"bagaimana aku tak menyukainya?, jika kau saja membuatku menyukaimu"
Aku menatapnya aku yakin dia sedang bercanda.
"hah?"tanyaku takut aku tadi salah dengar"ah sudah lah lupakan"katanya.
Akupun mengangguk dan kami pun melanjutkan berkeliling dan naik ke atas menara eiffel.
"apa kau tau jalan itu akan berujung kemana?"tanyanya menunjuk ke jalan yang tegak lurus itu"entah emang kemana?"
"jika kau ambil jalan itu tegak lurus keluar eropa maka kau akan menemukan ka'bah di sana"
Jelasnya aku menatapnya sekilas dan kembali menatap ke depan
"subhanallah"Kami pun turun dari menara eiffel, berniat untuk mencari masjid untuk melaksanakan solat duhur.
"bagaimana kalau kita pergi ke masjid terbesar di paris?" tanyanya"ayo kenapa engga?"
Faris pun melajukan mobilnya hingga kami sampai salah satu masjid di paris..m...yang terbesar itu kata paris.
Kami sampai di depan masjid terkenal itu aku terpesona akan ke indahan masjid itu."subhanallah" gumamku, yang mungkin terdengar oleh faris dan menciptakan senyuman tipis darinya
"masjid yang terkenal ini bernama ' La Grande Mosquée de Paris' di bangunnya masjid ini sebagai bentuk penghormatan kepada 100 ribu pejuang muslim prancis yang gugur" ucapnya.
Ucapan penuturan itu ia ucapkan dengan tetesan air mata yang sering ia seka. Aku menatapnya kagum, setelah beberapa lama ku menatapnya dia membalas menatapku dengan senyum manis yang berhasil membuatku salah tingkah.
"um...am.....e...m...a..ayo" ucapku salting.Faris hanya mengangguk meng iya kan kami pun masuk ke dalam masjid.
===di dalam masjid===
"subhanallah" ucapku saat memasuki masjid ini mengagumi apa yang ada di hadapanku ini, tanpa fikir panjang aku langsung mengambil wudhu dan langsung melaksanakan solat duhur. Selesainya aku bertemu dengan Faris lagi untuk berkeliling, sambil berkeliling Faris tak henti hentinya mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)
SpiritualHatiku telah memilihmu untuk menjadi penyempurna imanku, tapi hatimu telah memilihkannya untukku. Apa hati ku akan bisa menerimanya? Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku pilih untuk akhirnya ku tinggalkan