Kak Denyut: ke kampusnya naik taksi aja ya, Kakak ada rapat pagi jadi gak bisa ke situ.
Detak menghelanapasnya kecil, salah satu kekurangan apartemen dari kosannya yang dulu adalah jarak. Jika kemarin Detak bisa berangkat dengan berjalan kaki, mulai hari ini ia harus menggunakan taksi atau angkutan umum apapun yang bisa mengantarkannya ke kampus.
Detak keluar dari unit apartemennya, berjalan dengan santai sampai suara pintu terbuka membuatnya tersadar. Badan Detak membeku, keringat dingin keluar dari badannya, dan Detak sedikit menahan napasnya.
Detak kira ia akan bertemu dengan Bagas, ternyata yang ia lihat adalah seorang perempuan. perempuan itu keluar dari unit apartemen Bagas, apa semalam perempuan itu menginap?
Perempuan itu menoleh pada Detak lalu memberikan senyumnya. Detak mengenalnya, perempuan itu bernama Melly, salah satu anak hits di kampusnya. Ternyata nyatanya jauh lebih cantik dari pada di instagram.
"Eh anak kampus juga, jurusan apa?" tanya Melly.
"Kimia Kak," jawab Detak cepat, ia tidak mengira Melly akan menyapanya.
Melly mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "Tinggal disini juga? Unit nomer berapa?" tanyanya.
"Itu di sebelah," jawab Detak menunjuk pintu kamarnya.
"Oh baru pindah ya? Sebenarnya itu bukan unit apartemen gue, gue cuman menginap tadi malam," kata Melly santai.
Detak diam tidak menjawabnya, mereka berjalan masuk lift berbarengan. Melly tidak seperti yang ia pikirkan sebelumnya, Detak kira perempuan cantik dan hits seperti dia tidak akan ramah kepada orang-orang yang baru ditemuinya seperti Detak sekarang ini. Tapi yang jadi pertanyaan Detak sekarang adalah apa hubungannya dia dengan Bagas, apa mereka berdua pacaran?
"Hey jangan melamun!" katanya menyadarkan Detak karena pintu lift sudah terbuka.
"Lo enggak bawa kendaraan? Kebetulan gue juga mau ke kampus sekarang, bareng gue aja yu," ajak Melly ramah.
Detak tersenyum tidak enak, "Enggak usah Kak makasih," tolaknya sehalus mungkin.
"Udah enggak usah malu gitu, kita bakalan sering ketemu loh kedepannya karna apartemen lo sebelahan sama apartemen sahabat gue, yuk ah!" paksanya sambil menarik Detak untuk masuk ke dalam mobilnya. Detak yang tidak enakan dan memang mau juga akhirnya mengiyakan ajakannya lalu langsung masuk ke dalam mobil Melly.
***
"Detak, hari ini datang kan?" tanya Jasmine.
"Iya," jawabku.
"Pergi bareng gue sama yang lain yuk, biar enggak terlalu malu disana sendirian," ajaknya. Aku melihat ke dalam matanya, dia benar-benar tulus kan?
"Okey," jawabku pasrah, aku sadar aku tidak boleh selalu punya pikiran negatif pada semua orang.
"Ke rumah gue aja langsung yuk udahan ini, kita touch up bareng-bareng," balasnya.
"Iya," jawabku singkat. Kulihat arloji ku yang menunjukkan pukul 15:27, itu artinya kelas akan berakhir tiga menit lagi.
Aku memperhatikan dosen yang sedang membereskan barang-barangnya, ternyata para dosen benar-benar mentaati waktu.
"Karena waktunya sudah habis, Ibu hanya akan mengingatkan lagi kalau minggu depan akan ada kuis, jangan lupa belajar." kata-kata perpisahanpun sudah di lantunkannya, berarti sekarang saatnya aku harus pergi bersama Jasmine dan kawan-kawannya.
"Caw gengs!" teriak Jasmine semangat yang disauti oleh teman-temannya, seketika itu juga aku merasa tidak nyaman mungkin lebih baik aku berangkat sendiri saja nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak
Teen FictionBerawal dari satu malam ketika Detak membawa seorang lelaki ke dalam kosannya, tanpa disadari itu adalah awal mula dirinya membuka celah untuk lelaki itu masuk ke dalam kehidupannya yang sepi. Inilah cerita tentang Detak dan lika-liku kehidupannya.