyn,dia masih merasa takut,dia tidak mengenal pria itu tapi entah kenapa dia merasa pria itu bukan orang baik baik yang akan mengancam hidup nya.


Arsen,melihat Lyn yang masih kaku dan gemetaran di pelukan nya,tubuh wanita itu terasa dingin dan nafas nya tidak beraturan.

Arsen mengelus Rambut panjang Lyn begitu lembut,mengucapkan sebait kata dalam hati,membuai Lyn yang ketakutan menjadi lebih tenang dan mulai Menutup mata nya pelan,Lyn tertidur dengan nafas yang teratur di pelukan Bos nya.


*****

Arsen,meletakkan makanan yang mereka pesan dari restoran tadi di meja tamu di ruangan nya.

setelah menidurkan Lyn,arsen menyuruh bawahanya untuk membawa pesanannya dan Lyn ke ruangan nya.

Arsen mengendong Lyn ke sini,dengan bridal style dia lewat pintu khusus untuk nya,dengan bantuan felix tentu nya,dia tidak ingin ada keributan di kantor,karena dia menggendong Lyn yang tertidur.


Suara ketukan dari Luar,mengalihkan pandangan Arsen yang menatap Lyn tertidur di Sofa empuk di ruangan nya itu.

Itu Felix,menutup pintu kembali dan menguncinya,berjalan pelan dan duduk di salah satu sofa single di depan Arsen yang juga duduk di kursi single satunya sambil menatap Lyn yang tertidur di kursi yang panjang dengan jas nya sebagai selimut.


"Kau menemukan nya??"

ada guratan marah di setiap kata nya,dia merasa kesal karena tidak menyadari kehadiran pria itu karena dia terlalu larut menghirup aroma Apple dari tubuh Lyn.

"Maaf, Your Majesty.Bau nya tidak terlacak dan hanya berputar putar di sekitaran Restoran,tampak dari bau  nya dia orang dari Harry Lincoln"

Arsen mengeram rendah,mata nya pelahan menghitam,Harry Lincoln adalah Musuh keluarganya sejak berabad abad yang lalu.

"Kau benar benar,Mau cari mati Harry!!"

desis nya pelan dengan seringaian mengerikan,membuat nyali Felix tiba tiba menciut.

Pria di hadapan nya ini adalah Iblis yang sebenarnya.



To Be Continued.



Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang