Kehidupan balqis kini tidak seperti biasanya, kini dia sudah memiliki seorang pacar hingga kini setiap pulang Balqis tidak pernah lagi bersama Faris dan selalu di antar oleh Ilham.
Jarak antara Balqis dengan Faris pun menjadi lebih jauh, saat bertemupun jangankan ngobrol membicarakan masalah sepele, menyapa pun tidak pernah mereka lakukan, seakan akan mereka tidak pernah dekat bahkan mungkin seperti yang tidak saling kenal.
Sama seperti sekarang di ruang kelas, Faris sibuk dengan wanita yang kini sedang bertanya beberapa materi kepadanya dan tidak jauh dari tempar Faris, tepatnya selang 1 kursi di belakang, Balqis terlihat sibuk memainkan handphone-nya, tak lama dia menyimpan alat komunikasi itu kedalam tasnya dan melihat ke depan, terlihatnya Faris tengah tertawa bersama wanita itu, entah kenapa dadanya sesak, apa mungkin dia merindukan orang itu? Atau bahkan dia cemburu dengan apa yang dilihatnya?? 'Oh NO!!! Balqis....sadar kamu udah punya Ilham'ujar Balqis dalam hati, namun tetap saja pemandangan itu membuatnya gerah dan memutuskan untuk pergi ke rooftop.
Raihan memutuskan untuk keluar dari ruangan mengikuti Balqis dan Faris melihat melalui ekormatanya, dan langsung melanjutkan pembicaraannya dengan wanita di hadapannya (Indah)
===di rooftop===
"Sudah beberapa hari berlalu apa dia berniat menjauhiku? Atau aku yang menjauhinya, aku melihatnya menatapku saat aku di resto bersama Ilham, dia berlari dan saat aku keluar untuk menemuinya kulihat mobilnya sudah keluar dari area restoran, apa dia tau aku pacaran? Apa dia kecewa atas pilihanku? Apa aku mengambil keputusan yang salah?" ujar Balqis dalam hati, sambil memandang bangunan tinggi di kota yang tengah ia injak dan tepati ini.
"m....menurut gua sih mungkin dia kecewa sama lu"
Mendengar suara seseorang balqis langsung berbalik melihat siapa yang sedang mencoba menjawab pertanyaan yang Balqis lontarkan dalam hati itu..
"apakah lu kaya paranormal atau cenayang gitu??" tanya Balqis
"gua kaget ternyata sekarang lu pake kata lu-gua yah.."balas Raihan
"oops..." Balqis langsung menautkan bibirnya dan menggigit bibir bawahnya
"oke, gua mau ngomong sekarang sama lu" ujar Raihan menatap Balqis dan Balqis menatapnya, cukup lama hingga Raihan akhirnya memutuskan pandangannya duluan
"wah....gua kaga nyangka lu jadi berani natap gua...kayanya semenjak pacaran lu banyak berubah deh..."ujar Raihan kembali membuat Balqis diam tanpa kata
Raihan melangkan mendekati Balqis dan Balqis semakin mundur hingga terpojok karena punggungnya sudah menyentuh dinding pembatas hingga kini dia benar benar terpojok, dia memejamkan matanya pasrah sambil menutup wajahnya dengan kepalan tangan, dengan cepat Raihan meraih tangan Balqis dan membukakan wajah Balqis dari kepalan tangannya, jarak mereka sangat dekat bahkan terlalu dekat, hingga deru nafas mereka terdengar satu sama lain.
"dengerin gua..."ucap Raihan
Balqis meronta ronta melepaskan tangannya dari genggaman Raihan
"dengerin gua dulu...!" intonasi suara Raihan naik beberapa okta
Tapi Balqis masih kukuh meronta ronta hingga mungkin kesabaran Raihan sudah habis tangan Balqis yang ia genggam saat ini sudah berada di bagian leher Balqis itu masih membuat Balqis meronta ronta.
"DENGERIN GUA DULU MAKANYA!!" kini Raihan menormalkan nafasnya dahulu dan Balqis diam menatap Raihan.
"mungkin gua salah pernah suka sama lu, gua salah pernah percaya sama lu, dulu gua kira lu itu orang baik, seorang malaikat atau apalah itu, tapi kini gua sadar...lu ga lebih dari seorang cewe munafik yang haus sama perasaan lu sendiri, gua kecewa sama apa yang udah lu pilih dan harus lu inget...bahwa sekarang lu udah salah buat memilih, lu juga salah karena udah milih seseorang yang baru lu kenal dari pada orang yang udah kenal dan sayang lebih lama ke lu, lu juga___"Raihan terdorong ke belakang dan genggamannya terlepas
"CUKUP!! jadi maksud lo semua salah gua???ah...ya gua ngerti jadi gua cewe munafik gitu?? Oke fine...gua memang cewe munafik, dan tentang pilihan gua, gua sayang sama dia....apa itu salah, HAH??! Ya gua yakin menurut lo gua salah, ini pilihan gua, gua yang jalanin ga ada urusannya sama___" belum selesai Raihan membengkap mulut Balqis dengan tangannya
"GUA SUKA SAMA LU BALQIS!!, gua suka sama lu!!, dan gua cuman mau ngasih tau ke elu bahwa Ilham bukan orang baik yang seperti lu kira.."
Raihan pergi berlalu meninggalkan Balqis yang masih mematung di tempatnya,
===sekian dulu 😊===
Alhamdulillah....
Maaf klo part ini geje yah..😅
Saya ga bisa bikin adegan konflik sih..😁
Makasih buat yang udah baca..😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)
SpiritualHatiku telah memilihmu untuk menjadi penyempurna imanku, tapi hatimu telah memilihkannya untukku. Apa hati ku akan bisa menerimanya? Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku pilih untuk akhirnya ku tinggalkan