ke 34√

1.8K 62 0
                                    

Acara pernikahanku telah selesaikini aku  berada di kamarku dan kamarnya, iya sekarang ini bukan hanya kamarku karna aku sudah punya suami.

"Ra, kamu mandi duluan gih"

"iya, Fahri" ucap ku saambil mencoba membuka kerudung yang di reka reka, Fahri melihatku kesusahan langsung membantuku

"sini aku bantu"

Aku diam sementara Fahri mencoba membuka hijabku yang terpasang banyak jarum pentul dan pernak pernik semacamnya.
Setelah terbuka semua kini Fahri membukakan hijab ku dan aku sudah tidak menggenakan hijab lagi, ku lihat Farhi menatapku daan aku membalas menatapnya.

"jangan ngeliatin mulu aku malu" ucapku tapi dia tidak bergeming matanya masih menatapku, aku menutupi jidatku

"aku tau jidatku lebar tapi ga usah menatapku seperti itu juga"
Dia tersenyum dan langsung memelukku. Jantungku berdegup sangat kencang, irama jantungnya juga sangat jelas ku dengar, dia memelukku sangat erat.

"Fahri?"

"sebentar saja"

"tapi aku bau"

"tak apa"

Aku diam menuruti kata katanya menikmati deru nafas dan irama jantung yang sedari tadi sangat berisik.

"terimakasih sudah memilihku dan menungguku"ucapnya

"sudah ku bilang, aku tidak menunggumu"

"yasudah aku masih berterimakasih, karna sudah memilihku"

"um...."

"kamu tidak bisa mengelak kalau soal ini" ucapnya

"ah....ya aku kalah" ucapku pasrah
"Fahri?"

"ya?"

"kenapa kamu memilihku?"

"karna aku yakin kamu tidak akan menolak lamaran ku hehe" ucapnya dengan tawa renyahnya aku memukul badan bidangnya berhubung aku masih dalam pelukannya. (betah amat pelukan😑)

"aduh sakit haha"

"hm..."

"jangan bt sayang, masa baru nikah udah bt"

"hm.."

"aku memilih kamu karna aku yakin km jodoh aku"

"jika aku bukan jodoh kamu gimana?"

"ya kita ga akan nikah sayang"

"ih maksudnya tu, kalau nanti km bosen sama aku, terus aku bukan jodoh kamu gimana?"

"in syaa allah aku ga akan bosen sama kamu, dan aku amat yakin kamu jodoh aku"

"kalau nanti kita pisah gimana?"

"ya jangan sampe pisah"

"kalau kamu suka sama perempuan lagi gimana?"

"aku bakal inget kamu biar aku ga suka sama perempuan lain"

"sampai kapan pun aku akan mencintai kamu bukan perempuan lain untuk menggantikan kamu, inget ya..aku ga akan pernah rela kamu jadi milik orang lain kecuali keluarga kamu dan aku"
Ucapnya sambil melepas pelukan dan langsung mencium keningku beberapa saat dan langsung menatapku.

"aku berjanji" ucapnya dan menatapku

"oh iya waktu itu km ngomong apa?"

"waktu kapan?"

"waktu malam lamaran kamu itu"

Tiba tiba wajahku panas dan aku pun memalingkan wajahku dari wajah Fahri.

"ah em....aku harus mandi" ucapku berdiri dan mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

"ah bajunya ketinggallan" ucapku menepuk jidat.
Aku keluar kamar mandi lagi, Fahri menatapku.
"em...baju aku ketinggalan hehe" ucapku mengambil baju dan lansung lari ke kamar mandi.

===30 menit kemudian===

Aku keluar kamar mandi dan Fahri sepertinya tidak ada di kamar
"hump" aku menghela nafas

"lama amat sih"ucapnya tiba tiba di hadapanku

"astagfirullah, ko tiba tiba di situ? Udah mandi?" aku kaget bukan main

"haha...wajah kaget kamu itu lucu harusnya tadi aku foto saja" ucapnya sambil tekekeh aku memukul keras keras perutnya

"aduh aduh...iya maaf maaf, ayo kita makan dulu, aku tau ko kamu belum makaan karna sibuk nerima tamu tadi" ucapnya aku mengangguk dan mengikutinya di belakang, bahkan melihat punggungnya saja aku sudah kagum padanya.

Aroma aroma masakan sangat menusuk hidungku, kini sudah hampir tengah malam, tapi aroma itu sangat menggoda, bukan makanan di pesta pernikahan tapi ini masaka  yang baru saja matang.

Aku menghampiri meja makan yang sudah ada makanan ya tidak terlalu banyak tapi ini cukup untuk berdua.

"ini masakan km Fahri?" tanyaku

"iya, enak ga?"

"ini enak Fahri, makasih"ucapku sambil memakannya

"em...aku boleh minta sesuatu ga Balqis?"

"apa?"

"tolong jangan panggil aku Fahri"

"kenapa?"

"ya sebutan yang lain em..."

"sebutan apa?"

"ah sudahlah habiskan makananmu ya, kalau kurang bisa nambah" ucapnya di sertai senyuman khas nya, sebenarnya aku terpesona dengan senyumnya dan aku memilih untuk menghabiskan makananku secepatnya.

"alhamdulillah" ucapku

"kenyang apa kurang?"tanya nya

"udah kenyang, kalau nambah nanti aku gemuk gimana?"

"ya gapapa, aku tetep sayang ko"

"ah gombal" baper sih baper eh jangan eh gapapa udah sah ko...

"yaudah sini aku beresin piringnya" ucapnya

"aku aja kamu kan tadi masak sekarang aku yg nyuci piringnya" ucapku langsung menyambar piring yang dibawa Fahri dan langsung ku bawa ketempat mencuci piring. Fahri masih menungguku dia duduk di kursi meja makan sambil menatapku, aku mencoba biasa saja saat di awasi tapi tatapannya membuat aku salah tingkah.

"sudah..."ucapku girang

"sudah?" tanya ulang Fahri dan aku hanya mengangguk, dia mendekat dan mengusap puncak kepalaku yang tidak ku tutupi khimar itu, dan kami lansung kembali ke kamar ku eh...kami

Semalaman aku bercerita panjang sampai aku tidak sadar aku ketiduran yang aku rasakan ada yang memelukku erat seakan tidak mau kehilangan

===sekian dulu===

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang