ke 7√

2.4K 79 0
                                    

Kring....kring...!!!!
Alarm ku berdering menunjukkan pukul 03.00, aku menggeliat kecil dan langsung menuju kamar mandi, berwudhu dan melaksanakan shalat malam.
Di sujud terakhirku aku berdo'a, untuk segala dosa yang telah aku, keluarga, dan sahabat pernah lakukan sadar ataupun tidak.
Agar aku menjadi orang yang baik, orang yang selalu taat pada semua perintahnya, dan...aku harap jika aku sedang jatuh hati, biarkan rasa ini jatuh pada orang yang kau tulis namanya di lauhul mahfudz, orang yang baik, yang bisa membawaku dan dirinya menuju jannah mu.

Setelah shalat aku pun mengaji sambil menunggu waktu azan subuh.

Tak lama setelah itu, hp ku berdering menunjukkan waktu subuh sudah tiba, ku selesaikan mengajiku, dan langsung mengerjakan shalat subuh.

===selang beberapa lama===

Kini aku sudah siap untuk jalan jalan lagi, tiba tiba saja aku kangen sama orang rumah, aku buka laptop ku dan langsung menghubungi mereka via Skype.

"assalammu'alaikum semua, apa kabar?"

"wa'alaikumsalam, alhamdulillah kami semua baik"ucap kaka tergantengku yang ga ada tandingannya sama semua lelaki di seluruh dunia ini. Hiperbola banget yah..😅
"bun, yah sini ada ara nge Skype" lanjut ka azis. Ya nama kaka ku Azis Aulian Khalif

Tak lama bunda dan ayah pun ikut hadih di layar laptop ku, aku tersenyum, aku kangen mereka, tanpa ku sadari setetes air bening itu meluncur dengan leluasa membelai pipiku.

"kamu kenapa Ra?" tanya bunda

"aku tak apa apa ko bun, hanya sedang kangen kalian ajah" ucapku

"kangen kalian itu untuk kami atau untuk si tetangga rumah?" tanya ka azis menggoda ku, aku hanya menggeleng kan kepala

"tetangga itu siapa?" tanya ayah

"itu loh yah, yang suka main kesini" jelas bunda

"oh....iyah siapa namanya?" tanya ayah

"nak Fahri yah"ucap bunda
Aku terbelalak, APA!!! FAHRI??.

"siapa yang mau sama dia, ih... Kaka ngarang ajah nih..."

"tapi kayanya dia suka sama kamu deh, de..oh kamu jangan ngomong gitu loh de, tar kalau jodoh gimana?"

"eh kakak....di bilang aku ga suka dia, ka"

"iya lah, kamu ga suka dia orang kamu sukanya sama Faris" ucap ka azis.
Penuturan ka azis membuat aku tak menyadari jika pipiku mulai memanas.

"apaan sih ka? " ucapku salah tingkah

"udah ngaku ajah deh, orang dari tingkah kamu ajah udah membuktikan, hahaha...."lanjut ka azis dengan ketawa kemenangannya.

"lagian siapa yang suka sama dia ih..."

"terus kenapa kamu jalan sama dia? Ke tempat romantis lagi? Terus kenapa waktu di tanya tadi kamu blushing? Sambil salah tingkah lagi?"

"emang tadi aku salah tingkah ka? Emang pipi aku merah tadi? Ya jika di tanya begitu ya kan dia sahabatku ka, jadi jalan kemanapun boleh lah"

"ga boleh soalnya blom jadi muhrimnya, trus ditanya malah balik tanya lagi"

"hehe..."cengirku, ayah dan bunda memperhatikan kami dari tadi sambil menggeleng kan kepala.

Tok tok...suara dari arah pintu kamar ku membuat aku menyudahi pembicaraanku dengan keluarga, ya aku akan pergi bersama Faris mencari sarapan sekalian mau ke gereja katanya, um....kami muslim ko, cuman katanya arsitektur bangunannya sangat indah, jadi kami memutuskan untuk kesana.

Ku membuka pintu kamarku dan tersenyum pada orang yang ada di depanku.

"pergi sekarang?"

"okay"
Kami berjalan ber iringan keluar hotel mencari kafe, resto, atau sejenisnya untuk sarapan.

Kami tak menggunakan kendaraan, aku sih yang minta untuk berjalan saja, supaya tak ada satu pun sudut paris yang aku lewati.

Seperti biasa kami mengobrol, bercanda, ya seperti biasanya.

"Balqis!!" teriak seseorang, membuat ku menengok ke arahnya. Aku tersenyum, sudah berapa lama yah kami tak bertemu dan akhirnya bisa bertemu disini.

"assalammu'alaikum" ucapnya yang kini sudah berada di depanku

"wa'alaikumsalam"ucapku di detik pertama detik berikutnya aku tak bisa membendung rasa bahagiaku.
"kyaa.....apa kabar?, lama tak jumpa!, sedang apa?"tanyaku beruntun sambil memeluk nya

"alhamdulillah aku baik, iyah aku kangen berat dengan mu, sebenarnya sih aku nyusulin seseorang kesini, tapi aku belum nemu orangnya"tuturnya.
Dia adalah sahabat lamaku yang tak ingin ku sebut sahabat, mungkin dulu dia kecewa tapi aku kini yang menganggapnya sahabat, dia Indah Laila Putri.

"khem..." aku kenal jelas suara itu, ya dia Faris tentu, siapa lagi?
Aku tau arti tatapan itu, yang berarti 'aku di acuhkan?' aku memberikan cengiran khas ku, Indah pun membalikkan badannya untuk melihat siapa.
"KAMU!!!!" ucap mereka bersamaan.

====sekian dulu 😊====

Alhamdulillah 😊
Ikutin terus yah, terima kasih 😉
Happy reading...😉

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang