Prolog

2.2K 24 2
                                    

Di Bu-lim ada Si-kongcu atau empat ksatria muda, mereka adalah Gin-jio (tombak perak), Pek-ma (kuda putih), Ang-yap (daun merah) dan Ceng-lian (teratai salju). 

Dalam Bu-lim masa itu, diantara generasi muda, tiada tokoh lain yang punya kebesaran nama dan taraf kedudukan setinggi mereka.

Di antara Bu-lim-si-toa-kongcu atau empat ksatia muda Bu-lim, Pek-ma Ma Ji-liong paling pongah. Paling keras wataknya adalah Gin-jio Khu Hong-seng, paling bebas tentunya Toh Ceng-lian, tapi yang paling latah ternyata Sim Ang-yap.

Ma Ji-liong, Khu Hong-seng dan Toh Ceng-lian adalah kelahiran keluarga kaya kalau bukan bangsawan, Pek-ma, Gin-jio dan Ceng-lian terkenal sebagai pemuda yang punya nama dan asal-usul. 

Berbeda dengan Sim Ang-yap, asal-usul atau riwayat hidupnya amat misterius, sejauh ini masih merupakan teka-teki. Konon ia keturunan Sim Long, pendekar besar yang tersohor di jaman jayanya dulu (baca: Pendekar Baja).

Penggemar cerita silat tentu tahu Siau-li Tam-hoa Li Sin-hoan (baca: Pendekar Budiman) punya seorang sahabat yang paling kental, teman seperjuangan selama hidupnya, yaitu Ah Hwie, si jago pedang nomor satu di jagat di masa hidupnya dulu. 

Ah Hwie adalah leluhur Sim Ang-yap. Riwayat Ah Hwie juga merupakan teka-teki, oleh karena ini, riwayat Sim Ang-yap juga menjadi teka-teki pula. 

Bahwa kaum persilatan mencantumkan namanya dalam deretan Si-toa-kongcu, lantaran sejak kecil ia hidup di rumah keluarga Yap, dari kecil dibesarkan dan diasuh oleh keluarga Yap. Keluarga Yap yang dimaksud tentu adalah Yap Kay. Yap Kay adalah ahli waris tunggal Siau-li si pisau terbang alias Li Sin-hoan.

Sekarang Bu-lim-si-toa-kongcu segah berkumpul di sini, sedah datang semua, padahal mereka tak pernah berjanji untuk bertemu dan berkumpul di tempat ini. Han-bwe-kok lembah dimana sekarang mereka berada letaknya ribuan li dari rumah mereka masing-masing. 

Kempatnya menerima surat undangan dari Bik-giok hujin untuk dipilih menjadi calon mantu. Seluruh lapisan persilatan mengagulkan Bi-giok hujin sebagai jago kosen yang jarang ketemu tanding. Bi-giok-san-ceng hanya dihuni perempuan melulu, semuanya cantik molek.

Salah seorang dari mereka sudah mempunyai ambisi untuk menjadi orang besar, tokoh silat yang tiada tandingan, menjagoi dan menguasai dunia. 

Menjadi menantu dari Bik-giok hujin tentu akan melapangkan jalannya dia menyusun rencana untuk membunuh semua saingannya dengan menimpakan kesalahan kepada salah seorang dari mereka. Sedangkan bagi yang lain, lembah Han-bwe-kok adalah kuburannya.

Cerita selanjutnya adalah usaha si tertuduh untuk mencuci bersih namanya dan membongkas siapa sebenarnya yang menjadi dalang pembunuhan. Seperti cerita-cerita Gu Long yang lain, cerita ini juga penuh dengan misteri, banyak kejutan dan kadang-kadang kita tidak tahu ceritanya entah mau dibawa kemana. Secara umum cerita ini sangat menarik, bagus dan endingnya tidak dipaksakan. Sangat disarankan untuk dibaca


************************

Menurut penilaian orang, dalam tiga ratus tahun ini, orang yang paling beruntung di dunia Kang-ouw adalah putera sulung keluarga Toan di Kim-tan, Toan Giok. Di Kim-tan, keluarga Toan adalah keluarga ternama. Di dunia Kang-ouw, keluarga Toan juga merupakan keluarga persilatan yang termasyur.

Walaupun ilmu golok yang diwariskan turun-temurun dalam keluarga itu bersifat lembut dan serasi, tanpa menggunakan racun atau cara-cara licik lainnya, tapi ilmu tenaga dalam mereka amat murni dan mendalam. Juga luar biasa. Dan karena itu, persis seperti sifat Toan Giok sendiri, ilmu golok mereka tidak membangkitkan perasaan takut di hati orang lain, tapi menimbulkan perasaan hormat.

Senjata warisan keluarga itu, Bik-giok-to (Golok Kemala), juga termasuk senjata pusaka. Golok itu mempunyai riwayat yang hebat dalam sejarah persilatan. Tapi kisah yang akan kita ceritakan ini tentu saja bukan mengenai Bik-giok-to.

Di dunia Kang-ouw, juga ada sebuah mustika yang disebut Bik-giok-je (Tusuk Konde Kemala). Bila Bik-giok-to membawa pemiliknya kepada nasib baik dan kemakmuran, Bik-giok-je ini justru membawa kemalangan dan bencana.

Menurut cerita, siapa pun yang memiliki Bik-giok-je ini, suatu bencana tentu akan segera menimpa dirinya.

Menurut cerita itu juga, setiap pemiliknya akan mengalami kematian yang tragis, tanpa terkecuali.

Di dunia Kang-ouw, banyak beredar cerita dongeng yang berhubungan dengan Bik-giok-je. Ada yang lebih mirip mitos, penuh takhyul dan khayalan belaka. Tapi kisah kita ini juga bukanlah cerita tentang Bik-giok-je.

Kisah yang akan kita ceritakan sekarang adalah tentang Bik-giok-cu.

Apakah Bik-giok-cu itu? Apakah seorang manusia? Sejenis senjata? Sejenis pusaka? Atau semacam obat yang mujarab?

Darah Ksatria - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang