16

50.4K 4K 23
                                        

Lyn kembali menghembuskan nafas nya berat, entah kenapa dia merasa lega setelah menceritakan keadaan nya yang tengah hamil, tapi tentu saja dia tidak menceritakan perihal penyebab kehamilan ganjil nya itu.

"Ini makan lah"

lyn mendongakkan kepalanya, menatap bungkus makanan yang ada di hadapan nya dan meliat ke arah orang yang menyerahkan makanan dengan plastik berlogo restoran italy yang cukup terkenal.

"Pak, Saya kira anda sudah pulang?" kaget Lyn, saat melihat bos nya lah yang memberikan nya makanan, padahal pria itu sudah pergi hampir satu jam yang lalu.

"Aku memang pulang tadi, makan, mandi lalu kembali kemari" sahut Arsen dan mulai membuka bungkusan makan yang di bawa nya.

"Tapi, anda tidak seharus nya di sini" Lirih Lyn pelan, dan meremas selimut nya

"Lalu?, apa kau punya keluarga selain ibu mu yang juga sedang sakit?"

Lyn, menatap pria yang duduk di sebelah kasur nya terkejut "Dari mana anda tahu?"

"Aku tahu semua tentang karyawan ku Nona Lee" putus Arsen dan menatap mata Lyn.

"Ahh, Ya..baiklah" Lirih Lyn pelan dan mulai memasukkan Makanan ke dalam mulut nya, yang tentu saja sudah di letakkan Arsen di pangkuannya.

Dengan sabar Arsen menunggui, wanita itu makan dan sedikit membantu nya saat akan mengambil minum atau tisue untuk membersihkan mulut, walau dengan sedikit paksaan karena wanita itu selalu menolak bantuan kecil yang di tawarkan pria kaku itu.

"satu minggu ini kau istirahat lah, kau ku beri libur"

kata arsen setelah, kedua nya sempat beberapa saat terdiam, membuat Lyn mengerutkan kening nya dalam

"Tapi Pak_"

"Kehamilan Mu, bukan sebuah alasan untuk berhenti, justru kau harus tetap bekerja untuk kehidupan nya di masa depan" sambung pria itu lagi dan meneguk air mineral yang di letakkan nya tadi di nakas."

"Tapi saya akan membuat malu perusahaan" cicit Lyn pelan, sekikit merasa malu

"Kenapa?" tanya arsen menaikkan sebelah alis nya

"Saya, hamil tapi belum Menikah" sahut Lyn seperti bisikan pelan

"Aku akan mengurus nya,tidak ada yang akan menganggu mu, lagi pula apa urusan mereka?" entah kenapa Lyn mendengar nada ketus dan kesal dari mulut Arsen.

"Baik lah, tapi apa bisa aku libur 2 hari saja, aku tidak suka diam sendiri di rumah" tanya Lyn takut takut

Arsen menatap nya tajam dan seakan tersadar Lyn menunduk
" Maaf, saya tadi berbicara tidak sopan pada anda"

Garis bibir Arsen tertarik pelan, tersenyum tipis menatap wanita yang tertunduk bersalah di hadapan nya.

"tak Apa, aku lebih suka kau berbicara non formal pada ku, aku hanya kurang senang dengan permintaan mu"

"Saya hanya akan merasa bosan, jika satu minggu penuh berdiam di rumah Pak" cicit Lyn pelan dan menatap takut takut pada pria di depan nya.

"Baiklah, masuklah kapan kau mau Lyn, sekarang waktunya kau tidur" putus Arsen tak inggin berdebat lagi

"Ahh, Iya" sahut lyn, tapi tetap pada posisi nya

"Tidurlah"

"Anda tidak Pulang?" tanya Lyn binggung, dia sudah terlalu segan pada Atasan nya ini

"Sebentar Lagi"

"Tapi saya belum mengantuk" kekeh Lyn, dia sudah tidur Dua hari "Anda sebaiknya Pulang saja, kalau saya merasa mengantuk saya pasti akan segera tidur.

Lyn, terkejut saat atasan nya itu memegang kedua bahunya dan mendorong nya pelan untuk berbaring.
"Tidur lah, jangan membantah"
Lyn menutup bibir nya yang tadi nya mau protes.
Arsen meletakkan tangan kanan nya di kening wanita itu, dia juga merasa kan wanita itu terkejut dan tak lama membaca beberapa bait kata dalam hati dan Lyn mulai terlihat mengantuk.
"Pak?" Panggil Lyn pelan di ambang kesadaran nya

"Humm?"

"Anda, sudah bisa pulang saya sudah mengantuk" Lirih Lyn pelan, antara sadar dan tidak

"Ya, aku akan pulang" setelah Arsen mengatakan nya, wanita itu tertidur menyisakan suara dengkuran halus yang bersahutan dengan nafas Arsen.

"Kau terkadang penurut, tapi juga keras kepala"

Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang