Descendant Of the King

22

"Aku tidak ingin bangun"

"Aku takut"

"Aku akan di buang 'Lagi',sama seperti dulu"

Aku berjalan terus,berjalan tanpa tujuan tapi entah kenapa ini lebih baik daripada mengetahui kenyataan yang akan membuat ku pada akhirnya mati perlahan.

"Kau hanya sebagai wadah seorang raja untuk mendapatkan 'Keturunan' "

"kau akan di buang!"

"Lyn??,kau harus pulang nak"

itu ibu,ibuku yang seharusnya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit,kini tampak segar dan berdiri dengan tegak di hadapan ku yang akan menyeberangi jembatan kecil ke tanah seberang yang jauh lebih indah.

"Ibu_"

"Kau harus kembali!!"

aku tercekat,ibu memarahiku dan menolakku mendekat pada nya

"Ibu??,Aku merindukan Mu"

isakku akhirnya,Akhirnya aku bisa mendengar suara nya dan melihat mata cokelat terang miliknya.

"Aku juga sayang,Tapi kita tidak mungkin.."

"Apa maksudmu Bu??"

"Kita sudah berbeda,kembalilah agar pengorbananku tidak sia sia,Nak!"

Aku berjalan tidak perduli,aku ingin bersamanya dan aku sudah tidak sanggup lagi.

"Kembalilah Lyn,Jangan keras kepala"

ibu akhirnya memelukku dan mengelus rambutku saat sudah ada di dekapan hangat nya.

aku mengeleng kuat.

"Tidak!!,aku ingin bersama dengan mu"

"Mereka membutuhkan mu,atau Kau akan membunuh 3 orang sekaligus,Nak"

Aku kembali menggeleng,aku tidak ingin kemanaPun aku tidak mau sendiri dan aku tidak mau melihat 'Nya'

"Setidaknya,Biarkan AnakMu menikmati hidup,Lyn!?"

"Tap_"

"Ibu,mengerti nak',tapi suatu saat kau akan mengerti,Aku tidak mau kau menyesal di kemudian hari!"

Ibu memegang kedua bahuku dan menjauhkan tubuh kami,menetap langsung ke dalam manik mata ku.kemudian mencium keningku lembut.

"Apa pun yang kau hadapi di sana nanti, kau harus kuat,kau harus menerimanya,karena kau seorang Ibu,Seorang Ratu,dan kau Putri KecilKu yang Luarbiasa!"

Ibu kembali memelukku,tiba tiba ibu bercahaya dan menjadi butiran berkilau seperti bubuk mutiara,kemudian 'Menghilang'

"Selamat Tinggal Nak,Ibu akaan selalu Mengawasimu!"

******

"Ibu!!"

Lyn,tersentak bangun dan meringis dengan luka di lehernya sedikit perih.

seakan tersadar,di sibakkan nya selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

"Kalian baik-baik saja ternyata" ucapnya lega,saat melihat perutnya tetap membulat seperti terakhir kalinya.

  di amatinya tempat dia berada sekarang,ini bukan kamarnya seperti di Apartemen 'Pria' itu Lyn mengigit bibirnya kuat,Menyadari ternyata pria itulah Serigala yang membuatnya jadi seperti sekarang.