ke 8√

2K 79 1
                                    

"KAMU!!!!" ucap mereka.
Aku bingung dengan mereka,

"apa kalian sudah saling mengenal?" tanyaku bingung

"ya tentu" ucap mereka berbarengan lagi dan detik berikutnya mereka saling menatap lagi.

"wah...wah...kalian cocok, hahaha..."ucapku sambil tertawa, tapi jujur saja aku merasa kan hal aneh, hal ini begitu menyesakkan dadaku, begitu ah....pokonya hal yang begitu menyakitkan, apa aku cemburu? Tapi untuk apa? Bagaimana bisa? Toh dia hanya sahabatku? Ah.....ini membingungkan!

"apaan sih kamu Ra?"

"kenapa? Emang kalian cocok ko" ucapku menegaskan lagi, tapi rasanya sesak memenuhi ruang dadaku.

Indah hanya diam membisu, wajahnya berubah merah.
Aku pun berinisiatif mencairkan ke canggungan yang terjadi.

"bagaimana kalau sekarang kita makan?"ucapku, Faris mengangguk tapi indah masih diam.
"indah? Indah?" ucapku sambil menepuk pelan pundaknya.
Iya tersentak kaget.

"ah..iyah apa?"tanyanya

"mau makan bareng"

"MAU" ucapnya bersemangat,

"let's go" ucapku mendorong Faris untuk berjalan didepan dan kami berjalan di belakang mengikutinya.

Kami berdua sibuk dengan dunianya sendiri, sedangkan Faris sepertinya sedang mengomel dari tadi mungkin karena kami terlalu mengabaikan nya.

==setelah sampai, duduk, dan memesan makanan==

Ku duduk berhadapan dengan Faris sementara Indah duduk antara aku dengan Faris

Aku dan indah masih sibuk dengan pembicaraan kami berdua, kami tertawa, bercanda seakan akan tidak ada topik yang membosankan di antara kami, tingkah kami berdua itu juga tak jarang dapat tatapan mematikan dari Faris

"khm...." deheman itu membuat mataku terudut ke orang yang mengeluarkan suara, namun tak ku respon ku kembali bercerita dengan indah

"disini ada orang khm......"lanjutnya, ku menengok ke arahnya

"emang kamu orang?" tanyaku

"ish...orang lah kan nampak"

"ko aku ngerasa merinding yah, Indah emang tadi ada yang ngomong??" tanyaku pada Indah, Indah mengangguk dan menunjuk ke arah Faris, emang yah Indah itu polos banget ga bisa di kompromiin 😪

Faris ter kekeh kecil, Indah cengar cengir bingung, aku sendiri mengomel terus dari tadi, hingga tak lama pesanan makanan kami pun tiba dan kami menyantap makanan kami
"oya, amu au ga dah?" kata ku sambil mengunyah makanan.

"hey makan dulu baru ngomong" ucap Faris, aku menelan makananku lalu menatap Faris

"biarin aku ini"ucapku

"ga boleh kamu tuh cewe jaga tatkrama kamu balqis"jawab Indah

"tuh denger kata indah"

"cie cie.....satu pemikiran, haha..." ucapku pada mereka, lagi lagi sesak, malah lebih parah.

"um.......aku ke kamar mandi dulu yah" ucapku pada mereka dan berlalu ke kamar mandi.

===di kamar mandi===

Ku menatap diriku dari pantulan kaca, air mataku tak henti hentinya berjatuhan tanpa ku tau sebabnya apa.

"aku tau ekspresi Indah ketika dia bertemu Faris, aku yakin Indah sangat menyukai Faris, tapi...apa Faris juga sama? aku yakin Faris menyukainya, dia cantik, manis, baik, dia sempurna. Lalu mengapa aku begini? Apa aku cemburu padanya? Tapi untuk apa??dia sahabatku, dia pantas memilih, dia pantas bahagia, tapi apa yang dia katakan kemarin itu benar, bahwa dia menyukai ku? Bodoh, memang aku sangat bodoh, mengapa aku bisa memiliki rasa pada sahabatku?, itu hal yang sangat menyedihkan, memiliki rasa pada sahabat sendiri itu seharusnya tak terjadi. Mereka saling menyukai, sedangkan aku??, mungkin hanya aku yang menyukai, mereka sahabatku dan aku sahabat mereka, mau bagaimana pun aku tetap sahabat mereka"

Ku selesaikan tulisan ku dalam buku dairy ku. Ku seka air mata ku dan memandang diriku di cermin.
"aku memang tak pantas untukmu" ucapku.

Aku kembali menghampiri mereka dan duduk lagi.

"Ara sepertinya kita harus pulang ke Indonesia"ucap Faris

====segini dulu yah 😊====

Alhamdulillah 😊
Lanjut baca ajah yah.😊

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang