ke 31√

1.4K 56 0
                                    

"bagaimana caranya Raihan menyukaimu?"

Aku menatap Naira
"Nai, seharusnya kamu bertanya pada Raihan, aku tidak tau jika Raihan menyukaiku, aku baru tau tadi siang bahwa dia menyukaiku"

"jadi dia nembak kamu?"

"bukan, dia hanya menceritakan perasaannya padaku dan sekarang dia sepertinya sudah menyukai orang lain"

"siapa?"

"aku fikir itu kamu"

"Raihan tidak pernah bilang bahwa dia menyukaiku"

"Nai, perasaan sesungguhnya itu yang tidak hanya di ucapkan, tapi juga di buktikan, ucapan bisa saja bohong tapi dengan suatu tindakan itu menandakan dia serius"

"tapi Raihan tidak pernah melakukan apapun"

"mungkin kamu tidak tau saja tentang apa yang dia lakukan"

"aku sangat menyukainya Balqis, aku cemburu saat kamu bilang dia menyatakan perasaannya padamu, aku sangat cemburu"

"aku mengerti perasaanmu Nai"

"aku juga cemburu, karna kamu yang merubah Raihan bukan aku"

"Raihan berubah jadi lebih baik itu karna dirinya ingin, bukan karna siapapun"

"apa kamu menyukainya Balqis?"

"ya, aku menyukainya, tapi sebagai teman"

"apa itu benar?"

"ya, ada seseorang yang amat aku sukai, tapi orang itu menyuruhku untuk menyukai orang lain"

"dia orang bego yang melepaskan kamu begitu saja"

"tak apa seseorang yang dia pilih adalah orang yang lebih baik dariku, dan yang dia pilihkan untukku juga amat baik menurutku"

"terimakasih telah menenangkan ku Balqis" ucap Naira sambil memelukku

"ya, sama sama"

"aku tak tau bahwa kisahmu lebih menyentuh dari kisahku"

"semua orang memiliki kisah hidup yang berbeda beda, dengan masalah, ujian, dan kebahagiaan yang berbeda"

"iya Balqis terimakasih banyak"

"baiklah sudah yu, sekarang saatnya kita bawa makanannya pasti anak panti pada lapar" ucapku melepaskan pelukan

"ya ayo" ucap Naira

Kami membawa makanan yang kami masak ke ruang tengah dimana sudah ada semua orang berkumpul disini, kami makan dengan lahap

===skip===

Tidak terasa waktupun berlalu begitu saja, sekarang saatnya pulang.

Kami berpisah dengan anak anak panti, ko berasa berat ya untuk pulang, masih betah😅.

Dan kamipun pulang ke rumah masing masing.

==skip lagi==

Ga kerasa hari ini aku sidang, duh groginya itu loh, hump...

"Bismillah bisa, pasti bisa" ucapku menyemangati diriku sendiri, akupun masuk ruangan di dalam auranya panas, untung Alhamdulillah aku bisa mem persentasikan tugasku, dan ini akhir perjuangan ku.

Aku keluar dengan beban yang berkurang
"akhirnya...."

===skip lagi ah...===

Hari ini acara wisuda, moment terakhir yang di nanti nanti, moment dimana kami akan berpisah, moment dimana tangis sendu tak tertahankan.

Entahlah aku merasa semua ada disini, aku mengulang memori beberapa tahun lalu, ada tangis, tawa, luka, dan kebahagiaan.

Lengkap sudah, aku pasti akan merindukan, sangat merindukan, terlebih padanya.
Ya aku tau dia tidak di takdirkan untukku, tapi hatiku belum ikhlas menerima orang lain.

Acara Formal sudah dilaksanakan di gedung kami, kini saatnya kami berfoto bersama, aku dengan orangtuaku, aku dengan sahabatku, aku berfoto berdua dengan Faris, Raihan, Fahri, juga Indah.

Kami terlihat bahagia, padahal di hati kami tidak ada yang sanggup menahan kerinduan, terlebih kita tidak berpisah sebatas kota, namun benua dan negara.

Sedih memang, tapi yang namanya hidup itu harus terus berjalan bukan?

===sekian😊===

Banyak di skip ya....biar cepet tamat😋
Maaf ya, ga bisa bikin baper...😅
Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca hehe...😁
Maaf ceritanya makin gaje😢
Happy reading❤❤
💗💗💗

Pilihan Dari Hati Yang Terpilih (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang