"Jangan bengong aja, Na. Bantuin..." Kak Cherry menyenggolku yang sejak tadi tidak bergerak meski sudah memegang selimut berantakan yang baru saja kuangkat dari atas kasur.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan cepat, berusaha mengembalikan kesadaranku ke dunia nyata. Aku tidak boleh begini. Padahal aku sendiri yang menawarkan diri untuk membantu pekerjaan apapun yang ada di hotel ini. Tapi, tanpa kusadari pikiranku melayang jauh sejak tadi. Sehingga pekerjaan yang seharusnya bisa kuselesaikan dengan cepat, hingga sekarang belum ada yang selesai.
"Sori," kataku dengan nada menyesal. Aku pun cepat-cepat memasukkan selimut itu ke kotak kain besar tempat cucian kotor.
Awalnya Kak Cherry tidak mengizinkanku bekerja. Pemilik hotel juga tidak mempermasalahkan soal biaya menginap keluargaku. Sebab, ternyata Kak Vin sudah bersedia untuk membantu di dapur. Dan tentu saja pemilik hotel sangat terbantu karenanya. Apa aku sudah bilang kalau kakakku itu jago masak?
Tapi meski begitu, aku berkeras untuk ikut membantu. Lagipula tidak ada hal lain yang bisa kulakukan selain bengong dan memandangi langit. Daripada aku kesurupan karena pikiranku kosong di siang bolong begini, lebih baik aku melakukan sesuatu yang berguna. Lalu, karena itulah Kak Cherry akhirnya menyerah juga dan menawarkanku untuk ikut membantunya merapikan kamar tamu yang sudah check-out.
Tugas membereskan kamar kami bagi dua. Aku merapikan kasur dan perabotan yang ada di sekitarnya, sementara Kak Cherry merapikan kamar mandi dan mengganti semua perlengkapan mandi seperti sabun, odol, serta sikat gigi dengan yang baru. Ini sama sekali bukan pekerjaan yang sulit. Dan seharusnya pekerjaan ini akan lebih cepat selesai dari biasanya jika ada tambahan bantuan satu orang sepertiku. Tapi sepertinya pekerjaan kami tidak bisa selesai secepat itu karena—seperti yang sudah kujelaskan tadi—aku bengong terus. Sejujurnya, aku bukan tipe orang yang bisa melakukan dua hal sekaligus. Jadi, kalau aku bengong, pasti apa pun yang kulakukan saat itu jadi ikut berhenti.
Tak sampai lima menit, kamar itu pun kembali rapi dan siap untuk ditempati tamu yang baru. Aku menarik kenop pintu hendak keluar, sebab masih ada beberapa kamar lagi yang harus kami bereskan. Tapi alih-alih mengikutiku keluar kamar, Kak Cherry malah memanggilku untuk mendekat padanya.
"Na, sini dulu. Duduk," perintahnya sambil menepuk-nepuk kasur di sampingnya. Ia sudah duduk dengan nyaman di pinggir kasur itu.
Tanpa pikiran apa-apa, aku pun menurut dan duduk di sampingnya.
"Lo nggak apa-apa?" tanyanya prihatin. Ia menelengkan kepalanya agar sejajar dengan wajahku dan menatap langsung kedua mataku.
Aku mengangguk pelan. "Cuma banyak pikiran aja," kataku jujur.
Kak Cherry mengulum bibirnya dan mendesah pelan. "Yah... Dapet info sebanyak itu sekaligus, siapapun pasti shock sih..."
Aku langsung menoleh dan menatap kedua matanya yang masih memandangku. "Kakak... tau semua?" tanyaku dengan keterkejutan yang tidak bisa ditahan.
Ia mengangguk. "Garis besarnya aja, sih..."
Lalu aku sadar kalau sudah sewajarnya dia tahu. Kak Vin kan nggak mungkin minta bantuan tanpa menjelaskan duduk permasalahannya.
"Kakak lo yang cerita. Gue pikir gue lagi dikerjain... Tapi ternyata abis itu dia bener-bener bawa semua anggota keluarga lo ke sini," terangnya. Persis seperti yang sudah kuduga.
Ia juga kemudian menceritakan bagaimana pertemuan kakakku dengan Pak Mukhlis, si pemilik hotel. Menurut kesaksian Kak Cherry, tadinya kakakku memaksa untuk tetap membayar—meski tetap meminta keringanan karena satu kamar akan digunakan lima orang. Tapi Pak Mukhlis justru merasa berdosa kalau harus mengambil uang dari keluarga kami yang sementara berstatus tuna wisma. Akhirnya kesepakatan didapat setelah Pak Mukhlis setuju untuk mengganti biaya penginapan dengan jasa Kak Vin di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
Teen Fiction"Kalo cowok suka ngisengin lo, itu berarti dia suka sama lo, Na!" Aahh... Teori!! Sasa pasti kebanyakan baca komik! Keisengan yang dilakukan Aries bukan keisengan biasa. Kayaknya anak itu memang ada dendam pribadi padaku! Memangnya kalau suka, bak...