13

58.2K 4.6K 34
                                    


Airmata tak henti nya terus mengalir,dari bola mata indah turun melewati pipi kemudian berakhir di dagu,jatuh terus menerus tak memperdulikan baju yang mulai tampak bercak bercak air mata.


Lyn,menatap nanar kertas di tangan nya,setiap bait di dalam nya seakan mengiris hati nya akhir surat yang bertuliskan "POSITIF" dengan tinta merah yang semakin membuat Lyn,hancur.

sakit kepala,mual muntah dan kram di perut  selama 4 hari ini menandakan adanya kehidupan baru di dalam tubuh nya.

niat awal nya menjenguk sang ibu,tapi merasa kebetulan di rumah sakit dia memeriksakan keluhan nya.

"Ini tidak mungkin" lirih nya pelan dan meremas hasil Lab itu hinga remuk "Bagaimana mungkin seekor anj_" mengatupkan kembali mulut nya,memejamkan mata nya erat seakan tidak mempercayai,apa yang sudah terjadi dalam hidup nya.

"Brengsek!!" umpatnya kesal,tertawa kemudian menangis lagi.

"Bagaimana seekor anjing,membuatku bisa begini??" rintih di sela isakan nya yang memilukan,hanya kamar nya yang menyaksikan kesedihan Lyn,rintihan nya,dan isakan tangis yang memilukan hati.


"Momy??,Apa kau membenci kami??

suara panggilan lirih itu,mengalihkan perhatian Lyn,yang masih binggung dimana dia berada

"Kau tidak mengiginkan kami ya?? tanya suara itu lagi,kali ini di selingi isakan kecil

Lyn,menatap bingung seorang anak lelaki berumur 5 tahun,dengan anak perempuan yang masih bersembunyi di balik tubuh nya,menggengam baju anak lelaki di depan nya dengan sesekali mengintip ke arah Lyn,seakan takut Lyn memarahi mereka.

"Siapa kalian??,kenapa kalian di sini??"

Lyn mensejajarkan tinggi badan nya dengan anak lelaki itu,tersenyum lembut menatap gadis kecil yang terlihat malu malu.

"Kami,hanya ingin melihat mu Mom,sebelum kami pergi"

Kali ini,sang gadis kecil yang menyahut lirih

"Mom?,aku bukan ibu kalian" sahut Lyn lembut sesekali mengelus kepala anak lelaki tampan di depan nya.

"Ternyata,kau tidak menyayangi kami Mom!"

isak lelaki kecil di depan nya,membuat hati Lyn sakit

"Tap__"

"Kau tidak menginginkan kami,kau membenci kami kan Mom??,Maaf maaf kan kami ya kami akan pergi"

bibir Lyn terkatup rapat,tak melanjutkan kata kata nya,entah kenapa dia takut jika mereka pergi.

seakan tersadar,Lyn meraba perut nya teringat kehamilan aneh nya.

dia tidak inggin kehilangan anak nya,dia hanya merasa binggung.

"Tunggu!!"

Teriak Lyn,saat menyadari Anak-anak itu mulai berjalan menjahui nya,air mata nya mengalir dia kini ingat  kalau mereka itu adalah anak anak nya.

"Sayang,Tunggu Momy!!" teriak Lyn lebih kuat,karena anak anak itu tak juga berhenti

kedua anak itu berhenti,menatap Lyn yang berlari kearah mereka.

"Maaf..maaf kan aku.".Isak Lyn memeluk kedua anak nya, bergantian menciumi wajah anak nya yang di penuhi airmata

"Momyy" isak gadis kecil itu dan memeluk leher Lyn erat

"Iya sayang Ini,Momy.jangan pergi" Sahut Lyn pelan dan memeluk kedua anak nya erat seakan takut jika kedua anak itu pergi jauh dari pandangan nya.


dalam tidur nya,Lyn tersenyum kecil dan memeluk perut nya erat.

"Aku menyayangi kalian,sangat" igau nya pelan dan tersenyum.



To Be Continued

Descendant Of the KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang