ke 3√

4.6K 125 0
                                    

'hangat'

Ini kan jaketnya Faris aku menatap Faris yang sedang menatap lurus kedepan.
"ini jaket kamu apa yang kamu lakukan?"

"sudah pakai saja"

"nanti kamu yang kedinginan loh"

"ga papa, asal kamu ga sakit itu membuat ku sehat ko"ucapnya
Aku masih menatapnya menatap sahabatku.

"jangan pandangi aku terus nanti kamu jatuh" ucapnya membuatku melotot, aku sebal sebal sekali dan refleks ku menginjak kakinya

"aw...aw...kecil kecil juga kalau nginjek sakit yah" candanya sambil meringis kesakitan.
Aku langsung berjalan cepat meninggalkan dia, emang bener sih jika aku terus memandang wajahnya nanti jika ada batu didepan ga keliatan, secara aku harus mendongak untuk bisa menatapnya, ish...kenapa dia tinggi sih, ucapku dalam hati.
Ia berlari menyejajarkan jalannya dengan ku.

"kita sampai" ucap faris menyambut ku yang masih termenung melihat pemandangan yang ada di depanku ini. Tepatnya ada komedi putar, bianglala, dan masih banyak yang lainnya.

"wah....subhanallah, mi pingin naik itu, ayo..."ucapku menarik narik lengan bajunya faris

"iyah sebentar"ucapnya

"ih ayo cepet" rengekku biasa kalau udah di wahana bermain sifatnya menjadi ke kanak kanakkan

"iyah sebentar beli karcisnya dulu yah"ucap faris
Aku hanya mengangguk dan menunggu, tak butuh waktu lama dan akhirnya aku menaiki komedi putar yeay.... Bahagia.....
Kita bahagia ia....kita bahagia...🎶
Setelah turun dari komedi putar itu mataku langsung tertuju pada bianglala, faris yang melihat arah tuju mataku langsung mengerti apa yang aku mau, emang faris yang paling mengerti aku..
"kamu mau naik itu?" tanyanya aku mengangguk cepat

"yaudah let's go"kami pun Pergi dan menaiki bianglala, setelah turun kami pun menaiki permainan yang lain begitu seterusnya hingga semua sudah kami naiki.
"apa kamu senang?"tanya Faris

"senang sekali, bagaimana denganmu?"

"aku senang, karna kamu ada di sampingku, jadi tetaplah disini" ucapnya sambil menatap mataku tak lama aku memutuskan kontak mata itu dan beristigfar di dalam hati. Jujur saja otak ku masih belum mengerti tentang apa yang sahabatnya itu bicarakan.

Krukznjsknfk...perutku berbunyi untung di depan ilmi klo di depan orang lain kan bisa malu besar aku..ucapku dalam hati
"apa kamu lapar?"tanyanya, aku mengangguk

"kenapa tak bilang! Yaudah yuk kita makan"ucapnya

"let's go.."ucapku menarik lengan baju Faris seperti biasa

===sampai di resto'halal'===

"aku mau makan ini dan minumnya ini,um...dessert-nya pengen es krim ini" ucapku pada Faris, faris mengangguk dan langsung bicara pada pelayan dan kami duduk di meja yang masih kosong.
"ara besok mau kemana?"tanya faris

"kan mau ke paris"

"farisnya udah ada di depan mata juga"candanya

"um....iya yah..."ucapku ter menung memikirkan apa yang di ucapkan faris tadi
"ih...paris yang aku maksud pake p bukan f" lanjutku saat aku sudah mengerti

"oh...okay"
Taklama makananpun sampai yeay...makan.....
Setelah makan kamipun kembali ke hotel untuk tidur dan solat karena besok pagi sekali kami harus terbang lagi ke paris.

====sekian dulu ya 😊====

Alhamdulillah ketiga nya beres..😊
Makasih buat yang udah nyempetin baca 😊
Happy reading 😊

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang