Aku dan Indah merapihkan dapur setelah memasak, karna sewaktu indah memasak sendirian dapur terlihat kacau balau, ya bisa di bayangkan lah tapi ga usah di bayangin deh ga berfaedah hehe...
Hidangan kali ini ada telur mata sapi, nasi goreng, tahu, tempe, tak lupa sambal, oh dan juga roti dan selai, itu hanya jika mereka tidak ingin makan masakanku sih. Cukup banyak untuk porsi sarapan, karna aku tak tau apa saja yang mereka suka, dan aku harap mereka suka makanan yang aku buat bersama Indah.
"wah sarapan?" ucap ka Aziz
"iya" jawabku
"siapa yang masak?"tanyanya lagi
"aku lah" jawabku membanggakan diri
"kamukan ga bisa masak de" jawab ka Aziz lagi
"di bantuin Indah ko ka" ucapku dengan nada bt
"oh pantesan, pasti enak, panggil yang lain suruh makan bareng sana de" ucap ka Aziz
"aku aja yang panggil deh" jawab indah
"ga usah aku aja kamu disini aja oke" ucapku disertai acungan jempol ke arahnya dan langsung berlalu mencari dua orang menyebalkan, eh....
Untung saja mereka sedang mengobrol di halaman rumahku jadi tidak repot untuk mencari mereka."hei ayo makan"ucapku disertai senyuman
Mereka berdua berbalik dan melempar tatapan tajam padaku, dalam sekejap senyumku di wajahku luntur."oke" ucap Raihan
"iya" ucap Faris
Ucap mereka sambil melewati ku, apa aku ada salah? Tanyaku pada diriku sendiri.
Aku pun mengikuti mereka dari belakang sambil berpikir mengapa mereka begitu.
Yang aku lihat dari sini hanya punggung mereka, ya dia satu orang yang slalu melindungiku, dan satunya sempat ingin memulai permainan kekanakannya, namun dia kalah dengan perasaannya.
Kami sampai di ruang makan
"wah....ini sarapan??"tanya Faris"ini roti ga nyambung banget" ucap Raihan
"ih biarin itu mah takutnya....masakkanku gagal" ucapku dengan memelankan suara di dua kata terakhir
"WHAT????!..ini masakan lo?" tanya Raihan.
Aku dan Indah langsung mengangguk, berharap mendapat komentar yang memuaskan
"oh" jawabnya
"cuma itu?"
"ya" ucapnya, aku menghembuskan nafas kasar sambil melanjutkan makanku.
Setelah selesai aku kembali merapihkan meja makan dan mencuci piring, hingga tidak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 9.
'mampus,gua telat'batinku
Aku langsung menyelesaikan semua dan langsung pergi ke kamar bersiap siap untuk pergi ke kampus, sebenarnya jadwalku pukul 11 nanti tapi aku kan bantuin ngerjain skripsi nya Ilham pasti dia nunggu dari tadi, pikir ku.
"ka, semua aku berangkat"
"bukannya kamu nggak ada jam pagi ya?"tanya ka aziz saat aku sedang menggenakan sepatu.
"iya cuma aku ingin ke perpus ada urusan, udah ya Assalammu'alaikum" ucapku langsung pergi mencari bus yang bentar lagi akan lewat.
===sampai di perpus===
"Ka maaf ya aku telat soalnya.."
Brug....suara gebrakan meja terdengar jelas di hadapannya, sontak seluruh mata tertuju ke tempat yang Balqis duduki
"ikut gua sekarang" ucap seseorang yang tadi menggebrak meja sambil menarik tanganku
aku pasrah mengikutinya dari belakang, hingga kami sampai di belakang gedung kampus.
"LO GILA YA!! JAM SEGINI BARU DATENG, DOSEN GUA UDAH GA NERIMA KALAU JAM SEGINI"
"maaf ka...tadi itu..."
"GA ADA ALESAN, HARUSNYA LU TUH DATANG DARI TADI TAU GA, INI UDAH TENGAH HARI BARU NONGOL GIMANA SIH LU"
Butiran air berhasil lolos keluar dari mata Balqis, entah sudah berapa tetes yang jatuh ke tanah, menerima setiap ocehan yang di berikan Ilham padanya hingga kini tamparan sudah meluncur bebas ke pipi mulus Balqis, sakit...itu yang balqis rasakan, namun dia tau ga berguna jika dia bilang apa yang di lakukannya menyakitkan.
Ocehan ocehan dan kata umpatan masih dia berikan, balqis hanya bisa menunduk kan kepala sesaat dia mengangkat tangan akan menampar balqis lgi, balqis pun menutup mata rapat rapat.
Buk....sebuah pukulan berhasil lolos ke wajah Ilham, Balqis pun membuka matanya, ada seseorang yang membelakanginya, dia hanya bisa melihat punggungnya, punggung yang mungkin pernah iya rindukan.
Seketika semua hitam, Balqis ambruk ke tanah, ia hanya bisa mendengar suara seseorang yang pernah sangat ia rindukan, dan kini mengkhawatirkan nya.
===sekian dulu 😊===
Assalamualaikum
Maaf ya baru update
Soalnya lama ga ketemu sama inspirasi jadi ya, begitulah.😕Maksih loh buat yang udah nyempetin baca hehe....😁
Maaf ceritanya jadi abstrak, gaje, maaf ya, 😢Voment nya ya....😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)
SpiritualHatiku telah memilihmu untuk menjadi penyempurna imanku, tapi hatimu telah memilihkannya untukku. Apa hati ku akan bisa menerimanya? Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku pilih untuk akhirnya ku tinggalkan