Hari hari Balqis kini selalu menyempatkan diri untuk ke pengajian, tapi hari ini dia tidak ada pengajian jadi dia putuskan untuk jjs(jalan-jalan sore). Sekalian istirahat sejenak melupakan kepenatan rutinitas dan mensyukuri apa yang di berikan Allah pada makhluknya.
Aku duduk di kursi taman kota dekat rumahku, beriramakan hembusan angin yang berhembus 'eh gimana? Gitu weh😅', membuar ranting dan daun daun menari nari lembut, dalam hembusan angin, ada rindu yang belum sempat ku lontarkan pada zat maha kuasa entah rindu itu berujung ke siapa tapi semoga dia seseorang yang baik yang mencintai Allah aamiin, dalam keheningan dan hembusan angin aku ingin memberikan sebuah rasa, rasa yang entah bagaimana akan hadir dan berlalu, atau akan menetap itu semoga selalu diberi keberkahan oleh Allah aamiin.
"hei lu yakin?"
"ya gua yakin banget, nanti gua bakal putusin dia pas gua wisudaan, um...pura pura aja gua ngebaikin dia trus bilang makasih gitu, nyatanya gua udah muak sama dia, kan emang niatnya juga cuma manfaatin doang" kata itu terdengar jelas di telinga Balqis, dan suara itu tidak lain adalah Ilham.....aku sangat yakin, namun saat aku melihat sekeliling tak ku temukan Ilham hanya ada segerombolan geng motor.
Sekilas aku serasa melihat Ilham di geng motor tersebut, aku menelisik dari kejauhan dan ya....benar dia Ilham.
Aku kecewa, dengan apa yang ku lihat.
Kecewa dengan apa yang ku dengar.
Kecewa atas perasaan yang bergulir.
Ya Allah terima kasih, kau memperlihatkan padaku siapa sebenarnya dia, hingga kini ku sadari hanya engkau yang tidak akan membuat makhlukmu kecewa.Walau air mataku turun dengan bebasnya namun segera ku hapus dan memilih untuk pulang ke rumah.
===di rumah===
"Assalammu'alaikum" ucapku sambil membuka pintu rumah.
"surprise" ucap mereka bersamaan.
Aku yang baru saja datang menganga melihat apa yang mereka lakukan di rumahku
"kalian pada ngapain?" ucapku bingung
"ulang tahun?" tanya Indah padaku.
"oh iya ya, hehe kan aku ulang tahun, lupa...makasih ya semua" ucapku. Dengan senyum tulus pada mereka.
Kami pun mulai membaca do'a bersama, dan berbagi kue, makan dan semua ke bahagiaan, seakan akan semua beban ku hilang seketika.
Tok....tok.....
Aku berjalan ke arah pintu dan saat ku buka ternyata...dia...
"ada apa?" tanyaku to the poit"ini datang ya" ucapnya menyodorkan undangan wisudanya
"makasih" langsung ku perhatikan surat itu
"jagan lupa datang ya, aku pamit..by" lalu dia pergi begitu saja bersama motornya, menghilang dari hadapanku dan dari lingkungan rumah ku, aku pun menutup pintu dan berbalik.
"astagfirullah" ucapku terkejut melihat semua orang yang ada di rumahku melirik ke arahku dengan tatapan dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)
SpiritualHatiku telah memilihmu untuk menjadi penyempurna imanku, tapi hatimu telah memilihkannya untukku. Apa hati ku akan bisa menerimanya? Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku pilih untuk akhirnya ku tinggalkan