Kami memang sudah memutuskan untuk menunggu pagi di atas dahan pohon yang cukup besar yang sepertinya berada di tengah-tengah hutan. Sebab, ke manapun kami memandang, sepertinya hutan itu tidak berujung. Kami khawatir jika nekat berjalan ke arah yang salah justru membawa kami lebih jauh ke dalam hutan dan tak akan ada seorang pun yang menemukan kami.
Selama beberapa jam aku diliputi rasa khawatir. Selain karena nasib kami yang tidak jelas di hutan ini, juga karena memikirkan keluarga di rumah. Namun obrolanku dengan Aries yang tanpa arah tampaknya cukup membantu meringankan beban di otakku. Yah, mau dipikirkan seperti apa pun, semua tindakan yang kurencanakan untuk menyelesaikan masalah di rumah pasti buyar juga kalau aku tidak bisa keluar dari hutan. Jadi lebih baik berpikir satu-satu. Untuk sekarang, lebih baik jika aku fokus pada rencana keluar hutan.
'PIP PIP PIP PIP'
Mataku sudah mulai berat ketika suara itu mulai terdengar. Sesaat suara itu hilang, dan aku kembali menutup mata. Namun tak lama terdengar lagi. Hilang lagi. Lalu terdengar lagi.
"LO NGAPAIN, SIH!?" seruku kesal pada Aries yang asik nge-pip-pip-pip-in HP-nya. Entah apa yang ia lakukan.
"Main candy crush."
Astaga. Zaman sekarang masih ada yang main candy crush? Cowok pula.
"Biasanya gue main Farmville. Tapi cuma ini game yang nggak pake sambungan internet," terangnya seolah membaca pikiranku.
Ya kan dia bisa mendownload game tanpa sambungan internet yang lebih elegan sedikit seperti catur, sudoku, 2048, atau apalah gitu. Kenapa harus candy crush?
"Lumayan seru, lho," jawabnya. Lagi-lagi seakan menjawab pertanyaan di otakku.
Aries memperhatikanku yang diam saja. Menggeleng-geleng pasrah karena sudah tidak tahu harus ngomong apa lagi.
"Mau coba?" tanyanya kemudian.
Aku yang tidak benar-benar menolak akhirnya disodori juga HP android milik Aries. Modelnya seperti kebanyakan HP android lainnya. Hanya saja berwarna hitam, tidak putih seperti milikku. Dia menjelaskan secara singkat cara bermainnya ketika aku sudah menerima HP-nya dan menggeser-geser layar HP-nya yang masih menampilkan game tersebut.
"Yah, keluar..." seruku kesal karena tidak sengaja menyentuh tombol 'kembali'. HP layar sentuh sekarang memang terlalu sensitif.
Yang kulihat berikutnya adalah layar HP Aries dengan wallpaper fotonya sendiri.
"Ck!" Entah mengapa aku berdecak melihat foto yang narsisnya nggak tanggung-tanggung itu. Cowok mana yang menjadikan fotonya sendiri wallpaper HPnya?
"A...apa, sih!?" kata Aries. "Siniin HP gue!" serunya marah.
"Apaan, sih!? Gue kan mau main..." kataku dengan memonyong-monyongkan bibir, sengaja menggodanya yang pasti malu karena ketahuan memasang foto selfie sebagai wallpaper. Wahahaha! Akan kusebarkan di sekolah kalau kami berhasil selamat nanti.
"Berisik lo, ah! Nggak usah sok imut gitu!"
Aku memindahkan HP-nya dari tangan kanan ke tangan kiri yang kuangkat tinggi-tinggi, berusaha menghindari tangan Aries yang menggapai-gapai untuk merebut HPnya kembali. Masih sambil tertawa-tawa mengejek, aku mundur ke dahan yang lebih jauh untuk menghindar. Namun saat aku melihat kembali layar HP itu sekilas, aku menyadari sesuatu yang besar.
Aku mendorong Aries dan justru berdiri di dahan besar itu. "Sinyal!" teriakku senang. "Ada sinyaaal!!" aku menyodorkan layar HP itu tepat ke depan wajah Aries.
Bukannya menarik HP-nya kembali, ia justru menggenggam tanganku yang sedang menggenggam HP-nya. Ia memundurkan HP tersebut dari wajahnya agar bisa melihat sendiri dan memastikan kata-kataku.
![](https://img.wattpad.com/cover/23195765-288-k235.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
Teen Fiction"Kalo cowok suka ngisengin lo, itu berarti dia suka sama lo, Na!" Aahh... Teori!! Sasa pasti kebanyakan baca komik! Keisengan yang dilakukan Aries bukan keisengan biasa. Kayaknya anak itu memang ada dendam pribadi padaku! Memangnya kalau suka, bak...