ke 9√

1.8K 77 0
                                    

"Ara sepertinya kita harus pulang ke Indonesia"ucap Faris

Aku tersentak kaget dan menatap ke arah Faris dan Indah bergantian lalu menatap Faris "kenapa?"

"ada hal yang sangat penting yang harus aku selesaikan" ucapnya sambil menatap Indah

Oh tidak, jantungku berdetak lebih cepat dan dadaku sangat sesak.....hatiku apa kamu baik baik saja? Tanyaku dalam hati, hanya dengan melihat tatapan Faris pada Indah saja aku begini astagfirullah
"oh baiklah, aku juga merindukan keluargaku"ucapku sambil tersenyum pada mereka.

Ada tatapan khawatir yang terpancar dari sorot mata Faris, tapi aku tak tau apa. Apa dia mengkhawatirkan aku? GR sekali aku, mana mungkin itu terjadi.

===sampai di bandara soekarno-hatta===

"assalammu'alaikum, ka aku sudah sampai, jemput yah"

"wa'alaikumsalam, iyah tunggu saja disitu sebentar"

Ku matikan telfonku dan seseorang menepukku aku sedikit tersentak kaget dan menatapnya.
"ada yang jemput? Apa mau aku antar?" tanyanya.
Di belakangnya ada Indah yang mengikutinya

"engga usah makasih, aku di jemput ko"ucapku dengan senyuman.

"oh baiklah"ucapnya

"um...aku duluan yah....assalammu'alaikum" ucapku melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka.

Tak lama aku menunggu di depan bandara ka Aziz datang dengan mobilnya.

Aku memasukkan koperku ke dalam bagasi mobil ka Aziz
"mau langsung pulang?" tanya ka Aziz aku hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil ka Aziz di samping kemudi, dan ka Aziz juga sama masuk ke dalam mobil di belakang kemudi.

"kamu kenapa? Ga biasanya dingin?"tanya ka Aziz

"ah...eh...m...apa iyah aku dingin?" tanyaku

"iyah"tak lama ka Aziz melambaikan tangan ke orang yang ada di luar, aku penasaran dan menengok ke belakang ternyata ada dia

"ka ayo jalan"ucapku

"kamu kenapa de? Itu Faris kan"

"iya, aku udah kangen berat sama bunda jadi ayo pulang"

"bentar ajah"ucap kaka ku dia memang keras kepala dia turun dan menyapa Faris beberapa menit kemudian kakaku kembali dan kami pun pulang ke rumah.

===sampai di rumah===

"assalammu'alaikum"ucapku, ka Aziz mengambilkan koperku di bagasi mobil.

"wa'alaikumsalam, eh anak bunda yang cantik udah datang"ucap bunda aku mengecup punggung tangannya dan langsung memeluknya.

Tak lama ayah pun keluar
"anak ayah yang abis jalan jalan akhirnya pulang" ucap ayah dengan senyuman khasnya, aku pun mengecup punggung tangannya dan memeluknya sebentar.

Kamipun masuk ke rumah.
Aku langsung membawa barang barangku ke kamar dan merapihkan semuanya, setelah itu aku langsung mandi dan tak lupa shalat, setelah semua selesai baru aku keluar menyapa keluargaku.

"wah adekku paling cantik udah keluar kamar" ucap kakaku dengan cengirannya

"apaan sih ka" aku mengedarkan pandanganku dan kembali menatap kakaku yang pandangannya fokus pada layar televisi
"bunda sama ayah mana ka?"

"keluar nemuin calon kamu"ucap ka Aziz datar

"oh...."ucapku meng oh kan perkataan kaka ku eh..tunggu
"HAH...CALON??" ucapku kaget

"biasa ajah kali de, haha..." ledek ka Aziz

"ih...ka yang bener, calon apa? Calon mahasiswa, calon murid, calon guru, calon gubernur, calon presiden atau jangan jangan..."ucapku menggantung aku menatap kaka dan duduk di samping kaka ku "calon mati" ucapku membisik.
1

2

3
"Whaaahahaha....."

"ka aku serius kenapa kaka ketawa?"

"lagian kamu lucu de, hahaha.. "

"ish" aku cemberut

"bunda dan ayah keluar ke yang lagi hajatan" tutur kakaku dan aku hanya meng-oh kan perkataannya.

"assalammu'alaikum"ucap bunda dan ayah

"wa'alaikumsalam" ucap kami ber-2
"yeay....bunda sama ayah datang"ucapku tapi lebh terlihat ke kanak kanakan yah...😁

Aku menyalami punggung tangan mereka dan berdiri di depan mereka.
"bisa kalian bicara dengan ayah sebentar?" ucap ayah

Aku dan ka Aziz saling menatap dan mengagguk meng iyakan sementara ibu telah pergi ke dapur 'mungkin'

Kami pun duduk di sofa ruang tamu
"ada hal serius yang harus ayah tanyakan pada kalian" ucap ayah

====sekian dulu 😊====

Alhamdulillah 😊
Kira kira apa yah yang akan ayah Ara tanyain pada anak anaknya??
Tunggu di kesepuluh yah...😉
Makasih 😊

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang